Rabu, 31 Juli 2013

Teknik Menanam Buah Mangga Di Pot

Tanaman buah dalam pot (tabulampot) mangga termasuk eksklusif, karena relatif sulit dibuahkan. “Tak semua hobiis bisa melakukannya”. Oleh karena itu ia menjadi tabulampot kebanggaan.

Varietas
Hampir semua varietas dapat dibuahkan dalam pot. Namun, masing-masing varietas mempunyai perbedaan dalam kecepatan masa berbuah, produksi buah, bentuk tajuk dan tingkat kesulitan. Sebaliknya dipilih varietas yang mudah berbuah, mudah dirawat, bertajuk kompak dan produktif. Contoh manalagi kecil, apel, nangklangwan, okyong dan namdokmai. Ini dapat dibuahkan sejak umur 2,5 tahun, selain itu jumlah buah juga relatif banyak sehingga penampilan menarik. Sedangkan arumanis, gedong, golek dan gedong gincu, baru bisa dibuahkan setelah berumur 3-4 tahun sejak okulasi. Buahnya tak sebanyak apel, manalagi kecil atau dokmai, tetapi berpenampilan eksotik.

Bahan Tanaman
Untuk mempercepat berbuah, pilih bibit hasil perbanyakan vegetatif (bukan dari biji), berukuran besar dan telah berumur 1,5-2 tahun. Diameter batang utama 4-5 cm, bentuk tajuk seimbang dengan cabang dan ranting yang kokoh serta cukup tua. Dengan kondisi itu batang cukup kuat menyangga cabang dan ranting di atasnya apabila berbuah.

Media Tanam
Mangga menyenangi media berstruktur remah, berbutir-butir, gembur dan kaya unsur hara. Media juga harus porous, cukup ringan agar mudah dipindahkan serta bebas dari hama dan penyakit. Komposisi bahan yang digunakan adalah merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1.

Pot yang Digunakan
Banyak jenis pot atau wadah tanaman yang dapat dipakai. Sebaiknya pilih yang ringan, tidak mudah pecah, berbentuk normal dan serasi dengan tanaman. Dipasaran wadah yang memenuhi syarat cukup banyak, yaitu mulai dari pot plastik tahan pecah, pot semen, drum hingga pot kayu. Dasar pot harus dilubangi, ukuran lubang 1-2 cm sejumlah 4-6 buah. Selain itu agar pembuangan air lancar, pot harus memiliki kaki atau dapat juga diganjal dengan batu bata atau batako.

Mula-mula isi dasar pot dengan serutan gergaji atau pecahan batu bata/genting hingga setebal 5-10 cm. itu untuk menjamin kelancaran drainase dan aliran udara. Setelah itu masukan campuran media kedalam pot secara merata, hingga mencapai separuh pot. Masukan tanaman setelah polibagnya dibuka, dengan posisi tanaman tepat di bagian tengah. Ruang-ruang kosong di sekeliling bola akar diisi lagi dengan media campuran sampai mendekati permukaan atas pot, usahakan bidang bekas okulasi atau sambungan masih menonjol 10-15 cm di atas permukaan media, selanjutnya siram media tanaman dengan air.

Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan untuk menjamin pertumbuhan dan pembuahan mangga yaitu penyiraman, pemangkasan, pemupukan, perangsangan pembuahan dan pengendalian hama/penyakit.

Sumber:
www.carabudidaya.com http://indotanam.blogspot.com

Selasa, 30 Juli 2013

Cara Menanam Belimbing Dalam Pot

Cara menanam belimbing manis dalam pot ini membutuhkan beberapa peralatan dan bahan, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk tahap membuat bibit sendiri diantaranya, silet, gunting, plastik, raffia, cabang entries dan bibit semai.

Membuat bibit sendiri dengan cara okulasi dan sambung. Mula-mula dibuat bibit semai hasil penyemaian biji yang tingginya 30 cm dengan umur 4-8 bulan. Pilih bibit yang sesuai untuk batang pokok.

Kemudian siapkan juga batang sekunder yang panjangnya 5-20 cm, berdaun hijau muda, dan ujung daunnya telah menua. Cabang entries ini diambil dari pohon yang unggul dan dipotong dari pohon induk yang sehat.
Untuk membuat bibit okulasi, langkah-langkahnya sebagai berikut, pilih bibit semai yang berbatang lurus dan tidak bercabang. Sayat mata tunas pada cabang entris yang baru diambil dari pohon induk.

Buat menyerupai jendela pada bagian bawah bibit semai sepanjang 2-3 cm, lebar 1 cm. Buat sayatan setengahnya sampai membentuk lidah terbuka. Sisipkan mata tunas ke dalam jendela di bawah lidah batang bawah, tetapi tidak boleh menindih. Balut mata tepel dengan raffia, mata tunas jangan tertutup balutan.
Dalam waktu 21-35 hari, mata temple tampak hidup dan menyatu, lalu ujung tanaman batang bawah dipotong. Kemudian simpan ditempat yang teduh.

Selanjutnya cara membuat bibit sambungan atau enten. Pilih bibit yang sehat kemudian potong pada ketinggian 10-15 cm di atas tanah. Kemudian belah menjadi dua. Cabang entries dipotong ujung bawahnya sesuai bentuk batang bawah, dan ikat dengan raffia dari bawah ke atas. Tutup sambungan dengan plastic transparan.

Jika entrisnya mulai bertunas, maka tutup plastic dibuka namun balutan raffia dapat dibuarkan sampai tunas bener-bener kuat.

Menyediakan Media Tanam

Untuk media tanam kita harus menyiapkan pot tanah liat, tanah, pupuk kandang, kompos, drum, ember, dan drum dari kayu. Pot untuk bibit gunakan yang berukuran besar dengan memiliki diameter 20-30 cm, sedangkan untuk tanamnya sediakan pot yang berdiameter 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm.

Kemudian bagian bawah pot dilubangi untuk pembungan air. Perbandingan komposisi antara pupuk kandang dengan kompos tergantung jenis tanahnya. Kalau tanahnya berpasir memerlukan perbandingan 1 : 1.

Langkah-langkahnya, isi pot dengan media ¾ bagian, masukan bibit dalam pot tegak lurus tepat di tengah pot, tambahkan media dan padatkan agar tidak goyah. Bagian bawah pot atau saluran air ditutup dengan pecahan genting, spon atau kelapa. Hal ini supaya air dapat keluar dari pot tetapi tanahnya tidak terbawa keluar.

Cara Menanam Bibit Hasil Sambungan

Batas sambungan dari bibit tidak boleh tertimbun media. Paling tidak 5 cm bagian batang di bawah sambungan harus muncul di atas media. Apabila batas sambungan terkena media tanam maka sambungan tersebut akan terkena infeksi penyakit busuk akar pada bagian batang atas yang tertimbun.

Cara Merawat Belimbing dalam Pot

Perawatan belimbing dalam pot pada dasarnya sama seperti perawatan belimbing yang ditanam di lahan terbuka atau kebun, namun ada beberapa hal yang beda dalam perawatan tanaman dalam pot ini, perbedaannya yaitu, pembaruan media tanam yang dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 tahun, media tanam yang ada dalam pot bisa mengeras, dan cara mengeluarkannya dengan menepuk-nepuk punggung pot, karena akar yang ada di dalam melekat pada dinding pot.

Setelah tanaman bisa dikeluarkan dari pot, kemudian ujung akarnya dipotong. Masukan media tanam baru dengan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam pot. Siram dengan air secukupnya.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/cara-menanam-belimbing-dalam-pot.html

Senin, 29 Juli 2013

Budidaya Melon dan Cara Menanam Melon

A. Lahan Budidaya

Syarat-syarat yang diperlukan dalam proses budidaya tanaman melon agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hal-hal tersebut antara lain ;

1. Pemilihan Lokasi Lahan

Lokasi lahan yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman melon, yaitu lahan yang memiliki ketinggian berkisar antara 200 hingga 2000 m dpl dan suhu yang dibutuhkan 12-27 °C.
Lahan yang dipergunakan diusahakan berstruktur miring dan tidak berangin kencang. Hal ini dimaksudkan agar pengaturan irigasi yang diperlukan tanaman saat tumbuh dapat dengan mudah tercukupi, sedangkan tanah tidak dalam keadaan kondisi becek atau tergenang air.

Tanaman melon memiliki keunikan dalam pembudidayaannya karena varietasi-varietas tertentu saja yang dapat dibudidayakan sesuai dengan ketinggian tempatnya. Berikut ini pembudidayaan melon berdasarkan ketinggian tempatnya :
* Ketinggian tempat < 200 m dpl, dengan suhu 27-25 °C, yaitu varietas : Musk Melon dan Oriental Sweet Melon
* Ketinggian tempat 200-650 m dpl, dengan suhu 25-23,5°C dan 26-24 °C, yaitu varietas : Jade, Golden Light, Silver Light, Cantaloupe (Halest Best)
* Ketinggian tempat 650-1.000 m dpl, dengan suhu 23,5-18°C dan 72.,4-19°C, yaitu varietas : Casaba Melon, Melon (Jade Dew, Honey Dew)
* Ketinggian 1.000-2.000 m dpl, dengan suhu 18,7-12 °C, yaitu varietas : Cantaloupe, dan Casaba Melon.

Tanaman melon sebenarnya dapat dibudidayakan pada lahan yang bersuhu tinggi atau antara 30°C hingga 35°C, namun yang perlu diperhatikan pada penanaman disuhu tinggi tersebut adalah pengairan yang baik karena tanaman melon memerlukan banyak air pada saat tumbuh.

Pada saat penyemaian benih, temperature lahan yang sesuai adalah sekitar 26 °C. apabila kondisi temperature lebih tinggi maka hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas pada benih tanaman melon. Pada saat tanaman melon mengalami pertumbuhan akan memerlukan temperature antara 35 °C hingga 37 °C, sedangkan pada saat tanaman berbuah maka proses pembentukan buah hingga matang buah akan memerlukan temperature antara 26 °C pada siang hari, dan pada malam hari 16 °C.

Kelembapan udara yang dibutuhkan tanaman melon pada saat pertumbuhan berkisar antara 70 hingga 80%. Sedangkan tanaman melon muda yang tumbuh hingga dewasa memerlukan kelembapan udara maksimal 80% serta minimal 60%.

Dengan kelembapan yang terlalu tinggi dapat mengundang organisme penyebab penyakit seperti cendawan atau jamur yang dapat mempengaruhi kondisi tanaman.

Sinar matahari langsung sangat penting bagi tanaman melon karena dapat membantu proses fotosintesis tanaman, tanaman melon akan menghasilkan buah yang mani apabila pada fase pembentukan buah, sinar matahari yang diterima intensitasnya lebih tinggi. Hal ini karena pada fase pembentukan buah tanaman memproduksi vitamin C yang tersimpan dalam buah sehingga kadar gula yang terkandung pada buah juga ikut meningkat.

Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman melon yaitu, daerah dengan curah hujan berkisar antara 2.000 hingga 3.000 mm/tahun atau sekitar 166.66 hingga 250 mm/bulan.

Tanaman melon sebaiknya ditanam dengan jarak yang lebih lebar apabila waktu penanaman bibit dilakukan pada musim penghujan. Pembuatan bedengan untuk lahan tanaman dibuat dengan lebar sekitar ± 120 cm dan tinggi tanah bedengan sekitar 50 hingga 60 cm. pengaturan jarak tanam dimaksudkan untuk memberikan kelembaban yang sesuai bagi tanaman pada saat tumbuh.

Akar pada tanaman melon hanya mampu menembus tanah sedalam 15 hingga 20 cm serta menyebar dalam radius 30 hingga 40 cm. Dengan kondisi seperti itu maka pengairan yang cukup harus dilaksanakan agar kebutuhan air yang diperlukan tanaman dapat sesuai.

2. Kondisi Tanah

Tanaman melon dapat tumbuh pada lahan terbuka dengan menanamnya pada tanah yang dibuat bedengan ataupun dengan menggunakan media tanah yang disiapkan dalam pot, polybag, atau wadah tertentu. Kondisi tanah yang ideal yang dipergunakan untuk pembudidayaan tanaman adalah tanah yang bertektur liat, berpasir, gembur, drainase baik, subur, serta mengandung pH tanah antara 6,0 hingga 7,0.

Tanah yang dipergunakan untuk budidaya menggunakan pot tidak berbeda dengan tanah yang digunakan di lahan terbuka, namun diperlukan pengaturan yang sesuai agar dapat diciptakan komposisi yang ideal bagi pertumbuhan melon.

Menurut penelitian para ahli tanaman di Indonesia, penggunaan medium tanah yang dicampur dengan humus daun bambu dengan perbandingan 1 : 1 akan lebih meningkatkan pertumbuhan tanaman melon. Sedangkan medium tanah yang dicampur dengan campuran humus daun bamboo serta pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2 akan memengaruhi kondisi buah melon hingga mencapai diameter buah yang maksimal. Pilihan lain campuran tanah yang disarankan oleh para ahli tanaman yang diperlukan bagi budidaya tanaman melon yaitu dengan campuran tanah dengan unsure lempung, pasir, humus, serta pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1.

Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan campuran harus dipastikan bahwa campuran dalam keadaan steril. Sterilisasi campuran dapat dilakukan dengan terlebih dahulu pengukusan atau dioven dengan suhu berkisar 100 °C dan waktu pengukusan 30 menit. Sterilisasi campuran dapat juga dilakukan dengan mencampurkan atau memfumigasikan dengan zat Basamid-G. alternative lain penggantian campuran pupuk kandang adalah dengan memberikan pupuk organic Super TW plus.

Sebelum penanaman tanah terlebih dahulu digemburkan, proses penggemburan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau supaya tanah mudah dihancurkan dan diremahkan. Proses penggemburan dilakukan dengan mencangkulnya hingga kedalaman ± 30 cm, kemudian membalikan tanah, yang tadinya tanah bagian bawah dibalik supaya berada di bagian atas. Hal ini supaya gulma tidak dapt tumbuh dan berkembang.

Setelah tanah dibalik-balikan biarkan tanah selama 1 minggu supaya tersinari dan terangin-anginkan. Kalau sudah cukup baru tanah dibuat bedengan tempat tanaman akan ditanam. Ukuran yang ideal untuk pembuatan bedengan adalah panjang 5-7 m dan lebar antara 30-50 cm untuk penanaman satu baris tanaman atau lebar 1-1,25 m apabila penanaman dua baris. Masing-masing bedengan dengan gundukan tanah dengan ketinggian 30-50 cm.

B. Persiapan Penanaman

Apabila lahan yang akan digunakan pernah dipakai sebagai lahan budidaya tanaman sejenis ddan terserang penyakit fusarium, maka sebaiknya lahan tersebut tidak digunakan, atau dengan menanam tanaman lain yang tidak sejenis hingga ± 3-5 tahun. Kalaupun ingin dipakai dengan tanaman sejenis maka harus melalui proses pengolahan tanah secara kimiawi, dan lahan pun bisa digunakan kembali.

Prosesi kimiawi bisa mengunakan Basamid-G, dengan lahan yang basah dan lembap campuran basamid bisa dilakukan, kemudian aduk tanah dengan basamid sampai merata dan mencapai kedalaman 20-30 cm. sesudah rata tercampur basahi tanah sampai lembap selama 7 hari, kemudian tutup permukaan tanah dengan plastic hingga 1 minggu, setelah itu lakukan pencangkulan kembali sampai merata, dan sirami sampai lembap dengan air bersih.

Setelah bedengan telah siap ditanami maka lahkah selanjutnya pemasangan mulsa 3-7 hari sebelum bibit ditanam, mulsa atau penutup permukaan tanah dapat menggunakan plastic hitam perak (mulsa PHP). Penggunaan mulsa bertujuan agar kelembapan dan suhu tanah tetap stabil, juga dapat mencegah pertumbuhan gulma.

Setelah pemasangan mulsa selesai maka dapat dilakukan pembuatan lubang tanam, alat bantu untuk melubangi mulsa bisa menggunanakan besi ata kaleng bekas yang dipanaskan agar plastic dapat ditembus dengan diameter ± 10 cm.

Setelah lubang tanam siap, selanjutnya memasang ajir pada bedengan. Ajir atau cagak digunakan tanaman sebagai penopang tanaman atau sulur tanaman. Ajir ditanam disamping lubang tanam dan menyilang dengan masing-masing. Ajir yang menyilang dibentuk segitiga sama kaki dengan jarak ± 25 cm.

• Pemilihan bibit
Bibit yang ideal dapat kita peroleh dib alai pertamanan atau produsen dengan jaminan kualitas yang baik, dan memilih varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dimana bibit ini akan ditanam.

• Pupuk organic dan anorganik
Pupuk yang diperlukan bagi tanaman melon berbeda dari tiap fasenya. Untuk itu perlu dipersiapkan jenis-jenis pupuk yang akan diperlukan. Pupuk organic yang perlu dipersiapkan antara lain jenis kompos, pupuk kotoran ternak, super TW plus, muhus, Gro-Mate, dan Stratos. Sementara untuk pupuk anorganik dapat dipilih seperti, Urea, TSP, ZA, KCI, ZK, SP-36, NPK dan beberapa jenis pupuk daun yang biasanya berupa pupuk cair.

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman bisa menggunakan seperti, Rootone F, IBA, IAA, Atonik 6,5L, Dekamon, dan lain-lain sedangkan untuk zat yang diperlukan tanah bisa menggunakan seperti, Dolomit, Zaegro-1, kapur hidrat, kalsit, dan lain-lain.

• Obat tanaman
Obat tanaman diperlukan bila tanaman mengalami gejala terserang penyakit ataupun untuk menghilangkan hama tanaman yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Obat tanaman yang perlu disiapkan dan dipergunakan antara lain insektisida, bakterisida, fungisida untuk jamur, serta nematisida.

C. Pembibitan Tanaman Melon

Setelah menentukan biji dan varietas yang akan kita tanam, maka biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu sebelum ditanam pada media tanam yang tersedia. Penyemaian perlu dilakukan untuk menghindari pertumbuhan tanaman seperti pertumbuhan kerdil hingga benih menjadi mati.

Penyemaian dapat dilakukan dengan menggunakan wadah plastic atau polybag atau juga menggunakan lahan penyemaian tersendiri. Jika ingin menggunakan polybag atau kantong plastic maka kita pilih polybag yang berukuran 8 x 10 cm, setelah polybag tersedia maka dapat dimasukan media tanam berupa tanah yang telah dicampur yang terdiri dari tanah, pasir serta pupuk organic dengan perbandingan 1 : 1 : 1 untuk masing-masing jenisnya.

Biji yang sudah siap rendam dahulu untuk mensterilkan hama dan penyakit dengan air yang dicampur pestisida selama 1- 2 jam, kemudian biji tiriskan sampai kering. Sebelum ditanam biji didiamkan dan ditutupi kain yang steril selama semalam dengan suhu 25 °C.

Setelah didiamkan semalam barulah benih di masukan pada masing-masing polybag dengan kedalaman 5 cm, benih yang berada dalam polybag harus disiram secara kontinyu, yuitu pada pagi jam 06.00 dan sore hari pukul 16.00, diusahakan jangan terlalu becek.

Setelah 10 hingga 14 hari maka tanaman akan mulai memproduksi daun, kalau sudah tumbuh daun penyemprotan bisa menggunaka pupuk daun agar daun terhindar dari serangan hama atau penyakit.
Setelah bibit berumur 2 minggu atau lebih maka bibit siap dipindahkan ke lahan budidaya. Jarak tanam sesuaikan dsengan lubang pada mulsa yang telah disediakan, kedalaman lubang tanam sekitar 10-15 cm. setelah 5 hari maka dapat diberikan pupuk anorganik dengan membenamkannya pada lubang tanam. Selanjutnya lakukan penyiraman yang sesuai agar tanaman melon tumbuh dengan baik.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/01/budidaya-melon-dan-cara-menanam-melon.html

Minggu, 28 Juli 2013

Budidaya Bunga Rosela

Salah satu tanaman yang saat ini digemari masyarakat adalah bunga rosela. Tanaman bunga rosela digemari karena bunga rosela memiliki khasiat medis. Selain itu cara budidaya bunga rosela yang relatif mudah dan banyak cara untuk mengolah tanaman ini menjadi hidangan atau minuman yang sehat dan menyegarkan seperti membuat teh rosela.

Dalam budidaya bunga rosela, media tanam yang perlu disiapkan adalah lahan terbuka serta polybag. Polybag berguna sebagai media tanam persiapan benih bunga rosela sebelum dipindahkan ke lahan yang terbuka. Sedangkan lahan terbuka itu sendiri berguna untuk media tanam akhir sampai bunga rosela tersebut siap dipanen.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya bunga rosela adalah mempersiapkan lahan penanaman bunga rosela. Kemudian pembenihan bunga rosela.

Ada dua cara untuk pembenihan tanaman ini yaitu dengan stek atau dengan menggunakan bijinya. Jika menggunakan bijinya, biji tersebut harus direndam terlebih dahulu sebelum akhirnya ditanam. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses penanaman. Penanaman dilakukan di lahan terbuka terlebih dahulu, setelah sekitar satu minggu kemudian dipindahkan ke polybag. Selanjutnya sekitar dua minggu, bunga rosela dapat dipindahkan di lahan terbuka yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu. Dan langkah yang terakhir adalah perawatan bunga rosela.

Seperti halnya budidaya rosela, perawatan rosela tidak terlalu sulit hanya perlu ketekunan, Perawatan rosela yang perlu dilakukan adalah penyiraman serta pemberian pupuk yang cukup, yang perlu diingat penyiraman bunga rosela jangan sampai mengenang sebab tanaman ini bisa busuk. Namun memang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian akar dan batang. Hama-hama tersebut harus segera diatasi sebab bisa mengurangi kualitas bunga rosela itu sendiri.

Salah satu cara mengolah bunga rosela ini yang saat ini banyak digemari adalah dengan membuat teh rosela, sebab membuat teh rosela sangat praktis tidak terlalu membutuhkan banyak bahan dan tenaga. Dalam membuat teh rosela hanya perlu segelas air panas, gula dan tentunya bunga rosela yang sudah kering, tak lebih dari sepuluh menit teh rosela pun siap dinikmati.

Sumber :
http://tanaman.org/category/aneka-bunga

Sabtu, 27 Juli 2013

Budidaya Tanaman Aglaonema

Publik mengenal aglaonema sebagai tanaman eksklusif berdaun indah sepanjang masa. Setiap saat, para pemulia mengeluarkan hibrida baru. Saat itulah, para kolektor memburu hasil persilangan para pemulia ini. Aglaonema hasil persilangan ini diikutkan oleh para kolektor dalam suatu kontes. Tanaman aglaonema yang mendapatkan juara harganya sangat tinggi. Kolektor-kolektor yang lain rela mengeluarkan uang berapapun untuk mendapatkannya.

Daun-daun aglaonema berwarna hijau, merah, putih dan kuning. Motif dan coraknya beraneka macam. Hasil persilangan ditentukan oleh indukan yang dipakai. Tren warna yang sering diminati para kolektor adalah aglaonema berwarna merah. Tren warna-warna lain mengalami pasang surut.

Untuk mendapatkan persilangan yang bagus, para pemulia aglaonema indonesia memburu tanaman ini hingga ke pedalaman hutan. Tujuan mereka untuk memperoleh jenis bergalur murni. Galur murni memiliki genotip yang masih asli. Untuk keperluan persilangan, hal ini memudahkan para pemulia dalam penelusuran genetiknya. Tidak heran aglaonema indonesia sering merebut juara dalam kontes dunia.

Dalam budidaya aglaonema, perbanyakannya menggunakan biji. Sayangnya, para penggemar tanaman ini mendapatkan biji dalam waktu yang lama. Perbanyakan yang singkat, para penggemar memisah anakan yang muncul. Pemupukan yang tepat memakai jenis pupuk daun. Aglaonema menghendaki media tanam campuran tanah, pasir, kompos dan bahan organik yang matang. Tanaman hias ini memerlukan tempat yang ternaungi. Hama tanaman yang menyerang aglaonema biasanya bekicot. Cendawan sering menyerang daun dan akarnya. Penyebab utama adalah kelembaban yang tinggi, aerasi di dalam media sangat buruk.

Perawatan aglaonema terutama pada daunnya membutuhkan ketrampilan. Tanaman berdaun indah ini peka merespon perubahan fisik lingkungan dan asupan nutrisi. Perubahannya mengganggu proses metabolisme di dalam jaringan tanaman. Akibatnya daun aglaonema berubah pucat dan kusam. Perawatan tanaman cantik ini membutuhkan kecermatan dan ketepatan yang tinggi. Tidak heran satu helai daun dihargai oleh kolektor jutaan rupiah.

Sumber :
http://duniatanaman.com/budidaya-aglaonema.html

Kamis, 25 Juli 2013

Cara Merawat Kaktus Agar Cepat Berbunga

Seringkali penggemar kaktus jengkel melihat kaktusnya tidak pernah berbunga. Padahal ia memelihara kaktus itu sudah bertahun-tahun. Teknis petunjuk cara merawat kaktus sudah dilakukan oleh hobiis. Kok ya, keindahan bunga kaktus tidak pernah dinikmatinya.

Sekarang ini, jenis kaktus yang diperkenalkan oleh nurseri banyak sekali. Dari berbagai jenis kaktus itu, ada kaktus yang memiliki sifat dapat berbunga dan ada yang tidak. Pastikan jenis kaktus yang dimiliki oleh penggemar kaktus merupakan jenis kaktus yang dapat berbunga.

Jika kaktus yang dimiliki oleh hobiis adalah jenis yang berbunga tetapi tidak pernah muncul bunga kaktus berarti harus ada perlakuan. Pertama-tama yang diperhatikan oleh pecinta tanaman berduri ini adalah suhu ruangan tempat tumbuh. Suhu ruangan yang dikehendaki oleh kaktus yaitu fluktuasi suhunya ekstrim. Suhu ruangan yang diinginkan oleh kaktus agar muncul bunga kaktus yaitu suhu malam hari sekitar 15 derajat celcius sedangkan suhu siang hari 40 derajat celcius.

Penggemar kaktus dapat menciptakan suhu ruangan yang ekstrim dengan membuat rumah kaca. Bangunan rumah kaca dapat dibuat dari bahan kaca. Kalau penggemar kaktus menginginkan bahan yang lebih murah dapat dipakai plastik UV. Plastik UV ini bisa bertahan hingga 5 tahun. Bangunan rumah kaca berbahan plastik UV sebaiknya berbentuk lorong setengah lingkaran yang memanjang. Bangunan memiliki ketinggian 2 meter sedangkan lebar 2,5 meter. Bangunan ini tidak berventilasi.

Setelah bangunan rumah kaca memenuhi persyaratan iklim mikro kaktus, bibit kaktus dapat ditanam oleh hobiis di dalam rumah kaca. Cara merawat kaktus sesuai dengan petunjuk teknis budidaya. Pertumbuhan bibit kaktus akan mengalami perkembangan yang pesat. Pada fase pertumbuhan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pada fase pembungaan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang tinggi.

Bunga kaktus akan bermunculan jika pada jaringan tanaman mengandung cadangan karbohidrat yang tinggi. pengaturan pemupukan perlu dilakukan oleh hobiis dengan cermat. Setelah kaktus berbuah, kaktus memasuki fase istirahat. Pada fase ini, pemupukan yang tepat mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Tanaman kaktus tidak boleh dipaksa oleh penggemar kaktus untuk berbunga terus-menerus.

Sumber :
http://tanaman.org/cara-merawat-kaktus-agar-cepat-berbunga_423.htm

Selasa, 23 Juli 2013

Budidaya Belimbing Manis dan Cara Menanam Belimbing

Untuk melakukan budidaya belimbing manis ada beberapa tahapan yang harus dilakukan supaya mendapatkan hasil yang maksimal, tahapan-tahapan itu adalah: pengolahan tanah, penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemangkasan cabang, pembungaan dan kerontokan, dan penjarangan buah.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah merupakan langkah awasl sebelum melakukan tahapan-tahapan yang lainnya, hal ini dimaksudkan supaya lahan lebih gembur, membersihkan gulma, dan memperbaiki aerasi tanah supaya lebih subur.

Tanah diolah dengan dicangkul atau dibajak oleh alat tradisional maupun memakai mesin traktor. Setelah pembajakan dibuat lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. jarak antara lubang 5 m x 6 m, dan buat selokan dari sisa lahan.

Memisahkan tanah galian lapisan atas dengan lapisan bawah setebal 25-30 cm. tiap lubang diisi pupuk kompos yang sudah matang sebanyak 40 kg. campur pupuk dengan tanah lapisan bawah yang ada di pinggir lubang. Biarkan lubang tanam selama 1-3 minggu.

Penyiapan Bibit

Bibit diusahakan berasal dari varietas unggul, bibit yang akan ditanam merupakan hasil dari perbanyakan secara vegetative, misalnya dengan okulasi dan sambung pucuk, mulus, tidak cacat dan tidak bercampur dengan varietas lain, dan tentunya harus bebas dari penyakit.

Varietas unggul memiliki ciri seperti, buahnya bermutu tinggi, manis rasanya, produksinya tinggi, mampu beradaptasi di lokasi baru, tahan stress dan tahan terhadap penyakit.

Penanaman

Penanaman di lahan terbuka atau kebun dilakukan apabila bibit belimbing sudah mencapai ketinggian 50-100 cm. apabila bibit yang sudah dipersiapkan menggunakan media yang dibungkus oleh polibag (plastik), sebelum ditanam polibag tersebut harus dibuka terlebih dahulu, kemudian bibit dimasukan kedalam lubang tanam yang sudah disediakan sebelumnya.

Posisi bibit harus tegak tepat di tengah lubang. Kemudian, timbun lubang tanam dengan lapisan tanah atas sambil ditekan ke bawah, dan miring kea rah akarnya sampai kuat. Hal ini dilakukan supaya tanaman tidak goyang jika tertiup angin. Dan siram tanaman tersebut supaya tidak stress.

Jika bibit yang ditanam hasil dari sambung pucuk atau okulasi, maka batas sambungan atau mata temple harus terletak 5-10 cm di atas tanah dan jangan sampai tertimbun tanah.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemberantasan gulma, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Untuk penyiraman dilakukan setiap hari, apalagi pada musim kemarau intensitas penyiraman bisa dilakukan pagi dan sore hari. Cara penyiraman dapat dilakukan dengan member lubang jarum pada sisi bawah botol bekas air mineral, kemudian diisi ¾ air, sedangkan atasnya biarkan kosong. Kemudian ditancapkan kedalam tanah, namun tidak terlalu dalam.

Botol pada saat panas akan memuai karena adanya ruangan kosong, dan air akan keluar dari lubang jarum pada sisi bawah. Kemudian cara lain untuk system penyiraman bisa dilakukan dengan cara tetes, yaitu dengan menggunakan selang yang dilubangi sebesar jarum pada posisi samping, kemudian selang dihubungkan dengan menara air (tendon air atau bak air). Air dari menara bisa langsung dialirkan, untuk pengaturannya kita bisa memasang kran pengaturan.

Untuk pemberantasan gulma bisa kita lakukan dengan alat seperti cangkul, garuk kecil dll. Yang terpenting dalam proses pembuangan benalu atau gulma jangan sampai merusak tanaman utama. Proses ini juga sering disebut penyiangan.

Setelah berumur 3 bulan tanaman harus diberi pupuk N, P dan k. pemupukan dilakukan 3 bulan sekali. Doasis pemberian pupuk untuk tanaman yang sudah berumur satu tahun diberikan urea 100gram, SP-36 100 gram, KCL 100 gram. Kemudian dosis untuk tanaman yang sudah berumur dua tahun ialah urea 150 gram, SP-36 100 gram, KCl 150 gram, dosis untuk tanaman yang sudah berumur tiga tahun, urea 150 gram, SP-36 300 gram, KCl 200 gram, untuk umur empat tahun, urea 200 gram, SP-36 400 gram, KCl 300 gram, dan umur di atas empat tahun bisa diberi dengan dosis, urea 75 gram, SP-36 150 gram. Dan dosis tersebut untuk masing-masing satu pohon.

Tanaman yang sudah berbuah diberi pupuk dua kali. Pupuk diberikan dengan alur melingkari batang, dengan jarak 10-100 cm dari batang. Sedangkan pemberian pupuk kandang diberikan sebelum bibit belimbing ditanam dengan dosis 40 kg/lubang. Dan setelah tanaman berumur 2 tahun baru diberi lagi pupuk kandang dengan dosis 20 kg/pohon.

Pemangkasan Cabang

Tujuan dari pemangkasan adalah untuk membentuk tanaman supaya bercabang banyak, sosoknya supaya tidak terlalu tinggi menjulang. Kemudian tanaman diremajakan caranya, buang tunas-tunas yang muncul terlalu rapat, ranting yang sakit dan tunas yang lemah.

Untuk tanaman yang sudah tua bisa dipangkas dengan gergaji tajam, dan bekasnya dioles dengan lisol atau karbol, lalu tutup dengan plastic hitam. Kemudian diberi pupuk dengan pupuk kandang tau kompos 10 kg/pohon. Jarak pemangkasan dari tanah 1,5-2 m.

Pembungaan dan Kerontokan

Tanaman yang sduah berbunga sebaiknya disemprot dengan hormone NAA sebanyak 10-25 mg/liter pada bunga, atau dengan larutan herbisida sebanyak 2-10 mg/liter pada bunga dan dilakukan sebelum bunganya mekar.

Kerontokan yang terjadi pada tanaman belimbing bisa diakibatkan beberapa hal, seperti, kekeringan, karena hujan lebat, keracunan pupuk atau pestisida, bisa juga karena pemberian pupuk urea yang berlebihan dan tidak adanya bantuan penyerbukan oleh lalat atau lebah.

Penjarangan Buah

Penjarangan buah bertujuan untuk meningkatkan hasil yang berkualitas seperti, ukuran buah yang sama rata. Caranya, seleksi buah pentil kemudian pilih yang kerdil, bengkok, dan ccacat kemudian buang. Sisakan 2-3 buah, selanjutnya pentil yang tersisa bungkus dengan daun jati, plastic, atau kertas. Agar warnanya seragam dan bersih.

Factor-faktor yang menyebabkan buah menjadi manis :
1. Jenis tanah
2. Pemupukan dan sinar matahari

Tanah yang baik untuk tanaman belimbing adalah tanah lempung dengan curah hujan sedang dan pH tanah 5,5-6. Tanaman belimbing baik ditanam di tanah yang bertipe kering, curah hujan kurang dari 1000 mm/tahun, karena cahaya matahari cukup menyinari, sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung baik. Pemupukan pada umur 2 tahun dengan diberi pupuk KNO3 atau KCl sebanyak 500-1000 gram/tahun.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/Budidaya-Belimbing-Manis-dan-Cara-Menanam-Belimbing.html

Minggu, 21 Juli 2013

Budidaya Apel Dengan Teknik Potong Akar

Pemangkasan cabang dan ranting tanaman apel kini bisa tidak dilakukan lagi. Dengan pemangkasan akar, tanaman apel tetap pendek dan kualitasnya lebih baik.

Petani apel di Malang dan Bali umumnya sudah tahu, supaya berbunga dan berbuah, ranting dan cabang tanaman secara rutin harus dipangkas. Bekas potongan itu selanjutnya diolesi ter atau paraffin agar tidak menjadi jalan masuk bakteri atau cendawan penyebab penyakit. Tanaman apel yang tidak dikendalikan pertumbuhan vegetatifnya akan malas berbuah.

Petani apel Amerika juga tahu bahwa pertumbuhan vegetative tanaman harus dihambat. Namun mereka tidak mau repot memotong dan mengoles. Daripada harus memangkas ranting, mereka lebih suka memotong akar. Selain lebih praktis, pembuahan ternyata bisa dipacu lebih awal dan sekaligus kualitasnya lebih baik.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh James R Schupp dari pusat Litbang Pertanian Ohio, Universitas Ohio, Amerika Serikat, pemotongan akar akan mengakibatkan pertumbuhan vegetative tanaman apel dihambat sampai 40 persen, selama sekitar satu musim. Jadi selama itu pula tanaman tidak perlu dipangkas. Ukuran buahnya memang jadi lebih kecil, tetapi jumlah buah yang dihasilkan tidak terpengaruh.

Manfaat pemotongan akar ternyata lebih banyak dari pada pemangkasan cabang. Tanaman tidak hanya menjadi lebih cepat berbuah, kualitas buah yang dihasilkan pun lebih baik. Warnanya lebih menarik, buahnya lebih keras sehingga lebih tahan lama, dan rasa manisnya akan meningkat. Lebih dari itu, kerugian pada masa awal produksi pertama bisa ditekan karena jumlah bunga dan buah yang rontok berkurang.

Waktu Pemotongan harus Tepat

Pengaruh positif pemotongan akar hanya bisa diperoleh jika akar dipotong pada waktu yang tepat. waktu pemotongan akar paling baik dilakukan saat tanaman mulai berbunga. Paling lambat, pemotongan harus sudah dilakukan dua minggu kemudian. Lewat waktu tersebut, hasil panen justru akan berkurang dan penghambatan pertumbuhan tanaman pada musim tersebut akan gagal.

Karena teknologi mekanisasi pertanian di Amerika sudah maju, pemotongan akar dilakukan dengan pisau khusus yang dipasang pada batang logam. Batang logam itu selanjutnya ditempatkan di bagian belakang traktor. Ketika traktor dijalankan di antara barisan tanaman apel, dengan sebuah tuas, kedudukan pisau diatur sehingga terbenam dan tanah pun teriris.

Dipotong sedalam 30 cm

Hasil terbaik akan diperoleh jika kedua sisi barisan tanaman apel diiris sedalam 30 cm. Pada apel Melrose(M.26), pemotongan dilakukan sejauh 60 cm atau 82 cm dari pangkal batang. Sedangkan penelitian yang dilakukan di Universitas Maine, Amerika Serikat, menunjukan akar apel Mc Intosh (MM.111) harus dipotong sejauh 100 cm dari pangkal batang sedalam 30 cm.

Segi ekonomis

Harga buah apel yang besar lebih mahal dari pada yang kecil. Selain itu, setiap kotak isinya akan lebih sedikit jika ukuran buahnya besar-besar. Dengan demikian petani akan memperoleh keuntungan lebih banyak jika ia bisa menghasilkan buah semacam itu.

Tetapi ukuran buah yang besar kadang-kadang juga kurang menguntungkan. Misalnya warna buahnya jadi tidak memenuhi syarat minimum grade, jika ditunggu hingga warnanya memenuhi syarat, buah banyak yang gugur, atau malah banyak yang rusak ketika di angkut karena buahnya lebih lunak.

Di sinilah pemotongan akar akan berperan. Kerugian karena ukuran buah lebih kecil dapat diganti dengan buah yang warnanya lebih menarik, rasanya lebih manis, tidak gampang gugur, dan tahan diangkut.

Lalu, apakah tanaman apel harus selalu dipotong akarnya?

Jika kualitas buah dan peningkatan keuntungan pada masa panenan awal bisa mengimbangi kerugian karena ukuran buah yang dipanen lebih kecil, pemotongan akar sebaiknya dilakukan. Apalagi jika pertumbuhan tanaman sangat subur dan jarak tanaman cukup rapat, keuntungannya akan semakin nyata.

Tetapi jika dengan sedikit pemangkasan cabang sudah dapat diperoleh buah apel yang warnanya merah, seperti yang terjadi pada panenan musim kemarau, pemotongan akar lebih baik tidak dilakukan.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/08/budidaya-apel-dengan-teknik-potong-akar.html

Sabtu, 20 Juli 2013

Penanaman dan Pemeliharaan Semangka

Penanaman
Lahan penanaman atau bedengan yang akan ditanami sebaiknya diairi terlebih dahulu satu hari sebelumnya. Caranya dengan merendam bedengan dengan air pada areal lahan sawah. Perendaman lahan tegalan dilakukan dengan cara menyiram bedengan menggunakan selang di setiap lubang tanam.

Hal ini biasanya dilakukan pada musim kemarau, untuk mencegah kekeringan. Penanaman bibit semangka di lahan yang menggunakan mulsa plastik, dilakukan dengan cara menyobek polybag lalu dimasukkan pada lubang tanam pada mulsa sebatas leher akar.

Selesai ditanam, usahakan agar batang dan daun semangka tidak menempel di mulsa plastik, karena dapat terbakar dan gosong, bahkan bibit semangka dapat mati.

Pemeliharaan
Penyulaman

Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut bibit semangka yang tumbuh tidak sempurna atau mati pada umur kurang dari 1 bulan beserta media tanam disekitarnya. Setelah itu disulam dengan bibit semangka yang sehat. Proses penyulaman sama dengan proses penanaman bibit pada awal penanaman.

Pemasangan Ajir (Turus)
Pemasangan ajir bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, mengefisienkan lahan tanam, dan memudahkan perawatan. Ajir yang dibuat sebaiknya dari bambu jenis betung. Ajir dibuat dengan cara membelah batang bambu menjadi empat bagian dengan panjang sekitar dua meter. Salah satu ujung ajir kemudian diruncingkan, agar mudah ditancapkan.

Setelah jadi, ajir ditancapkan di bedengan dekat batang semangka dengan kedalaman sekitar 25 cm. Bagian atas ajir kemudian disatukan hingga membentuk huruf X, lalu diikat menjadi satu, jaraknya sekitar 25 cm dari ujung ajir. Ikatan ajir yang satu dengan yang lain dapat diperkuat dengan cara dihubungkan menggunakan bambu panjang dan tipis. Jika dilihat dari ujung bedengan, turus akan dilihat seperti huruf A. Untuk menyangga buah semangka, antar ajir dapat dibuat para-para dengan ketinggian sekitar 10 cm dari bedengan.

Sumber :
http://buahsuper.blogspot.com/search/label/Semangka

Kamis, 18 Juli 2013

Sejarah dan Karakter Tanaman Buah Sirsak

Sirsak (Annona Muriata) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya.

Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiei berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Tinggi pohon sirsak bisa mencapai 9 meter.

Karakter Tanaman Sirsak
Tanaman sirsak mempunyai bentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 meter, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur, berukuran (8-16) sentimeter x (3-7) sentimeter, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 milimeter.

Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 sentimeter daun kelopaknya 3 helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm. Sedangkan daun mahkota ada 6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur melebar, berukuran (3-5) sentimeter x (2-4) sentimeter; 3 lembar daun mahkota yang lain dalam ukuran (2-4) sentimeter x (1,5-3,5) sentimeter, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak, tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5 milimeter, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali, kemudian gundul.

Batang akar buah sirsak berupa akar tunggang. Batang mempunyai batang berkayu dan dapat hidup menahun. Bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan / disamping daun mahkota daun mahkota segitiga. Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat.

Sumber :
http://buahsuper.blogspot.com/2011/11/sejarah-dan-karakter-tanaman-sirsak.html

Rabu, 17 Juli 2013

Cara Menanam dan Memelihara Tanaman Buah Anggur

Setiap bibit sediakan ajir supaya tanaman anggur dapat merambat ke atas, dan sediakan juga penopang atau hamparannya di atas dengan ketinggian 2 m.

1. Penyulaman dan Penjarangan

Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau sakit, maka harus segera diganti. Pemeriksaan ini dalukan setiap hari pada saat penyiraman dilakukan agar tanaman anggur dapt tumbuh sempurna.

Penjarangan dilakukan setelah tanaman anggur mulai berbuah, hal ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Buah yang dibuang yaitu buah yang memiliki ciri sebagai berikut, bertangkai panjang, bentuknya tidak sempurna, berada di sebelah dalam, dan buah terbentuk tanpa adanya persarian.

Penjarangan dilakukan dua kali, tahap pertama dilakukan pada tanaman berumur satu bulan setelah ada pentil dan tahap kedua dilakukan dua minggu setelah penjarangan tahap pertama.

Agar kualitas buah tetap terjaga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Pemberongsongan dilakukan apabila dalam satu dompel (setangkai) terdapat dua atau tiga buah yang sudah masak. Pembungkusan bisa memaskai kertas semen atau karton.

2. Pennyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan tanaman dari tanaman pengganggu atau gulma. Dan pupuk yang diberikan tidak diambil tanaman pengganggu.

3. Perempalan

Perempalan ialah cara untuk membuang tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok, perempalan dibagi dua ada perempalan bentuk dan perempalan untuk pembuahan.

4. Pemupukan

Ada dua masa pemupukan, yaitu sebagai berikut:
Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun), umur 0-3 bulan, 10 gram urea dilakukan 10 hari sekali, umur 3-6 bulan, 15 gram urea dilakukan 15 hari sekali, umur 6-12 bulan, 50 gram urea. Cara pemberian pupuk dengan larikan melingkar sekeliling tanaman dengan diameter 10-20 cm.
Pemupukan tanaman dewasa (1 tahun – seterusnya), umur 21 hari sebelum perempalan 5 kaleng pupuk kandang, umur 11 hari sebelum perempalan 80 gram TSP atau 100 gram ZK, umur 7 hari sebelum perempalan 100 gram urea.

5. Pengairan dan Penyiraman
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman ialah, tanaman tidak suka genangan air, tanam anggur membutuhkan pengairan mulai dari penanaman sampai pemangkasan, menjelang pemangkasan pemberian air dihentikan, setelah pemangkasan, 2-3 hari sebelumnyadiberi air kembali sammpai ujung ranting, pemberian air diberikan sampai buahnya hampir masak. Setelah buah mulai tua, pemberian air dihentikan agar buah tidak pecah dan busuk.

6. Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan insektisida dilakukan unyuk mencegah hama yang mengganggu tanaman anggur. Penyemprotan insektisida harus dihentikan 15 hari sebelum masa panen.

7. Pengaturan Bunga

Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersieryang baru tumbuh akan mengeluarkan sulu-sulur pembentukan bunga yang keluar darimata ke 3,4, dan 5. Jika ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur, dapat diadakan pemotongan kembali dengan meninggalkan mata tunas.
Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul disisakan satu sulur saja agar menghasilkan rangkaian bunga yang besar dan buahnya bermutu tinggi.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/Budidaya-Anggur-dan-Cara-Menanam-Anggur-yang-Baik.html

Selasa, 16 Juli 2013

Cara Menanam dalam Budidaya Buah Semangka

Buah semangka salah satu jenis buah-buahan yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Kenapa demikian? Karena semangka sangat mudah tumbuh di dataran tanah yang memiliki ketinggian 0-1000 m dpl. Jadi untuk budidaya semangka bisa dilakukan di datran rendah maupun dataran tinggi.

Pemilihan Tanah
Untuk lebih memaksimalkan dalam membudidayakan semangka sebaiknya pilih tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka ini. Tanah yang baik untuk menanam semangka harus memiliki keasaman tanah pH 5,5-6,5. Tetapi tanaman ini masih bisa tumbuh di bawah pH 5, sehingga tanaman ini dapat tumbuh dilahan gambut.

Tanah yang dipilih untuk penanaman harus yang cukup gembur dan kaya bahan organic, apabila kita sudah dapat menentukan lahan yang akan ditanam, kemudian tanah diolah, seperti biasa halnya sebelum menanam tanaman kita harus membersihkan lahan yang akan diolah kemudian lahan dibajak atau dicangkul.

Setelah dicangkul dengan halus, langkah selanjutnya membuat bedengan dengan panajang 12-15 m, lebar 1,5-2 m atau sekitar 3-4 m. setelah bedengan siap kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 30 cm. jarak tanamnya didalam baris sekitar 1,2-1,5 m. setelah itu, lubang tanam diberi pupuk dasar yang terdiri dari 4 kg pupuk kandaang, 28 gram pupuk DS, 22 gram pupuk ZK, dan 15 gram pupuk ZA.

Cara Pembibitan
Penanaman semangka dilakukan dengan menggunakan biji (benih). Sebelum menjadi bibit yang siap ditanam, benih disemai terlebih dahulu dalam pot plastic atau polybag dengan media tanah dan pupuk kandang yang steril.

Cara penyemaian benih yaitu, pertama bibit biji semangka direnggakan supaya mempermudah proses pertumbuhan, tahap selanjutnya rendam benih biji semangka dalam 1 liter air dengan campuran 1 sendok the hormone (Atronik, Menedael, Abitonik), 1 sendok feres fungisida (obat anti jamur), 0,5 sendok the peres bakterisida. Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.

Kantong-kantong pesemaian diletakan berderet agar terkena sinar matahari. Lakukan pemupukan dilakukan lewat daun supaya cepat berkembang dan pupuk di campur obat. Lakukan pemupukan 3 kali sekali.

Setelah bibit memiliki daun 2 lembar atau berumur empat minggu, maka bibit sudah siap ditanam di lahan terbuka atau kebun dengan jarak tanam antar bibit 1 m.

Cara Penanaman
Penentuan pola tanam pada tanaman semangka dilakukan dengan pola monokultur. Pembuatan pembuatan lubang tanam penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh 2 helai daun.

Sambil menunggu bibit cukup besar, dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. persiapan pelubangan lahan tersebut dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke darat. Berjarak 20-30 cm daritepi bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 80-100 cm atau tergantung tebal atau tipisnya bedengan. Setelah dilakukan pelubangan, lahan selanjutnya digenangi air sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap.

Sebelum bibit batang ditanam, lakukan terlebih dahulu perendaman, agar mudah melepaskan polybag yang dipakai. Langkah imunisasi dilakukan dengan cara merendam selama 5-10 menit dan disertai campuran larutan obat-obatan.

Cara Pemeliharaan Tanaman
Dalam proses pemeliharaan tanaman ada beberapa tahapan pemeliharaan yang umum diberikan, diantaranya proses penyiraman, penyiangan, pembubunan, penjarangan dan penyulaman, dan terakhir pemupukan.

Penyiraman pada tanaman yang baru ditanam dilahan terbuka atau kebun sangat penting, apabila penyiraman melalui saluran-saluran bedengan maka air harus dijaga jangan sampai meluap menggenangi permukaan bedengan.

Penyiangan yang dilakukan pada tanaman semangka harus hati-hati karena, jangan sampai batang primer dan sekunder terpotomg atau rusak. Proses penyiangan ini bisa dilakukan antara 3-4 kali selama masa tanam.

Setelah beberapa hari penanaman selanjutnya dilakukan pembubunan. Pembubunan yaitu proses membubun tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal dan diikuti dengan proses perempelan, yaitu proses penyortiran tunas-tunas muda untuk dibuang yang tidak berguna dan akan menghambat pertumbuhan tanaman semangka.

Penjarangan dan penyulaman pada tanaman semangka dilakukan setelah berumur 3-5 hari, apabila tanamann yang telat pertumbuhannya dan akan menyebabkan kematian maka segera ganti tanaman tersebbut dengan bibit baru. Dan lakukan penjarangan dengan menyisakan 2-3 tanaman saja.

Pemupukan yang diberikan pada tanaman semangka yang cukup pesat pertumbuhannya, sebaiknya diberikan pupuk P dan K serta 1/3 bagian pupuk N diberikan untuyk pupuk dasar. Campuran pupuk P dan K diberikan dalam lubang tanam (sedalam 5-8 cm) sejauh 5-8 cm dari biji. Jika menggunakan pupuk DS dan ZK, maka setiap lubangnya hanya diberikan 28 gram pupuk DS dan 22 gram pupuk ZK.

Pemberian pupuk N sebaiknya diberikan sebanyak tiga kali. Apabila pupuk N yang diberikan berupa pupuk ZA (sejumlah 45 gram/tanaman), maka berilah pupuk sebanyak 15 gram/tanaman.
Pemberian pupuk pertama diberika pada saat tanaman mulai ditanam, pemberian pupuk kedua diberikan pada tanaman sudah setinggi 1 m, sedangkan pemberian pupuk ketiga setelah tanaman sudah berbuah sebesar telur ayam.

Pembuahan
Para petani di negara Jepang biasanya hanya memelihara satu buah saja buah saja pada setiap cabangnya. Jadi, dari setiap pohonnya hanya akan diperoleh 3-4 buah saja. Pembuahannya diatur pada ketiak daun yang sama, kira-kira 1,5 m dari lubang tanam.

Apabila tanama sudah mngeluarkan buah maka segera beri alsa jerami kering, alas jerima ini untuk menghindari percikan air hujan, sebab air hujan akan mengakibatkan kebusukan pada buah apabila terkena langsung pada badan buah. Untuk ukuran yang baik setiap hektar dapat menghasilkan buah sebanyak 8-10 ton.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/budidaya-semangka-dan-cara-menanamnya.html

Tips Menanam Pohon Buah Sirsak

Buah sirsak kerap juga diberi nama orang nangka belanda, nangka sabrang atau buah mandalika. Hal ini dikarenakan buah sirsak memang bukan hanya buah asli Indonesia. Tanaman sirsak datang dari Hindia barat. Buah sirsak yang sudah masak dimakan di dalam situasi fresh sesudah dikupas terlebih dulu. Tak hanya dari itu, juga banyak dipakai untuk bikin sari buah, dodol serta untuk campuran es sirup. Wujud buah sirsak tidak teratur. Ada yang bulat, ada juga yang lonjong apalagi ada yang bengkok.

Dengan kata lain, wujud buah sirsak dari berupa ginjal hingga berupa layaknya telur saja. Kulit buahnya dilengkapi oleh duri-duri lunak yang hijau warnanya. Pada saat masih muda, buahnya berwarna hijau, sesudah masak warnanya jadi hijau kehitam-hitaman. Daging buahnya berwarna putih serta memiliki kandungan banyak serat. Biji sirsak berwarna hitam, memiliki bentuk agak lonjong serta pipih. Di dalam tiap-tiap buah ada biji yang cukup banyak.

Pohon sirsak memiliki percabangan batang yang rendah. Tinggi pohonnya pada 3 hingga 8 mtr. Daunnya memanjang dengan wujud lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri dengan sendiri berhadapan dengan daun. Wujud bunga layaknya kerucut. Warnanya kuning muda. Basic bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, demikian juga akan buahnya.

Menanam tanaman sirsak mempergunakan bijinya. Bisa juga lewat cara tempelan atau okulasi. Musim berbuah tanaman buah sirsak yaitu pada bulan januari serta februari tiap-tiap tahunnya. Sebulan sebelum saat penanaman, lubang tempat penanaman harus sudah disiapkan. Persiapan dikerjakan dengan jarak 6 mtr. Cara menanam buah sirsak sama juga lewat cara menanam tanaman buah-buahan yang lain. Demikianlah juga cara pemeliharaan pohon setelah itu.

Budidaya pohon sirsak baru bisa dipetik buahnya sesudah berusia 3 tahun atau lebih. Sirsak memerlukan periode perkembangan untuk membentuk dedaunan. Tajuk pohon akan terbentuk sepanjang kurang lebih 2 tahun. Periode peralihan dari periode perkembangan ke periode berbuah membutuhkan periode waktu kurang lebih 1 tahun. Buah yang terbentuk sebelum saat pohon berusia 3 tahun, umumnya rontok, terlebih bila mengalami kekurangan air pada saat musim kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini bisa dicegah dengan cara mengairi tanah hingga lebih kurang pohon sirsak cukup lembab.

Namun rontoknya bunga serta buah bisa juga dikarenakan oleh perihal yang lain. Misalnya perimbangan pada penggunaan zat pati untuk perkembangan, daun-daunnya serta penimbunan zat pati di dalam akan buah pada saat peralihan itu belum seimbang. Buah yang telah terbentuk, kerap tidak lantas, tumbuh lanjut dikarenakan tidak terima penyaluran bahan makanan yang dapat ditimbunnya dengan lumrah. Buah yang tidak bisa tumbuh dengan lumrah itu, rontok dengan sendirinya. Untuk menangani perihal yang demikian itu, pohon Sirsak mesti diberi pupuk sebagai penambah bahan makanan pada saat peralihan itu. Pemupukan terus diberikan hingga memasuki periode berbunga serta berbuah. Tambah baik lagi bila pemupukan itu dikerjakan sebelum saat ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dikerjakan dengan teratur sekali 1 tahun, gunakan pupuk kandang secukupnya.

Sumber :
http://ragambudidaya.blogspot.com/2013/01/tips-menanam-pohon-sirsak.html

Minggu, 14 Juli 2013

Euphorbia dan Cara Menanamnya

Euphorbia banyak ditanam di Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman yang menyukai sinar matahari secara penuh dalam kelangsungan hidupnya sebagaimana tanaman sekulen lainnya.

Euphorbia menyimpan cadangan air dalam batangnya sehingga tanaman ini memiliki banyak getah. Euphorbia termasuk tumbuhan berumah satu, artinya dalam satu bunga terdapat putik dan benangsari sekaligus sehingga kemungkinan terjadinya pembuahan sangat besar.

Euphorbia termasuk tanaman yang mudah beradaptasi, walaupun menyukai udara dan cuaca yang panas tetapi euphorbia dapat hidup di tempat yang bersuhu rendah.

Sifat euphorbia

Menyukai sinar matahari yang penuh, sama seperti tempat asalnya yang panas dan tanah yang tandus. Euphorbia menyukai sinar matahari langsung dengan penyinaran sekitar 8 jam sehari. Jika intensitas sinar matahari kurang dari 70% maka tanaman euphorbia akan mengalami hambatan.

Tidak menyukai air, meskipun sifatnya tidak menyukai air tetapi tanaman ini tetap membutuhkan aiar untuk kelangsungan hidupnya, euphorbia menyimpan cadangan airnya di bagian batang sehingga dapat bertahan hidup di daerah tandus dan kering.

Menyukai media porous, euphorbia hendaknya ditanam pada tanah yang mengandung banyak unsure haranya dan yang mudah mengalirkan air.

Cara Budidaya Euphorbia

• Bibit Euphorbia
Bibit euphorbia juga dapat secara generative muncul dari bakal buah. Semula buah berwarna hijau lama-kelamaan berubah kecoklatan pertandah buah sudah tua. Sebelum buah pecah sebaiknya dipetik. Bijinya berwarna cokelat tua atau kehitaman berbentuk seperti tanda koma. Setelah itu biji dapat segera disemaikan. Sedangan untuk cara vegetative biasanya dengan cara stek dan grafting. Tetapi untuk mempermudah kita bisa mendapatkan bibit euphorbia di toko-toko tanaman.

• Penanaman Euphorbia
Euphorbia sebenarnya dapat ditanam secara langsung di tanah. Tetapi, umumnya di tanam di pot sebab dengan ditanam di pot waktu euphorbia berselimut bunga dapat diletakan di tempat yang dikehendaki.

Gunakan pot yang berdiameter sekitar 15 cm. Dengan ukuran itu, volume media tanam memadai untuk menampung perakaran. Media tanam untuk euphorbia yang penting tanah yang porous dan mengandung banyak unsure hara. Jadi, dapat direkayasa sendiri dari berbagai jenis bahan yang jika dicampur memiliki sifat tersebut.

Misalnya, mencampur kan tanah merah, pupuk kandang, humus bamboo, dan sekam bakar dengan perbandingan 2 : 3 : 3 : 2 atau campuran dan komposisi yang lainnya. Selanjutnya masukan media tanam ke dalam pot sampai setengah kedalaman pot.

Masukan euphorbia kedalam pot dan atur letaknya sehingga berdiri tegak. Setelah itu, timbun dengan media tanam sampai bibir pot. Siram hingga air keluar melalui lubang dasar pot kemudian tempatkan euphorbia di tempat yang teduh.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/01/Cara-Budidaya-Euphorbia-dan-Budidaya-Puring.html

Sabtu, 13 Juli 2013

Tips Membedakan Burung Poksay Jantan Dan Betina

Burung poksay merupakan salah satu jenis burung yang dikonteskan atau dilombakan. Burung ini juga memiliki penggemar yang cukup banyak, dengan suara dasar yang nyaring dan bervariasi dalam jarak yang lumayan jauhpun suara burung ini masih dapat terdengar. Burung poksay yang mempunyai suara keras dan bervariasi adalah burung poksay jantan, burung dengan nama latin Garrulax chinensis di alam bebas terbiasa memakan jenis-jenis serangga seperti ulat, jangkrik belalang dan lainnya. Burung dengan ciri-ciri warna kecoklatan, sedikit warna putih di telinganya dan sedikit jambul di atas hidungnya semakin menambah daya tarik poksay terhadap peminatnya.

Untuk mendapatkan burung bakalan poksay dengan kualitas bagus kita harus benar-benar jeli dalam memilihnya. Untuk membeli bakalan burung poksay bagi para penghobi burung baru memang tergolong susah, bagaimana tidak melihat burungnya saja tidak pernah apa lagi membedakan jenis kelaminnya ataupun kualitasnya. Kadang ada penghobi burung yang memaksakan untuk membeli burung poksay sementara dia hanya mengandalkan filling tanpa mengetahui apa perbedaan dari burung tersebut.

Tidak sedikit dari penghobi burung yang tertipu dengan penjual yang suka menipu dan tidak dapat dipercaya, ketika mendekati orang tersebut kita selalu diyakinkan kalau burung yang dijualnya adalah burung jantan, bakalan yang bagus, suara yang bagus dal lainnya. Itu hal umum yang biasa dilakukan penjual, tetapi dengan syarat tidak berbohong. Tapi dari sekian banyak penjual burung ada saja sedikit yang berbuat curang dengan mengeluarkan kata-kata manis ternyata setelah kita membeli burung tersebut betina, cacat atau yang lainnya yang merugikan pembeli. Saya juga pernah merasakan ditipu oleh pedagang pendatang yang seperti itu dengan penawaran yang memikat dan membuat percaya tetapi burung yang kita dapatkan tidak semanis yang dikatakan.

Membeli burung poksay bakalan sebenarnya mudah, kita dapat membeli burung pada tempat-tempat atau pedagang yang benar-benar dapat dipercaya serta tempat jualnya yang tetap, karena biasanya penjual yang tidak jujur berasal dari penjual burung pendatang. Dan juga bisa mengajak saudara, teman atau orang yang sudah kita kenal dan paham dengan burung poksay. Bagaimana caranya untuk membedakan burung poksay jantan dan betina? Berhubung burung jantan dan betina jika dilihat dengan sekilas sama saja, coba perhatikan Tips Membedakan Burung Poksay Jantan Dan Betina dibawah ini :
Burung Poksay Jantan
1. Burung poksay jantan walau masih muda suka makan voer kasar, sehingga voer didalam tempat pakan burung tidak berubah jadi lembut.
2. Kedudukan leher poksay jantan tegak mendongak, dengan kepala terangkat dan terlihat gagah.
3. Burung poksay jantan ebih jinak, sehingga mudah dipegang.
4. Jika diperhatikan pada warna bulu dibawah ekor dekat dengan lubang dubur, bulu lembut dan berwarna kuning kemerahan.

Burung Poksay Betina
1. Jika voer yang ada di dalam tempat pakan burung hancur seperti bubuk, bisa dipastikan burung tersebut betina. Itu terjadi karena burung betina tidak suka makan voer kasar.
2. Kedudukan leher poksay betina merata (hampir sama rata dengan garis punggung) dan kepalanya tidak tegak.
3. Tingkah laku poksay betina lebih binal, jika mau dipegang suka meloncat-loncat dalam sangkar, sampai kesulitan untuk memegangnya.
4. Pada burung betina tidak berwarna seperti poksay jantan.

Semoga artikel tentang Tips Membedakan Burung Poksay Jantan Dan Betina tersebut dapat bermanfaat bagi penghobi burung Poksay. Kami sebagai penulis minta maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca, dan mudah-mudahan dimaafkan.

“Senang sekali jika dari temen-temen mau berbagi pendapat dengan kami melalui forum koment di bawah ini, kami sangat mengharap kritikan dan masukannya untuk membangun blog ini menjadi yang lebih baik lagi. Terima kasih”.

Sumber :
http://www.zonaburung.com/2013/02/tips-membedakan-burung-poksay-jantan-dan-betina.html

Kamis, 11 Juli 2013

Cara Budidaya Tanaman Asparagus

Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak dijumpai di Indonesia.

Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas asparagus dapat meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.

Langkah budidaya tersebuat antara lain : persiapan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen.

Persiapan Bibit

Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Awalnya, bibit didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun 2007 ini petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri. Harga bibit Asparagus hijau mencapai 2,5 juta rupiah untuk setiap 2 pound atau 800 gram-nya. Dalam luasan 1 ha lahan memerlukan 600 gr bibit asparagus.

Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (Indirect seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap, yaitu :

1. Persemaian
Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.

2. Perendaman benih
Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27ºC selama 24-48 jam. Selama perendaman, air diganti 2 – 3 kali. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang.

3. Semai benih
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.

4. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.

5. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.

6. Seleksi dan Pencabutan benih
Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah 5 – 6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.

Pengolahan Tanah

Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 – 50 cm dan jarak antar baris 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.

Penanaman

Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5 – 6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :

1. Pembumbunan
Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan.

2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.

3. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.

4. Pemupukan susulan
Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.

Pemupukan untuk 1000 m2 :
Untuk pemupukan 1000 m2 seperti tabel.
Jenis pupukPupuk Dasar (kg)Susulan I (kg)Susulan II (kg)Susulan III (kg)
Kandang
2000 – 3000
2000 – 3000
Urea
30
30
30
TSP
30
30
KCL
20
20
20
Sumber : Misi Teknik Prtanian Taiwan

5. Pengelolaan hama dan penyakit
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).

Panen

1. Kriteria panen
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.

2. Cara panen, interval, frekuensi
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Jika panen pertama dilakukan pada umur 4 bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur 5 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.

Sumber :
http://tipsampuhmengatasi.blogspot.com/2012/03/cara-budidaya-asparagus.html

Rabu, 10 Juli 2013

Pembuatan Anakan Sanseveira

Keuntungan teknik cacah, anakan dihasilkan terus-menerus. Anakan hasil perbanyakan dengan cacah bisa langsung jadi indukan begitu daunnya dewasa.
Sansevieria bermotif belang, terutama hijau kuning atau hijau putih, tidak bisa diperbanyak dengan memotong daun. Risikonya, anakan yang dihasilkan berbeda dengan indukan.
Bila tunas muncul dari bagian berwarna hijau, individu baru yang muncul juga hijau.
Risiko busuk lumayan besar, 50%.
Penyebab utama, serangan cendawan dan bakteri lantaran pisau tidak steril, bagian luka tidak terlindung fungisida dan bakterisida, serta media terlalu lembap karena air siraman menggenang. Kendala lain, akar lambat tumbuh sehingga pertumbuhan anakan pun terhambat.

Untuk mempercepat akar tumbuh, membungkus bagian bawah cacahan daun dengan tisu. Posisi cacahan tidak ditanam, tapi dibaringkan di atas media. Lalu disiram secara terus-menerus selama 1 bulan dengan larutan perangsang akar. Setelah akar keluar, baru ditanam di media campuran pasir malang dan sekam bakar. Jika ingin memacu tunas lebih cepat tumbuh dan bongsor, sungkup dengan plastik bening. Pertumbuhan daun baru 2 kali lebih bongsor dibanding tanpa sungkup.

Potong Tahu Sansevieria
Kirkii Coppertone itu dicacah-cacah daunnya membentuk persegi panjang sepanjang 5-7 cm. Lalu ditancap-tancapkan di media pasir hingga mengeluarkan anakan.
Kalau dibiarkan 'bereproduksi' alami paling hanya didapat 1-2 anakan per tahun. Maklum kirkii termasuk jenis yang lamban tumbuh. Makanya ketua Perhimpunan Florikultura Indonesia yang hobiis sansevieria itu mencoba memotong-motong daun kirkii. 'Setek' daun itu lantas dibenamkan di media pasir. Hasilnya dari 1 potong daun muncul.

2-3 anakan sekaligus dalam hitungan bulan
Cara serupa juga dicoba A. Gembong Kartiko, pekebun di Batu, Jawa Timur. Pemilik Sapta Plant & Pottery itu menyebut cara itu sebagai teknik potong tahu. 'Daunnya kan dipotong-potong seperti potongan tahu,' kata Gembong. Caranya, daun kirkii dewasa sepanjang minimal 15 cm dicacah menjadi 5 bagian. Artinya, setiap potong hanya sepanjang 3 cm.

Menyemai di media campuran sekam bakar dan pasir malang dengan perbandingan 1:3. Selama 2 minggu cacahan tidak perlu disiram. Memasuki minggu ke-3 baru siram menggunakan larutan mengandung hormon perangsang tumbuh. Sekitar 3-4 bulan kemudian, tunas baru bermunculan. Setelah 6 bulan pascapencacahan, anakan dengan 4 daun siap dijual.

Teknik cacah pada jenis congo. Potongan daun berukuran 3,5 cm x 3,5 cm atau 5 cm x 5 cm ditanam di media pasir malang dan sekam bakar dengan perbandingan sama. Dalam 4 bulan didapat anakan baru.

Sumber :
http://www.kompensasi-sansevieria.com/news-a-tips/tips/25-pembuatan-anakan-sanseveira.html

Selasa, 09 Juli 2013

Tanaman Hias Aglaonema

Aglaonema yang juga dikenal dengan nama sri rejeki merupakan anggota family Araceae, satu kelompok dengan tanaman keladi. Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan Aglaonema crispum. Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina.

Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan. Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun. Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.

Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri. Snow white adalah varian sri rejeki yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.

Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.

Sumber :
http://tanaman.org/category/aneka-bunga/bunga-aglaonema

Senin, 08 Juli 2013

Cara Budidaya Bunga Gerbera / Hebras

SEJARAH SINGKAT
Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi pertanian.

JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah sebagai berikut:
* Divisio : Spermatophyta
* Sub Divisio : Angiospermae
* Famili : Compositae/Asteraceae
* Genus : Gerbera
* Spesies : Gerbera jamensonii

Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu:
1. Gerbara berbunga selapis: helai mahkota bunga tersusun selapis dan umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu.
2. Gerbera berbunga dua: helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang berwarna merah.
3. Gerbera berbunga tiga lapis: contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau kekuningan.
4. Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).

MANFAAT TANAMAN
Selain sebagai bunga potong yang dapat tahan sampai 3 minggu, Tanaman hias gerbera merupakan salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

SENTRA PENANAMAN
Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Barus Jahe, dan Simpang Empat (Sumatra Utara, Brastagi), Cipanas, Lembang dan Sukabumi (Jabar), Bandungan (Jateng), Batu dan Pujon (Malang Jatim). Sentra produksi tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand.

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim
Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun.
Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu.

Media Tanam
Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0.

Ketinggian Tempat
Di Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA

Pembibitan
Persyaratan Benih :
Tanaman diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yang tinggi dan berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat dan dari jenis yang unggul. Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.

Penyiapan Benih :
Benih yang berasal dari biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan pada bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yang berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dari matahari langsung. Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu mata tunas yang diambil dari jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30 %. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2 20 % selama 5 menit, kemudian bilas dengan air aquades steril 5 X. Bibit yang dari anakan dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan.

Teknik Penyemaian Benih :
Penyemaian di bak persemaian :
Pilihlah lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 watt/m 2 . Siapkan media semai berupa campuran tanah yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90 %. Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pada pagi hari. Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %. Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari sungkup diangkat.

Penyemaian secara kultur jaringan :
Siapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5 mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas lateral, pada umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih.

Penyemaian dengan anakan :
Tanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm.
Pemeliharaan Pembibitan/Pesemaian : Siram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran. Penjarangan setelah umur 5-6 minggu.
Pemindahan Bibit : Bibit yang berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yang berasal dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat.

Pengolahan Media Tanam
Persiapan : Tentukan lahan yang strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah tanah cukup dalam 30 cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama 10-15 hari.
Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi dengan plastik bening.
Pembentukan Bedengan : Bentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan 40- 60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan sekaligus sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman. Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2 bedengan dengan tinggi sisi timur dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan dipasang tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga.
Pengapuran : Pada tanah yang kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan kapur pertanian seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian berkisar 1-4 ton/ha tergantung pH dan jenis tanahnya.
Pemupukan : Pada saat pembuatan bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha yang disebar merata, kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan. Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang tanam rata-rata 200 gram per lubang atau 2-3 kg/m 2 luas lahan. Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang atau sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm untuk menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag dengan selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90 %. Pupuk dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat tanam.

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam : Lubang tanam selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 Cm dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan. Waktu yang terbaik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore antara 15.00-17.00.
Cara Penanaman : Basahi lubang tanam sampai lembab, tanamkan bibit secara tegak ditengah-tengah lubang tanam, sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Siramlah bedengan sampai cukup basah.

Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman : Jika ada tanaman yang mati/rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang baik pagi/sore hari.
Penyiangan : Ditujukan untuk membersihkan sekitar tanaman dari gulma dan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam dan 30-35 hari setelah tanam.
Perempalan : Perempalan dilakukan untuk membuang tunas/cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.
Pemupukan : Dilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4 gram/tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dan diberikan sebanyak 200-250 cc/tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran.
Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera penyiraman dilakukan 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya berangsur-angsur berkurang.

HAMA DAN PENYAKIT

Hama
Ulat daun dan belalang :
Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC atau Agrimec 18 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Penyakit
Bercak daun
Penyebab: jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas).
Gejala: timbul bercak-bercak berwarna coklat, terbentuk bulat/tidak beraturan.
Pengendalian: memotong/memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit, memelihara sanitasi kebun dan penyemprotan dengan fungisida seperti Dithane M-45, Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

Kapang kelabu/grey Mould
Penyebab: jamur Botrytis cinere Pers ex Fr.).
Gejala: timbul busuk bunga, hingga kusut dan diliputi kapang yang berwarna kelabu.
Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

Penyakit tepung
Penyebab: jamur Erysiphe cichoracearum DC.
Gejala: daun gerbera diliputi oleh lapisan tepung, daun mengering dan gugur.
Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

PANEN
Ciri dan Umur Panen : Bunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar. Pemanenan sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya berasal dari anakan.
Perkiraan Produksi : Pada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140 kuntum bunga per meter luas lahan per tahun.

PASCAPANEN

Pengumpulan : Setelah bunga gerbera dipanen, dimasukkan ke dalam ember berisi air. Kemudian disimpan di tempat yang teduh untuk melakukan sortasi.
Penyortiran dan Penggolongan : Sortasi dilakukan pada tangkai bunga yang ukurannya abnormal dipisahkan secara sendiri. Ikat tangkai bunga dengan karet/tali lentur. Tiap ikatan 10-15 tangkai bunga atau menurut permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi praktisnya dalam pengangkutan serta penyimpanan.
Pengemasan dan Pengangkutan : Kemas ikatan bunga dalam wadah kotak karton ataupun keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas untuk mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut.

Sumber :
http://teknologi--tepat-guna.blogspot.com/2013/05/cara-menanam-dan-merawat-bunga-gerbera.html