Apel dasar (alas) distek dengan sistem belah dengan menggunakan mata atau batang baru dari jenis jenis apel di atas, apel dasar biasanya dapat diperoleh dari batang bawah apel yang sudah berumur dari 1 tahun sampai 10 tahun.
Cara penyetekan :
1. Apel dasar yang sudah siap disayat bentuk (T) di atas permukaan tanah setinggi 30 cm, kemudian dengan menggunakan mata tunas dari jenis–jenis apel yang dikehendaki baik rome beauty, manalagi, ana, hijau, setelah diisi dengan mata tunasnya maka ditutup (balut) dengan plastik bisa menggunakan tali rafia maupun tali dari plastik es yang direntangkan untuk menghindari pembusukan karena air hujan. Setelah stek berumur 2 sampai 3 bulan dapat dibuka dan dibiarkan untuk tumbuh setelah 5 bulan maka muncul bibit baru dari apel yang sudah distek. Biasanya yang cepat dan baik pertumbuhannya untuk stek adalah apel manalagi.
2. Setelah apel yang sudah distek berumur 1 tahun, bisa dipindah di tempat yang sudah disediakan.
Cara penanaman apel baru:
1. Sediakan tanah yang dilobangi dengan ukuran lobang ukuran 1m x 1m x 50cm kemudian diberi pupuk kandang dengan ukuran per lobang 30 kg, jarak tanam apel adalah 1,5 sampai 2 m.
2. Setelah mulai tumbuh dapat disemprot dengan menggunakan perangsang tubuh atau menggunakan pupuk daun dicampur dengan insektisida untuk menghindari ulat daun yang sering memakan pucuk tunas apel.
Cara perawatan apel supaya berbuah
1. Setelah berumur sekitar 6 sampai 8 bulan apel mulai dapat di rompes (dirontokan), setelah itu dilakukan pemotongan tunas dengan ukuran 50 cm dari batang awal ini bertujuan untuk membuat tunas baru dan pembuahan, setelah itu apel dilengkung dengan menggunakan tali plastik (rafia) bertujuan untuk membuat apel tetap pendek guna memudahkan petani untuk perawatan dan juga dapat merangsang pertumbuhan tunas baru.
2. Biasanya setelah semua perawatan awal dilakukan petani menyemprot apel yang belum berdaun itu menggunakan perangsang tumbuh yang biasa digunakan adalah DORMEX. Dormex juga dapat digunakan dengan cara tutul atau memberi perangsang pada bakal buah saja ini bertujuan menghemat perangsang tumbuh.
3. Setelah perangsangan kira-kira berumur 28 hari maka mulai muncul tunas baru yang dibarengi bunga apel yang masih berwarna merah setelah 3 hari maka bunga apel mulai mekar, di saat bunga apel mulai mekar maka di sinilah pembentukan buah mulai terjadi, setelah 1 minggu bunga mulai kelihatan kecoklatan dan buah apel kecil (pentil) mulai kelihatan biasanya buah apel setiap bakal buah ada yang 3 sampai 5 buah. Setelah berumur 1,5 bulan buah apel mulai sebesar telur puyuh disaat seperti ini biasanya diadakan penjarangan buah dengan mengurangi buah apel yang berbuah 3 sampai 5 di jadikan Cuma 2 buah perbakal buah ini dimaksudkan untuk membuat buah menjadi besar-besar.
4. Setelah berumur 5 sampai 6 bulan apel siap dipanen.
5. Dalam pemanenan ini para petani menggunakan jasa tengkulak yang akan menjual keluar daerah maupun keluar pulau. Apabila apel dalam keadaan bagus maka apel dapat menghasilkan buah per batang mencapai 50kg sampai 200 kg perbatang apabila apel berumur 5 sampai 10 tahun dan biasanya petani di wilayah kecamatan Tutur memiliki 100 batang sampai 6.000 batang apel yang berproduksi dan harga per kilogram bisa mencapai Rp 5.000 sampai Rp 7.000 yang membedakan harga adalah kualitas apel.
Keragaman apel inilah yang membuat keuntungan bagi petani untuk cepat panen apel. Biasanya petani mencampur beberapa macam apel dalam satu pohon ini dimaksudkan untuk mempercepat pemanenan karena dari umur buah apel berbeda-beda.
Biasanya petani menggunakan apel indukan menggunakan apel manalagi, karena apel manalagi paling cepat pertumbuhannya dan tunas selalu muncul dalam setiap semester dari tunas baru inilah para petani membuat stekan baru dengan apel jenis lain biasanya menggunakan apel Ana dan apel Rome beauty jadi dalam 1 pohon ada tiga jenis apel, apel manalagi,ana,dan rome beauty. Dalam satu pohon ini yang cepat panen adalah apel ana karena umur apel ini relatif pendek yaitu 4,5 bulan sudah mencapai umur yang maksimal, dan kelebihan apel ana di stekan di apel manalagi buah kelihatan besar-besar dan merah, warna kelihatan cerah dan harga paling tinggi.
Dan penen ke dua adalah apel manalagi karena umur apel ini maksimal 5 bulan dan keuntungan apel manalagi di stek dengan apel lain dalah apel manalagi tidak muncul tunas baru karena petani berpendapat tunas baru ini akan lama untuk berbuah dan ranting apel cepat rimbun sehingga sebagian petani ada yang melakukan pemotongan ranting paling bawah disebabkan ranting ini sudah tidak porduktif lagi.
Dan penen ke tiga adalah apel rome beauty, apel ini paling lama untuk mencapai umur yang maksimal biasanya apel ini bisa mencapai umur enam sampai tujuh bulan apabila apel manalagi di stek apel rome beauty maka apel rome beauty buahnya akan besar-besar dan selalu berbuah dalam setiap semester. Tetapi biasanya petani memanen apel rome beauty berumur enam bulan, ini dimaksudkan untuk mengatur masa pemanenan, yang dikehendaki petani adalah dalam satu tahun petani dapat memanen apel dua kali. Inilah sekilas tentang bertani apel.
Dalam banyak hal buah apel salain dijual ke tengkulak, banyak para petani sudah dapat memanfaatkan buah apel, di daerah kecamatan Tutur sudah banyak home industri yang menggunakan buah apel, buah apel selain dapat di konsumsi secara langsung juga dapat dibuat produksi lain seperti dodol apel, tea apel, keripik apel, dan juga minuman sari apel, bahkan sebagian masyarakat menggunakan apel sebagai lalapan yang dicampur dengan sambel terasi pengganti timun, karena sangat bermanfaat dan ekonomis maka apel masih menjadi komoditi yang paling banyak dibudidayakan di wilayah kecamatan Tutur selain bunga Krisan yang mulai semarak, tetapi banyak masyarakat luas yang belum mengenal apel Pasuruan. Yang terkenal adalah apel Batu Malang padahal banyak tengkulak dari Batu yang membeli apel dari Tutur. Perlu kami terangkan juga bahwa wilayah Tutur ini dalam jalur wisata Gunung Bromo Tengger, dan di wilayah Tutur pada bulan Mei ini akan diadakan agrobis secara besar-besaran oleh ILO. Jadi sangat disayangkan apabila Apel yang dimiliki Pasuruan kurang terkenal padahal penghasil apel terbanyak di Jawa Timur adalah Pasuruan untuk saat ini.
Sumber :
http://siennylomanjaya.wordpress.com/2012/11/08/cara-budidaya-apel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar