Di Indonesia adenium dikenal dengan kamboja jepang, karena ada kemiripan dengan pohon kamboja. Adenium masih satu keluarga dengan kamboja tetapi ada beberapa perbedaan yang mencolok yaitu kromosom adenium ada 22 buah sedangkan pohon kamboja hanya ada 18 buah sehingga kedua tanaman ini tidak dapat disilangkan. Kamboja dapat tumbuh tinggi dan besar sedangkan kamboja jepang bertubuh relatif kecil sehingga cocok dijadikan tanaman hias. Akar adenium dapat membesar seperti umbi dan berkelok-kelok sedangkan akar kamboja tidak seperti itu.
Adenium juga diberi nama dengan mawar gurun karena adenium dapat tumbuh dan berkembang di daerah gurun yang gersang dan tandus. Adenium atau mawar gurun ini sangat menyukai cuaca yang panas dengan sinar matahari penuh, dan ini cocok dengan iklim di Indonesia. Mawar gurun tidak membutuhkan banyak air, jika ada kelebihan air maka akan disimpan di dalam akarnya dan akan digunakan ketika musim kemarau tiba.
Pada musim hujan kamboja jepang akan menggugurkan daun dan bunganya serta memperbesar bonggolnya sebagai tempat menyimpan air. Sedangkan pada musim panas tanaman ini akan tumbuh dengan subur. Daun-daun mulai bermunculan, sementara itu bunga adenium keluar pada akhir musim hujan dan awal musim panas. Kesegaran bunga adenium ini dapat bertahan hingga 6 hari, walaupun tidak disiram dalam waktu cukup lama tanaman ini dapat bertahan hidup. Kini banyak adenium dengan bunga dan daun yang bermacam-macam, para hobbis berusaha untuk selalu menemukan varietas baru. Bahkan akarnya pun mempunyai nilai tersendiri. Semakin besar bonggol maka akan semakin mahal harganya.
Sumber :
http://duniatanaman.com/adenium-sang-mawar-gurun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar