Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bunga Gerbera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bunga Gerbera. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Juli 2013

Cara Budidaya Bunga Gerbera / Hebras

SEJARAH SINGKAT
Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi pertanian.

JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah sebagai berikut:
* Divisio : Spermatophyta
* Sub Divisio : Angiospermae
* Famili : Compositae/Asteraceae
* Genus : Gerbera
* Spesies : Gerbera jamensonii

Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu:
1. Gerbara berbunga selapis: helai mahkota bunga tersusun selapis dan umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu.
2. Gerbera berbunga dua: helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang berwarna merah.
3. Gerbera berbunga tiga lapis: contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau kekuningan.
4. Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).

MANFAAT TANAMAN
Selain sebagai bunga potong yang dapat tahan sampai 3 minggu, Tanaman hias gerbera merupakan salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

SENTRA PENANAMAN
Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Barus Jahe, dan Simpang Empat (Sumatra Utara, Brastagi), Cipanas, Lembang dan Sukabumi (Jabar), Bandungan (Jateng), Batu dan Pujon (Malang Jatim). Sentra produksi tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand.

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim
Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun.
Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu.

Media Tanam
Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0.

Ketinggian Tempat
Di Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA

Pembibitan
Persyaratan Benih :
Tanaman diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yang tinggi dan berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat dan dari jenis yang unggul. Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.

Penyiapan Benih :
Benih yang berasal dari biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan pada bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yang berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dari matahari langsung. Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu mata tunas yang diambil dari jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30 %. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2 20 % selama 5 menit, kemudian bilas dengan air aquades steril 5 X. Bibit yang dari anakan dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan.

Teknik Penyemaian Benih :
Penyemaian di bak persemaian :
Pilihlah lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 watt/m 2 . Siapkan media semai berupa campuran tanah yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90 %. Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pada pagi hari. Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %. Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari sungkup diangkat.

Penyemaian secara kultur jaringan :
Siapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5 mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas lateral, pada umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih.

Penyemaian dengan anakan :
Tanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm.
Pemeliharaan Pembibitan/Pesemaian : Siram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran. Penjarangan setelah umur 5-6 minggu.
Pemindahan Bibit : Bibit yang berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yang berasal dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat.

Pengolahan Media Tanam
Persiapan : Tentukan lahan yang strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah tanah cukup dalam 30 cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama 10-15 hari.
Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi dengan plastik bening.
Pembentukan Bedengan : Bentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan 40- 60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan sekaligus sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman. Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2 bedengan dengan tinggi sisi timur dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan dipasang tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga.
Pengapuran : Pada tanah yang kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan kapur pertanian seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian berkisar 1-4 ton/ha tergantung pH dan jenis tanahnya.
Pemupukan : Pada saat pembuatan bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha yang disebar merata, kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan. Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang tanam rata-rata 200 gram per lubang atau 2-3 kg/m 2 luas lahan. Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang atau sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm untuk menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag dengan selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90 %. Pupuk dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat tanam.

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam : Lubang tanam selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 Cm dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan. Waktu yang terbaik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore antara 15.00-17.00.
Cara Penanaman : Basahi lubang tanam sampai lembab, tanamkan bibit secara tegak ditengah-tengah lubang tanam, sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Siramlah bedengan sampai cukup basah.

Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman : Jika ada tanaman yang mati/rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang baik pagi/sore hari.
Penyiangan : Ditujukan untuk membersihkan sekitar tanaman dari gulma dan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam dan 30-35 hari setelah tanam.
Perempalan : Perempalan dilakukan untuk membuang tunas/cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.
Pemupukan : Dilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4 gram/tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dan diberikan sebanyak 200-250 cc/tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran.
Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera penyiraman dilakukan 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya berangsur-angsur berkurang.

HAMA DAN PENYAKIT

Hama
Ulat daun dan belalang :
Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC atau Agrimec 18 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Penyakit
Bercak daun
Penyebab: jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas).
Gejala: timbul bercak-bercak berwarna coklat, terbentuk bulat/tidak beraturan.
Pengendalian: memotong/memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit, memelihara sanitasi kebun dan penyemprotan dengan fungisida seperti Dithane M-45, Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

Kapang kelabu/grey Mould
Penyebab: jamur Botrytis cinere Pers ex Fr.).
Gejala: timbul busuk bunga, hingga kusut dan diliputi kapang yang berwarna kelabu.
Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

Penyakit tepung
Penyebab: jamur Erysiphe cichoracearum DC.
Gejala: daun gerbera diliputi oleh lapisan tepung, daun mengering dan gugur.
Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

PANEN
Ciri dan Umur Panen : Bunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar. Pemanenan sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya berasal dari anakan.
Perkiraan Produksi : Pada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140 kuntum bunga per meter luas lahan per tahun.

PASCAPANEN

Pengumpulan : Setelah bunga gerbera dipanen, dimasukkan ke dalam ember berisi air. Kemudian disimpan di tempat yang teduh untuk melakukan sortasi.
Penyortiran dan Penggolongan : Sortasi dilakukan pada tangkai bunga yang ukurannya abnormal dipisahkan secara sendiri. Ikat tangkai bunga dengan karet/tali lentur. Tiap ikatan 10-15 tangkai bunga atau menurut permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi praktisnya dalam pengangkutan serta penyimpanan.
Pengemasan dan Pengangkutan : Kemas ikatan bunga dalam wadah kotak karton ataupun keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas untuk mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut.

Sumber :
http://teknologi--tepat-guna.blogspot.com/2013/05/cara-menanam-dan-merawat-bunga-gerbera.html

Selasa, 12 Maret 2013

Cara Memelihara Tanaman Gerbera / Hebras

Ada beberapa kegiatan dalam Memelihara Tanaman Gerbera / Herbas misalnya penjarangan Gerbera / Hebras, Penyiangan Gerbera / Herbas, dll. Berikut adalah Cara Memelihara Tanaman Gerbera / Hebras.

Penjarangan dan Penyulaman :
Jika ada tanaman yang mati / rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang baik pagi / sore hari.

Penyiangan :
Ditujukan untuk membersihkan sekitar tanaman dari gulma dan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam dan 30-35 hari setelah tanam.

Perempalan :
Perempalan dilakukan untuk membuang tunas / cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.

Pemupukan :Dilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4 gram / tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram / 10 liter air dan diberikan sebanyak 200-250 cc / tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran.

Pengairan dan Penyiraman :
Pada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera penyiraman dilakukan 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya berangsur-angsur berkurang.

Demikian Artikel tentang "Cara Memelihara Tanaman Gerbera / Hebras", semoga bermanfaat.

Sumber :
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/cara-memelihara-tanaman-gerbera-herbas.html

Selasa, 12 Februari 2013

Budidaya Bunga Gerbera Laba Bikin Gembira

Rangkain bunga potong dibutuhkan dalam setiap moment, dengan tujuan untuk menghias, memperindah dan mengharumkan bunga di hotel. Area pameran, taman pengantin, bucket bunga, ucapan suka atau dukacita. Diantara jenis bunga potong yang biasa dipakai adalah bunga gerbera. Seiring permintaan yang melonjak, maka peluang membudidayakannya sangat prospek.

Bunga gerbera merupakan salah satu bunga hias yang sudah lama dikenal dan disukai banyak orang. Bentuk dan warnanya beraneka rupa ; merah, pink fanta, pink muda, putih, kuning, oren, dan lain sebagainya. Selain mudah untuk dirangkai, bunga gerbera juga mempunyai kesegaran yang relatif lama.

Prospek pengembangan budidaya tanaman gerbera cukup bagus karena peminatnya cenderung semakin banyak. Hal ini terlihat pula pada dominannya bunga gerbera digunakan dalam rangkaian-rangkaian bunga. Harga sekuntumnya termasuk mahal. Dua belas tangkai gerbera berbunga dua lapis bisa mencapai Rp. 10.000. Sedangkan 10 tangkai gerbera ex Holland bisa seharga Rp. 15.000. Selain sebagai bunga potong, bunga ini juga bisa dijadikan bahan baku industri minyak wangi, sabun, dan kosmetik.

Disamping mengisi pasar dalam negeri, bunga ini juga ekspor. Standar produksi diupayakan meliputi klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, dan pengemasan. Klasifikasi dan mutu standar serta pengepakan bunga utnuk ekspor ke pasaran internasional sangat ditentukan oleh Negara pengimpornya. Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurangnya lima tangkai uji. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.

Cara pengemasannya, ikatan bunga diselubungi dengan kertas khusus sleeves yang menutupi seluruh bagian bunga, kecuali kuntum bunga bagian atas. Pangkal tangkai bunga direndam dalam larutan pengawet, misalnya larutan gula 6%. Tempat perendaman bersuhu udara dingin, yaitu sekitar 14-25oC selam 4 jam. Bunga yang telah diselubungi dikemas di dalam kardus karton/keranjang plastic dengan posisi tegak. Pengangkutan dilakukan dengan kendaraan berpendingin pada suhu udara 7-8oC dengan kelembaban udara 60-65%.

Analisa Usaha

Jika anda ingin berinvestasi di bidang budidaya tanaman bunga gerbera. Berikut contoh simulasi analisa usaha berkebun bunga gerbera dalam tahunan dengan lahan seluas 1.000 m2. Perbedaan kondisi di daerah satu dengan yang lain mungkin saja, sehingga mempengaruhi besaran biaya budidaya tanaman tersebut. Karena itu, survei mendalam mengenai aspek-aspek terkait, diperlukan untuk mengetahui cukup layak-tidaknya budidaya tanaman bunga gerbera diusahakan di daerah anda.

Biaya Produksi
UraianNilai (Rp)
Sewa lahan 1.000 m2 selama 1 tahun 4.000.000
Bangunan dengan naungan 5.000.000
Bibit :
Bibit anakan 10.000 tanaman 4.000.000
Pupuk :
- Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp. 500 1.000.000
- NPK, KCL, TSP 1.000.000
- Pupuk daun dan bunga 1.000.000
Tenaga kerja :
- Pengolahan tanah dan pemupukan kandang 20 HKP 1.500.000
- Pembuatan bangunan naungan 20 HKP 1.500.000
- Penanaman 5 HKW 250.000
- Pemeliharaan tanaman 1 tahun 20 HKW + 5 HKP 2.875.000
- Panen dan pasca panen 20 HKW + 5 HKP 1.375.000
Biaya cadangan 3.000.000
Jumlah biaya produksi 26.500.000

Keterangan :
HKP = Hari Kerja Pria
HKW = Hari Kerja Wanita

Pendapatan 8.000 tangkai, 10 bunga/th x Rp. 1.500 = Rp 120.000.000.

Keuntungan kotor per tahun (Rp. 120.000.000 – Rp. 26.500.000) = Rp. 93.500.000.

Keuntungan rata-rata per bulan (Rp. 93.500.000 : 12) = Rp. 7.791.667.

Belum diperhitungkan biaya pengemasan, angkutan, dan pemasarannya.

Budidaya

Cara budidaya tanaman itu sama dengan budidaya tanaman lain, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pemasaran. Namun ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar hasil kebun bunga gerbera bisa optimal.

Tanaman bunga gerbera cocok dibudidayakan di daerah berketinggian 560 – 1.400 m di atas permukaan laut (dpl). Tanaman ini bisa tumbuh optimal pada area beiklim sejuk, dengan suhu udara antara 13.7 – 18oC. “Green house” (missal berukuran 20 x 20 m2) digunakan untuk menanam bunga gerbera.

Bibit yang digunakan diambil dari anakan. Anakan diambil dari batang bunga gerbera jenis unggul berumur 12 bulan. Pilih indukan yang banyak tunas, produktif berbunga, pertumbuhan normal, sehat dan memiliki 7 – 8 anakan per rumpun tanaman. Bersihkan anakan dari media tanam dan daun yang sudah tua. Pindahkan langsung ke “green house”. Resiko kematian tanaman yang berasal dari anakan adalah sekitar 10%.

Media tanam yang paling baik harus memiliki pH berkisar 5.5 – 6.0 berupa campuran pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 5:1 yang kemudian disemprot dengan larutan obat E4 (obat berbentuk tepung yang berfungsi mencegah tumbuhnya bakteri). Selanjutnya diendapkan dan tutup rapat dengan terpal atau plastic selama satu bulan. Pengadukan perlu dilakukan agar campuran pupuk merata dan siap digunakan sebagai media tanam bunga gerbera.

Penanaman bibit dilakukan dalam “green house” dan dibuat bedengan berukuran 20 x 1 m dengan tinggi 30 cm serta parit untuk saluran air di setiap sisinya. Jarak penanaman dapat dilakukan 20 x 20 cm antar benih. Penyiraman dilakukan setiap pagi, 2 hari sekali. Kalau musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari. Pembersihan lahan dari rumput dan daun-daunan rutin dilakukan perhari.

Pemberian pupuk NPK, KCL, dan TSP bertahap. Untuk mencegah serangan hama, terutama ulat dan belalang, lakukan penyemprotan insektisida seperti proclam, tiap minggu, dengan takaran 5 gr/liter air. Panen bunga gerbera dimulai saat kuntum bunga telah mekar penuh, terhitung 2 – 3 bulan dari bibit anakan. [SPM-InfoKUKM]

Sumber :
Tabloid InfoKUKM, Edisi No.55, Tahun 5, OKTOBER 2012.
http://phinbluehandmade.wordpress.com/2012/11/22/budidaya-bunga-gerbera-laba-bikin-gembira/

Senin, 11 Februari 2013

Peluang Usaha Budidaya Tanaman Bunga Gerbera Part I

Gerbera di Indonesia lebih dikenal sebagai bunga potong. Selain bentuknya yang indah, variasi warna bunga gerbera cukup memikat jika di satukan dalam sebuah rangkaian bunga. Gerbera masuk dalam anggota keluarga Compositae seperti halnya bunga matahari. Tanaman ini / bunga dapat tumbuh di hampir seluruh pelosok bumi dan semua kondisi iklim. di Indonesia Gerbera dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bunga ini sangat cantik jika ditempatkan dalam vas bunga sebagai ornamen indah di ruangan.

PENGENALAN BUNGA GERBERA

Gerbera seperti dalam uraian di atas adalah masuk dalam anggota keluarga Compositae. Jenis Gerbera yang umum di kenal adalah Transvaal Daisy, Daisy Barberton atau Afrika Daisy, dimana varitas tersebut memiliki bunga yang indah dan menarik. Bunga ini merupakan bunga komersial yang penting dam tumbuh di seluruh dunia dalam berbagai kondisi iklim. Bunga ini sangat ideal di tempatkan di ruangan,pembatas ruangan, pagar maupun ditanam di taman. Variasi warna yang bervariasi membuat bunga ini sangat sesuai di tempatkan dalam karangan bunga beserta bunga-bunga lainnya. Biasanya gerbera ditempatkan dalam vas berisi air untuk mempertahankan daya tahan bunga.

Nama Gerbera diberikan untuk menghormati seorang naturalis Jerman, Trangott Gerber yang bepergian di Rusia pada 1743. Bunga ini adalah asli daerah Afrika Selatan dan Asia. Gerbera sebagian besar tumbuh di daerah beriklim sedang dan pegunungan.

Tanaman Gerbera adalah tanaman tak berkayu dan lembut. Tanaman ini berdaun lebat dan besar dan sedikit kasar. Dedaunan di bagian bawah cenderung lebih halus di bandingkan daun yang berada di atas. Bunga berkepala tungga, banyak warna bunga mencolok. Jenis Daisy memiliki berbagai warna seperti kuning, oranye, krim, putih, merah muda, merah bata, merah, salmon, merah marun, terakota dan berbagai warna lainnya. Pada Kultivar ganda kadang-kadang memiliki bunga bicoloured yang sangat menarik. Tangkai bunga panjang, tipis dan berdaun. Berdasarkan putik bunga, gerbera dapat dikelompokkan ke dalam kultivar tunggal, semi-ganda dan ganda. Di beberapa negara gerbera dibudidayakan pada ketinggian 1300-3200 meter di atas permukaan laut.

IKLIM DALAM BUDIDAYA BUNGA GERBERA

Gerberas banyak ditanam di tempat terbuka dengan iklim tropis dan subtropis. Namun di daerah yang memiliki salju gerbera sebaiknya di tanam dalam naungan yang terhindar dari salju, seperti penanaman gerbera di greenhouse. Udara yang terlalu dingin dapat mengganggu produksi bunga. Pada tipe tertentu suhu optimal pada malam hari adalah 12° C.

TANAH DALAM BUDIDAYA GERBERA

Tanah yang kering kaya unsur hara, cahaya matahari yang penuh, memiliki ph normal atau sedikit basa paling cocok untuk produksi Gerbera. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi kondisi tanah penanaman. Gerbera menyukai tanah organik dengan kandungan nitrat tinggi, dan dapat mentolerir kapur di dalam tanah. Tanah gambut dianggap paling baik untuk pertumbuhan tanaman gerbera. Di tanah dengan struktur dan drainase yang baik, akar dapat tumbuh sangat dalam. Pada tanah dengan pH netral sampai Ph 7,2, Gerbera dihasilkan sedikit lebih panjang dan batang bunga yang panjang pula. Diameter bunga tidak dipengaruhi oleh pH tanah.

SPECIES DAN KULTIVAR GERBERA

Spesies penting dan kultivar dari Gerbera komersial seperti :

Spesies Gerbera
Genus Gerbera terdiri dari sekitar empat puluh spesies tanaman berbunga. Dari semua spesies yang diketahui, hanya gerbera jamesonii paling sering dibudidayakan. Namun beberapa spesies liar kadang ikut dibudidayakan.
1. Gerbera asplenifolia : Daun sempit, 10-15 cm, kasar, mengkilap di atas, bentuk cenderung bulat, Batas daun cekung. Putik bunga berwarna ungu dan batang berbulu.
2. Gerbera aurantiaca : Daun kasar, berkisar 12,5 -15 cm, tepian daun bergigi. Putik bunga berwarna oranye dan kuning.
3. Gerbera jamesonic (Barberton Daisy): Berbulu pada seluruh batang, agak keras, dan berdaun kasar. Berwarna oranye merah pada putik bunga, ukuran daun berkisar 7,5-12,5 cm atau lebih. Kultivar bunga tunggal atau ganda dan bersifat genjah memiliki warna pastel yang menarik.

KULTIVAR

Beberapa kultivar Gerbera komersial antara lain: Cream Clementive, Maron Clementive, Flammgo (agak pucat), Delphi (putih), Vesta (merah), Clranus (kuning), Fredeking (kuning), Nadja (kuning), Terraqueen (merah muda), Dusty (merah), Valentine (merah muda), Labalga (Lilac), Fredaisy (merah muda), dan Fredorella (merah).

Clementine Mason tercatat merupakan kultivar unggul dengan produktivitas sangat tinggi yang menghasilkan 434 bunga per m2. Amber, Romilda, rozamunde, hiddegard, alexis, Bilitis, Anke, Appelbloesem, Marleen, Sympathie, Salmrosa dan Pascal adalah beberapa kultivar yang menjanjikan lainnya. Bunga yang paling produktif dihasilkan kultivar yang ditemukan bunga merah muda dan putih. Kultivar yang paling kuat adalah clivia dan clone merah.

PERBANYAKAN TANAMAN / PROPAGASI

Gerbera dapat diperbanyak dengan kedua metode yaitu seksual dan aseksual. Benih hasil perbanyakan / propagasi, kadangkala tidak selalu memuaskan, karena mungkin terjadi ketidakmurnian strain dan menghasilkan banyak variasi. Hal ini pula yang menyebabkan tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan bunga. Perbanyakan secara vegetatif, dapat mengatasi masalah karakter tak terduga yang muncul, dan tanaman yang diperoleh dengan metode ini lebih baik daripada yang berasal dari biji. Bunga memiliki kualitas lebih baik di seluruh tanaman. Di antara cara vegetatif, pengambilan melalui pembagian rumpun adalah metode yang paling umum digunakan selama beberapa dekade. Mikro-propagasi juga sukses untuk mempercepat perbanyak tanaman dan dapat berskala besar.

dilanjutkan ke bagian dua……

Sumber :
http://binaukm.com/2012/01/peluang-usaha-budidaya-tanaman-bunga-gerbera-part-i/

Senin, 24 Desember 2012

Peluang Usaha Budidaya Bunga Gerbera

Bunga potong selalu dibutuhkan dalam setiap momen maupun suasana seperti mempercantik ruangan, rangkaian bunga hotel, hiasan pameran, ucapan suka dan dukacita, taman pengantin hingga bucket bunga. Diantara berbagai jenis bunga potong salah satunya adalah bunga garbera yang diminati. Bagaimana cara budidaya bunga garbera dan bagaimana perhitungan usahanya? Untuk budidaya bunga garbera dapat dilakukan di daerah dengan ketinggian 560 – 1400 m dpl.

Pertumbuhan optimal pada area penanaman beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13.7 – 18 celcius. Penanaman dilakukan dengan green house berukuran 20 x 20 m2.

Berikut Cara Budidaya Bunga Gerbera:

Pemilihan BIBIT.
Bibit yang digunakan diambil dari anakan. Anakan diambil dari batang bunga garbera jenis unggul berumur 12 bulan. Pilih indukan yang banyak tunas, produktif berbunga, pertumbuhan normal, sehat dan memiliki 7 -8 anakan per rumpun tanaman. Bersihkan anakan dari media tanam dan daun yg sudah tua. Pindahkan langsung ke green house. Resiko kematian tanaman yang berasal dari anakan adalah sekitar 10%.

Persiapan Media.
Media tanam yang paling baik harus memiliki pH berkisar 5,5 – 6,0 berupa campuran pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 5:1 yang kemudian disemprot dengan larutan obat E4 (obat berbentuk tepung yang berfungsi mencegah tumbuhnya bakteri). Selanjutnya diendapkan dan tutup rapat dengan terpal atau plastik selama satu bulan. Pengadukan perlu dilakukan agar campuran pupuk merata dan siap digunakan sebagai media tanam bunga garbera. Untuk memenuhi lahan seluas 400 m2 pupuk kandang yang dibutuhkan sekitar 6 ton dan sekam sebanyak 500 kg. Sedangkan obat E4 dibutuhkan sebanyak 6 botol isi 2 liter dilarutkan dalam 8 liter air per botol.

Penanaman dan Pemeliharaan.
Penanaman bibit dilakukan dalam green house dan dibuat bedengan berukuran 20 x 1m dengan tinggi 30 cm serta parit untuk saluran air di setiap sisinya. Jarak penanaman dapat dilakukan 20 x 20 cm antar benih. Penyiraman dilakukan setiap pagi, 2 hari sekali. Kalau musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari. Pembersihan lahan dari rumput dan daun – daunan rutin dilakukan perhari. Pemupukan dilakukan bertahap 15 hari sekali. Ada 2 tahap, Tahap 1 bunga gerbera disemprot larutan pupuk NPK 15:15:15 dengan dosis 4,5 kh x 150 L air tiap green house.

Pemberian pupuk
Pemberian pupuk tahap 1 dilakukan pada umur tanaman 15 haridan 30 hari terhitung sejak penanaman bibit. Tahap 2 pemberian pupuk NPK 15:15:15, KCL dan TSP sebanyak 10 Kg per green house dengan perbandingan 30% untuk masing2 pupuk. tahap 2 diberikan pada usia tanaman 45 hari dengan cara ditabur ke sekitar akar tanaman. Pemberian pupuk bertahan ini dilakukan terus menerus hingga habis masa produksi yaitu umur 12 bulan. Setelah itu bunga di relokasi pada lahan baru yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan jumlah produksinya.

Penanganan Hama Penyakit.
Bunga gerbera termasuk tanaman yang rentan hama. Hama yang biasa menyerang adalah ulat dan belalang. Pencegahannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti proclam tiap minggu dengan takaran 5 gr/liter air. Jenis penyakit yang menyerang biasanya bercak daun, penyakit tepung dan kapang kelabu yg menyebabkan daun berwarna coklat. Pencegahannya dengan menggunakan fungisida seperti antracol 70 WP tiap minggu dengan takaran 5 gr /Liter air. Hal ini dilakukan saat bunga gerbera belum tumbuh. Tapi jika bunga sudah tumbuh bisa diberikan Diazinon tiap minggu dengan takaran 5gr / liter air.

Panen.
Waktu panen bunga gerbera dimulai saat kuntum bunga telah mekar penuh terhitung 2 – 3 bulan dari bibit anakan. Bunga gerbera dapat dipanen tiap minggu dengan kapasitas produksi 1200 kuntum bunga per green house dengan penyusutan produksi sebesar 10%. Panen berlangsung setiap minggu terhitungsejak panen perdana / umur tanaman 100 hari hingga habis masa produksi ( 12 bulan ). Bunga gerbera yg telah dipanen di rendam dalam air selama kurang lebih 1 jam dan diikat 10 batang lalu dibungkus dengan plastik atau kertas dan dimasukan dalam kardus karton / keranjang denga posisi tegak. Pengangkutan dilakukan dengan kendaraan berpendingin dengan suhu 7 -8 celsius, dengan kelembaban udara 60 -65 % untuk menjaga kesegaran bunga.

Perhintungan Analisis Usaha Bunga Gerbera
Perhitungan Usaha dan Asumsi Pendapatan Pembudidaya Bunga Gerbera per bulan:
Semoga bermanfaat

Sumber / referensi: Agrobisnis Tabloid Peluang Usaha
http://idepeluangusaha.com/peluang-usaha-budidaya-bunga-gerbera/

Minggu, 23 Desember 2012

Bunga Gerbera/Hebras Merupakan Bunga Hias

Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi pertanian.

Jenis Bunga Hebras
Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Famili : Compositae/Asteraceae
Genus : Gerbera
Spesies : Gerbera jamensonii

Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu:
a) Gerbera berbunga selapis:
helai mahkota bunga tersusun selapis dan umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu.
b) Gerbera berbunga dua:
helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang berwarna merah.
c) Gerbera berbunga tiga lapis:
contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau kekuningan.
d) Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).

Manfaat Bunga Hebras
Selain sebagai bunga potong yang dapat tahan sampai 3 minggu, Tanaman hias gerbera merupakan salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

Sentra Penanaman Bunga Hebras
Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Barus Jahe, dan Simpang Empat (Sumatra Utara, Brastagi), ipanas, Lembang dan Sukabumi (Jabar), Bandungan (Jateng), Batu dan Pujon (Malang Jatim). Sentra produksi tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand.

Syarat Pertumbuhan Bunga Hebras

Iklim yang Cocok untuk Bunga Hebras
1) Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun.
2) Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu.

Media Tanam Bunga Hebras
1) Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0.

Ketinggian Tempat untuk Bunga hebras
Di Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl.

Sumber : http://carabudidaya.com/bunga-gerbera-hebras/