Kamis, 30 Mei 2013

Cara Memilih Burung Kenari Indukan

Masa ekonomi yang begitu sulit sekarang ini kita harus berpikir kreatif bagaimana kita dapat menambah penghasilan bagi diri kita sekarang ini, apalagi dengan dampak ekonomi yang begitu menyulitkan bagi kita. Dengan banyaknya pabrik yang gulung tikar karena dampak ekonomi yang tidak karuan dan peluang kerja yang begitu sempit/sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, oleh karena itu kita dapat berwirausaha sendiri salah satunya adalah beternak. Kalaupun belum ada modal yang memadai kita dapat mencoba dengan yang relatif lebih kecil dulu. Disini saya hanya ingin berbagi tentang usaha beternak tersebut salah satunya adalah beternak burung kenari. Ada beberapa langkah untuk beternak kenari khususnya bagi pemula, apalagi bagi orang yang bahkan sama sekali belum pernah mengenal pekicau kenari. Disini saya akan berbagi tentang cara beternak kenari dari memilih indukan sampai dengan ciri – ciri indukan kenari siap untuk di campur dengan pejantan.

Tahap pertama memilih kenari betina.
Indukan atau kenari betina merupakan penghasil anakan kenari yang paling utama, dengan memilih kenari indukan yang bagus kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dilihat dari bentuk body/tubuh dari kenari tersebut, ciri dari kenari betina dilihat dari body/tubuh: dari paruh sampai ekor berdiri tegak lurus ke bawah dan memanjang, kalau bisa indukan/kenari betina tubuhnya besar walaupun kenari tersebut adalah kenari lokal, saya menganjurkan kenari indukan yang bertubuh besar dan panjang dikarenakan jika suatu saat jika Anda berhasil menangkar yang lokal kemudian Anda ingin berganti dengan kenari import atau yorksire Anda dapat memanfaatkan kenari lokal tersebut sebagai babon (indukan khusus hanya mengerami telur).

Untuk memilih indukan kenari Anda juga harus berpikir dulu kenari indukan yang sudah siap telur atau yang masih dere (masih muda), kalau ingin mencari yang sudah siap sebaiknya Anda membeli ke peternak langsung, kalau Anda membelinya di pasar burung dikuatirkan Anda akan kena tipu oleh si penjual. Saya pernah membeli di pasar ternyata kenari indukan yang saya beli terkena panyakit napas sehingga bertelurnya pun tidak maksimal, setiap bertelur kenari tersebut hanya bertelur 2 butir kalau kenari tersebut sehat bisa bertelur sampai 5 butir. Ciri kenari betina yang sudah siap dilihat dari anus, Anda dapat memegang kenari tersebut kemudian Anda balik dan ditiup bulu yang dekat dengan anus, jika anus pada burung kenari sudah tidak ada bulunya dan tonjolan anus sudah kelihatan membesar maka kenari tersebut sudah siap untuk dijadikan indukan, ciri ini juga berlaku untuk kenari yang masih muda tapi untuk kenari yang masih muda bulu di dekat anus biasanya tidak bisa rontok semua pasti ada beberapa bulu yang tumbuh didekat anus. Untuk mengetahui kenari muda tersebut sudah siap untuk dibuahi atau tidak maka Anda harus menyiapkan sangkar yang didalamnya sudah ada tempat bertelur kenari, tempat bertelur kenari tersebut harus di isi dengan serabut-serabut halus, jika kenari sudah mengatur serabut-serabut halus tersebut rapi dan melingkar sesuai dengan tempatnya dan rapi maka Anda dapat memasukkan kenari jantan ke dalam sangkar yang sudah dipakai oleh kenari indukan tadi.

Tahap Kedua "Pemilihan Pejantan"

Kenari jantan merupakan kenari yang memberi pembibitan pada betina yang nantinya diharapkan dapat memberikan hasil atau anakan yang mempunyai suara keras, mental yang berani. Untuk hasil anakan dilihat dari segi postur tubuh bisa dilihat pada posting yang pertama tentang Indukan Betina tapi tidak menutup kemukinan untuk pejantan juga haruslah yang dapat memberikan hasil yang bagus pula.

Ciri dari pejantan yang akan digunakan untuk membuahi kenari betina :
Kenari jantan haruslah memiliki suara atau berkicau dengan keras, diharapkan dengan suara yang keras dan memiliki kekuatan suara yang keras dapat diturunkan ke anakan yang nantinya akan dihasilkan pada saat digunakan sebagai pejantan. Kemudian warna dari burung kenari sendiri untuk pejantan warna yang bagus untuk digunakan sebagai indukan pejantan adalah warna yang relatif agak berbeda dan sulit untuk dihasilkan, contoh warna burung kenari yang bagus untuk jadikan pejantan adalah warna kuning, di pasaran warna ini memiliki keindahan, dilihat dari segi penjualan warna kuning sangatlah diminati dan harganya pun juga standart dengan kata lain terjangkau oleh orang yang sakunya agak tipis, warna lainnya yaitu sankis atau warna kuning tapi diimbangi dengan warna putih sehingga menghasilkan warna kuning keputihan, Untuk kenari jenis warna ini harganya juga tidak jauh beda dengan warna kuning. Warna burung kenari yang lainnya adalah orange atau warna dari bulu-bulunya menyerupai warna orange wortel, untuk jenis kenari warna seperti ini harganya relatif lebih mahal karena untuk menghasilkan kenari jenis warna seperti ini sangatlah sulit sehingga harganya juga relatif mahal.

Penulis menjelaskan warna dari jenis kenari agar para pembaca dapat memilih indukan pejantan yang nantinya dijadikan sebagai pejantan dan dapat menghasilkan anakan yang bagus dan dapat diterima dipasaran, Kalaupun belum mempunyai dana untuk mencoba jenis kenari yang memiliki warna tersebut diatas pembaca dapat mencoba dulu dengan kenari jenis lurik lokal, karena kenari jenis ini harganya relatif terjangkau entah dari segi betina ataupun dari segi pejantan. Tapi penulis pesan jika sudah berhasil dengan jenis lurik ini jangan pembaca buang atau di jual semua kenari yang telah menghasilkan tersebut, karena tidak semua kenari menghasilkan warna yang sama. Pilihlah kenari betina yang manghasilkan banyak telur untuk lebih jelas baca di memilih Indukan Betina. Untuk postur tubuh dari kenari jantan carilah yang sama dengan kenari betina yang telah penulis jelaskan di langkah pertama memilih Indukan Betina.

Berikutnya adalah pejantan kenari belum tentu semua dapat membuahi betina, walaupun kenari jantan tersebut berkicau dengan suara yang keras dan memiliki postur tubuh yang bagus. Kenari jantan kadang memiliki sifat yang kejam yaitu jika melihat burung yang sejenis sefatnya adalah menyerang burung tersebut. Jika pembaca menenukan kenari jantan jenis ini sebaiknya dijual saja karena jika di campur dengan kenari betina susah untuk jodoh atau melakukan pembuahan, akibat yang dihasilkan kenari jantan tersebut bisa membunuh kenari betina nya. Untuk mengetahui kenari jantan dapat membuahi atau tidak pembaca haruslah mempraktikkan langsung karena jika hanya dengan melihat tidak akan bisa diketahui hasilnya.

Tahap 3 "Perjodohan"
Dalam menjodohkan kenari kita harus melihat dulu kenari betinanya sudah siap atau belum seperti yang sudah saya jelaskan di postingan pertama "Memilih Betina" di sini sedikit saya singgung. Untuk mengetahui betina kenari itu sudah siap atau belum pembaca bisa melihat pada dubur kenari kalau betina itu sudah siap maka pada dubur kenari bulu - buluny sudah pada hilang atau rontok. Kemudian pindahkan ke sanggkar yang sudah siap digunakan untuk menjodohkan kenari, tahap pertama sangkar haruslah di beri tempat untuk bertelur dan pada posisi tempat bertelur tersebut belakang dan samping pada posisi tempat bertelur tersebut di tutup dengan kertas supaya pada saat kenari tersebut mengerami telurnya tidak melihat ke arah luar yang bebas atau dengan kata lain dengan adanya tutup dapat mengurangi gangguan. Pada tempat untuk bertelur kenari di isi dengan serabut halus untuk bantalan telur pada saat bertelur dan ngerami telur, tahap ini kita juga bisa bahwa kenari sudah siap untuk di campur dengan pejantan atau belum, bisanya kenari betina yang sudah siap untuk dijodohkan kenari tersebut akan menata atau mengatur serabut - serabut halus tersebut ke dalam wadah tempat telur membentuk setengah lingkaran atau bulat, dengan ciri tersebut maka pejantan sudah siap untuk di masukkan ke dalam sangkar perjodohan.

Ciri lain pada saat perjodohan betina ketika mendengar suara kicau dari pejantan si betina akan mengeluarkan kicau kecil seperti suara rintihan secara berulang - ulang, pada fase ini kenari betina ada yang belum menata serabut - serabut halus ke dalam tempat bertelurnya. Dengan kondisi seperti ini anda tidak perlu terlalu lama menyendirikan kenari betina tersebut, anda bisa menjodohkan kenari betina tersebut atau memasukkan kenari jantan ke dalam sangkar yang digunakan untuk menjodohkan dan mengindukkan.

Pada saat menjodohkan kadang kenari jantan akan menyerang kenari betina pada awal - awal hari atau pada saat baru masuk, pada kondisi tersebut anda harus mengawasi secara teratur karena ada kenari betina yang berani melawan kenari jantan sehingga kenari jantan dan kenari betina akan bertarung, kalau bertarungnya hanya kicauan saja biarkan kadang kejadian tersebut hanya mempertahankan posisi penguasa, ketika kondisi kenari betina dan kenari jantan tersebut sangatlah birahi tanpa menuggu terlalu lama akan terjadi perkawinan biarkan perkawinan tersebut terjadi beberapa kali setelah selesai keluarkan kenari jantan dan dipisahkan dari kenari betina tersebut, maka dalam waktu satu minggu atau kurang kenari betina tersebut akan bertelur.

Untuk memilih kenari jantan yang akan digunakan untuk pejantan penulis sudah menjelaskan di postingan yang ke dua "Memilih Pejantan" sedikit juga penulis ulas kembali tidak semua kenari jantan dapat melakukan proses perkawinan atau istilah ternaknya "NGISI" maka pintar - pintarlah untuk mencari kenari jantan yang ngisi.

Untuk perjodohan itu sendiri banyak yang menggunakan trik - trik yang berbeda - beda, setiap peternak melakukan eksperimennya sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau optimal, Sedikit penulis jelaskan langkah yang penulis uraikan mengambil langkah indukan betina mengerami telurnya sendiri. Langkah ini sedikit menekan biaya karena tidak setiap betina memiliki pasangan jantannya sendiri akan tetapi setiap kenari jantan dapat melakukan perkawinan dengan betina yang lain, pengalaman saya untuk kenari jantan dapat melakukan perkawinan dengan kenari betina lebih dari 5 kenari betina. Ada juga yang melakukan perkawinan setiap kenari betina akan di jodohkan dengan kenari jantan dan tidak akan dirubah perjodohan tersebut. Pada perjodohan di atas anda dapat menarik kesimpulan langkah yang ingin di ambil di lihat dari aspek mencari pejantan dan mengambil keturunan yang prospeknya bagus dan penurunan gennya pula.

SELAMAT MENCOBA...

Sumber :
http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/cara-memilih-burung-kenari-indukan.html

Kamis, 23 Mei 2013

Seputar Jalak Putih

Jalak Putih (Sturnus melanopterus), adalah salah satu spesies dari sekian banyak spesies burung Jalak yang ada di Indonesia. Populasi burung Jalak Putih ini tersebar di pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumatra dan Kalimantan.

Bagi kalangan penggemar burung, burung Jalak Putih dianggap sebagai burung tengahan berada di antara Jalak Suren dan Jalak Hitam.

Jalak putih termasuk burung yang eksotis karena memiliki penampilan yang cantik, serta memiliki suara yang tidak kalah baiknya dibanding Jalak Suren maupun Jalak Hitam. Beberapa penggemar burung sering membanding-bandingkan keunggulan antara Jalak Putih dengan Jalak Suren.

Seperti Jalak Bali, populasi burung Jalak Putih ini pun saat ini sedang berada diambang kepunahan, karena maraknya perburuan terhadap burung ini di alam. Keberadaan burung ini telah dilindungi oleh undang-undang, karena populasinya semakin sedikit. Di pulau Jawa burung ini nyaris tidak berkembang, untungnya di pulau Sumatra dan Kalimantan, burung Jalak Puth ini masih berkembang dengan baik. Hanya saja karena permintaan terhadap burung ini dari pulau Jawa, sehingga membuat penduduk setempat di Kalimantan maupun Sumatra jadi turut menangkap burung ini di habitatnya.

Habitat burung Jalak Putih ini adalah di rawa-rawa, hutan dataran rendah. Dahulunya burung ini masih mau berkeliaran di sekitar sawah dekat pedesaan. Tetapi saat ini populasi burung ini hanya terdapat di pedalaman hutan-hutan yang susah dijangkau oleh manusia. Burung ini biasanya berkumpul dalam kelompok kecil 4-5 ekor, tetapi lumayan ribut. Sedangkan dalam berkembang-biak, burung ini suka bersarang di lubang-lubang pohon tinggi, sehingga sarang burung ini sulit ditemukan di hutan.

Sekilas burung Jalak Putih ini mirip dengan Jalak Bali. Bedanya, bagian di sekitar mata Jalak Putih berwarna kuning, sementara pada Jalak Bali bagian ini berwarna biru.

Jalak Putih berukuran sedang, sekitar 20-25 cm, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Antara jantan dan betina sangat susah dibedakan, hanya bila diperhatikan dengan seksama, maka terdapat perbedaan pada burung jantan ukuran kepala lebih besar serta volume suara lebih keras dan lebih rajin berkicau, sedangkan betina memiliki ukuran kepala lebih kecil, volume suara lebih kecil, kebanyakan kurang rajin berkicau.

Sumber :
http://tipspetani.blogspot.com/2012/11/seputar-jalak-putih.html

Rabu, 15 Mei 2013

Perawatan Jalak Kebo Agar Rajin Bunyi

Kalau Anda di masa kecil sering bermain ke pematang sawah, kemudian melihat sekumpulan ternak kerbau, biasanya juga akan melihat beberapa ekor burung berwarna hitam dengan rambut klimis di dekat pangkal paruh atas. Burung itu sering bermain di atas tubuh kerbau, terkadang menyantap serangga yang menempel di tubuh kerbau. Karena kebiasaan tersebut, burung hitam itu dinamakan jalak kerbau (Acridotheres javanicus). Orang Jawa bilang jalak kebo, sedangkan orang bule menyebutnya white-vented myna.

Jalak kerbau sudah lama popular, bahkan sudah dipelihara sejumlah penggemar burung di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Beberapa penggemar menyukai burung ini karena keunikannya, yaitu berkicau sambil menganggukkan kepala, dan mengembangkan bulu-bulu di kepalanya. Selain itu, jalak kerbau juga dikenal bisa berceloteh satu-dua kata yang diajarkan.

Habitat dan kebiasaan

Burung ini hidup secara bekelompok. Mereka sering terlihat di ladang pertanian bersama sekumpulan kerbau. Inilah kumpul kebo yang sebenarnya, karena jalak yang satu ini sering terlihat di atas kepala atau punggung kerbau, untuk mencari makanan berupa kutu kerbau atau serangga lain seperti lalat yang hinggap di tubuh ternak tersebut.

Dengan kata lain, kedua binatang itu membentuk hubungan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualistis). Kerbau tak pernah merasa terganggu, bahkan tubuhnya dibersihkan burung dari kutu dan serangga lainnya. Sedangkan jalak kerbau mendapat extra fooding gratis, sekaligus perlindungan tak langsung dari ancaman predator seperti alap-alap kawah (Falco peregrinus) yang merupakan musuh besarnya. Jika jalak sudah berada di atas tubuh kerbau, alap-alap tak berani mendekatinya.

Burung yang terkenal sangat lincah ini sering dijumpai di pematang sawah, area perkebunan, hutan primer dan sekunder, serta padang rumput. Pada musim berkembang biak, mereka membuat sarang dalam lubang pepohonan, atau terkadang bersarang di atap-atap rumah yang dekat dengan area persawahan.

Kakinya yang panjang membuat burung ini bisa berjalan seperti ayam, dan menggunakan kakinya untuk mencari makanan di permukaan tanah. Biasanya, mereka mengais tanah untuk mencari cacing, jangkrik, atau larva lebah yang terkubur di dalam tanah. Kebiasaan dan perilaku ini, juga cara berjalannya, mengingatkan kita pada burung branjangan di alam liar.

Wilayah persebaran jalak kerbau mencakup sebagian besar kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Bali, dan Sumatera). Perkembangbiakannya sangat cepat, sehingga di beberapa negara malah dijuluki sebagai burung hama. Lain halnya dengan Indonesia, khususnya di Jawa, burung ini justru diburu untuk diperdagangkan. Bahkan ada juga yang mengolahnya sebagai bahan obat, atau malah dijadikan santapan.

Namun karena perkembangbiakannya yang pesat, hal tersebut belum terlalu mengganggu populasi di alam liar. Tentu akan lebih aman jika mulai dilakukan upaya penangkaran, agar nasibnya tak seperti jalak putih dan jalak bali.

Perawatan dan perkembangbiakan

Perawatan jalak kerbau cukup simpel. Untuk menjadikannya cepat berbunyi, makanan yang diberikan pun cukup buah-buahan saja, atau bisa dibarengi dengan pemberian serangga jika ingin menjadikannya makin rajin berbunyi.

Adapun perawatan harian yang bisa diberikan sebagai berikut : * Pagi hari, burung dikeluarkan untuk mendapatkan cahaya matahari pagi.
* Setelah beberapa menit, burung bisa dimandikan. Pada saat itu, pakan dan air minum bisa diganti dengan yang baru. Jangan lupa memberikan buah pisang atau pepaya.
* Setelah dimandikan hingga basah-kuyup, burung diangin-anginkan selama beberapa menit. Setelah itu dijemur hingga pukul 09.30.
* Sewaktu diangin-anginkan, burung bisa diberikan 5 ekor jangkrik dan 1-2 ekor ulat hongkong.
* Pukul 10.000 hingga 15.00, burung disimpan di tempat yang teduh.
* Sore hari, burung bisa dimandikan lagi. Saat itulah air minumnya kembali diganti dengan yang baru, karena burung ini terkenal suka mengotori air minumnya.
* Jangkrik kembali diberikan sebanyak 5 ekor.

Jalak kerbau mata putih dan mata kuning

Jalak kerbau bisa dibedakan dalam dua jenis, yaitu jalak kerbau yang memiliki iris mata putih dan jalak kerbau dengan iris mata kuning. Menurut mitos yang diyakini sebagian kicaumania, jalak kerbau yang memiliki iris mata putih jarang berkicau, tetapi lebih mudah diajari bicara bahasa manusia meski hanya sepatah dua patah kata dan tidak sefasih burung beo. Adapun jalak kerbau dengan iris mata kuning memiliki kicauan yang lebih bagus, dan mampu meniru suara burung kicauan lainnya.

Terlepas dari hal-hal tersebut, faktanya kemampuan burung sangat tergantung dari kepintaran dan karakter dari burung itu sendiri, serta keteltenan pemilik dalam merawat dan melatihnya.

Proses penjinakan jalak kerbau bisa dipercepat dengan cara memandikan burung sambil dipegang (jika belum terbiasa, sebaiknya jangan dilakukan, karena burung bisa terlepas). Teknik ini juga sering digunakan orangtua zaman dulu saat memandikan burung perkutut.

Membedakan jantan dan betina

Membedakan jenis kelamin jalak kerbau memang tidak mudah, karena burung jantan dan betina memiliki kemiripan visual. Tetapi ada beberapa tengara awal yang bisa dijadikan panduan dalam sexing, antara lain : * Burung jantan memiliki kepala lebih besar, dengan bulu-bulu seperti disisir rapi di bagian keningnya.
* Burung jantan memiliki jambul di sekitar lubang hidung atau pangkal paruh atas.
* Burung jantan memiliki warna hitam di tubuhnya yang sangat pekat, dengan slip putih di bagian sayap yang terlihat lebih bersih dan tampak cerah.
* Ukuran tubuh dan jari-jari kaki pada burung jantan lebih panjang daripada burung betina.
* Burung jantan akan berbunyi sambil mengembangkan bulu kepala dan mengangguk-anggukan kepalanya.
* Suara burung jantan lebih bervariasi.

Menangkarkan jalak kerbau

Menangkar burung jalak kerbau tidak sesulit menangkar burung dari keluarga jalak lainnya. Sifat mereka yang berkelompok membuat burung ini bisa ditangkarkan dalam kandang koloni, termasuk kandang aviary. Sarang bisa menggunakan glodog atau potongan batang pohon yang dilubangi, seperti halnya menangkarkan jalak suren atau burung jalak lainnya.

Sistem penangkaran dalam kandang koloni memang bisa menghemat waktu. Sebab burung jantan bebas mencari pasangan sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Sebagai penutup, berikut ini suara kicauan jalak kerbau yang bisa Anda dengar dan download. Audio ini bisa digunakan untuk memaster jalak kerbau yang ada di rumah.

Sumber :
http://omkicau.com/2013/04/12/perawatan-jalak-kerbau-agar-rajin-bunyi/

Sabtu, 11 Mei 2013

Semua Tentang Burung Jalak Bali

JALAK BALI
Orang memang mengenalnya sebagai jalak bali (Leucopsar rothschildi), meski nama aslinya adalah curik bali. Burung ini tidak lebih dari 25 cm, berbulu putih bersih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Warna biru di seputar mata dan kaki membuatnya cantik, meski jalak bali banyak diminati orang karena kicauannya yang indah. Jalak bali adalah binatang endemik karena hanya dapat ditemukan di Bali. Namun, keberhasilan penangkaran membuat jalak bali kini bisa ditemui di mana-mana: Eropa, Jepang, Jawa, meski mereka hidup dalam kandang.

Di habitat aslinya, jalak bali sangat rawan perburuan sehingga populasinya diperkirakan tinggal belasan. Selain itu, kerusakan lingkungan yang masih terjadi di Taman Nasional Bali Barat turut menghambat pertumbuhan populasi burung ini. Tidak mengherankan bila survei terbaru yang dilakukan awal tahun 2005 hanya menemukan lima ekor jalak bali di alam.

Musim kimpoi jalak bali biasanya berlangsung Oktober-November, mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm. Mereka suka semak-semak dan pohon palem di tempat terbuka, berbatasan dengan kawasan hutan yang rimbun dan tertutup.

Bahkan, di masa lalu tak jarang dijumpai jalak bali yang membuat sarang di perkebunan kelapa dekat permukiman penduduk. Kesukaannya hidup di tempat terbuka ini pula yang membuat mereka mudah ditangkap di alam.Untuk mengembalikan populasi jalak bali, tidak hanya penangkaran yang dilakukan tetapi juga upaya penyelamatan dan penjagaan hutan yang menjadi habitatnya.

SEJARAH
Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2. Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggeris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989)

STATUS
Sejak tahun 1966, IUCN ( International Union for Conservation of Natur and Natural Resources) telah memasukan Jalak bali ke dalam Red Data Book, yaitu buku yang memuat jenis flora dan fauna yang terancam punah.

Dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) Jalak bali ter daftar dalam Appendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/70 tanggal 26 Agustus 1970, yang menerangkan antara lain burung Jalak Bali dilindungi undang-undang.

Dikatagorikan sebagai jenis satwa endemik Bali, yaitu satwa tersebut hanya terdapat di Pulau Bali (saat ini hanya di dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat), dan secara hidupan liar tidak pernah dijumpai dibelahan bumi manapun di dunia ini.

Oleh Pemerintah Daerah Propinsi Bali dijadikan sebagai Fauna Symbol Propinsi Bali

MORFOLOGI
Dalam Biologi, Jalak Bali mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum (Chordata), Ordo (Aves), Family (Sturnidae), Species (Leucopsar rothschildi Stressmann 1912) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali.

Adapun ciri-ciri/karakteristik dari Jalak Bali dapat dikemukakan sebagai berikut:

Bulu
Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.

Mata
Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.

Jambul
Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.

Kaki
Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan).

Paruh
Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.

Ukuran
Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang.

Telur
Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm

MUSIM BERBIAK DI HABITAT
Di habitat (alam) Jalak Bali menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar pada bulan Nopember sampai dengan Mei. 5.

HABITAT,PENYEBARAN DAN POPULASI
Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan - Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan

Sumber :
http://terselubung.blogspot.com/2012/03/semua-tentang-burung-jalak-bali.html

Jumat, 10 Mei 2013

Tips Merawat Jalak Suren

Jalak suren sebenarnya bisa ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Namun, sekarang burung ini semakin sulit ditemukan. Apa yang dialami burung lain, populasinya kian hari kian susut di alam, ternyata juga dialami jalak suren. Pencemaran sawah oleh pestisida, penangkapan untuk dipelihara atau diperdagangkan, dan penciutan hutan merupakan penyebab utama menurunnya populasi jalak suren yang bernama ilmiah Sturnus contra jalla.

Keistimewaan jalak suren Jalak suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, rumah akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin ada benarnya anggapan ini karena jalak suren merupakan burung yang sangat peka. Jika ada orang datang, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yang memelihara burung ini.

Ada empat alasan orang memelihara jalak suren. Pertama, untuk menjaga rumah. Kedua, untuk kesenangan. Ketiga, untuk memancing suara burung lain agar ikut berkicau. Kecerewetan jalak uren akan merangsang burung lain untuk mengeluarkan nyanyiannya. Jalak suren dapat dijadikan master bagi whamei atau whabi. Keempat, untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini dan alasan ekonomis. Jalak suren hasil penangkaran dapat diperjualbelikan dengan harga Rp 900.000,00 per pasang.

Membedakan jantan dan betina

Jalak suren mulai dewasa pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik dan tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan. Untuk membedakannya, harus dilakukan dengan pengamatan yang seksama.

Jalak suren jantan memiliki tubuh berbentuk lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina. Tubuhnya lonjong dan panjang, kepa-lanya lebih besar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu kepala, punggung, dan dada berwarna hitam legam dan mengilat. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang.

Yang betina memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan.

Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah dan agresif dari yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, dan lebih keras dari betina.Untuk tujuan penangkaran, burung jantan dan betina harus dipilih yang memiliki pandangan mata tajam, postur tegap, gesit, gerakan lincah, suara lantang, dan nafsu makan tinggi.

Cara menangkar

Penangkaran merupakan solusi penting dalam menjaga populasi jalak suren supaya tidak sampai punah. Dalam menangkarkan jalak suren, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.

Kandang sebaiknya memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yang tinggi, bercabang banyak, dan berdaun lebat, misalnya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang mirip dengan tanaman tersebut. Lantai kandang juga perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan.

Tempat berteng-ger diupayakan yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Tempat pakan harus cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum dan mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari harus dapat masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar matahari yang masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan dan telur. Selain itu, tentunya juga perlu tempat berteduh sewaktu ada hujan.

Menurut pengalaman, jalak suren yang ditempatkan dalam kandang berukuran 100 x 175 x 200 cm atau yang lebih besar lagi (3 x 3 x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang ada di dalam kandang ditata hingga menyerupai kondisi alami.Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, dan serangga (misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.

Selain itu, juga diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan seperti ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan baik.Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun untuk betina dan 1,5-2 tahun untuk jantan merupakan umur ideal untuk penjodohan. Biasanya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.

Tehnik penjodohan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, kalau jumlahnya banyak, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya. Bila ada sepasang burung yang saling berdekatan, berkicau sahut-sahutan, dan bercumbu, itu pertanda jodoh. Burung yang sudah jodoh harus dipindahkan dalam kandang tersendiri. Biasanya burung yang sudah jodoh akan merajai di antara yang lain dan menyerang sesamanya atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang sama-sama jodoh atau berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selan-jutnya.

Jika hanya ada dua ekor, seekor jantan dan seekor betina, penjodo-han dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung. Burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan musim kawin sepanjang tahun, kedua burung ini akan segera jodoh.

Burung yang sudah jodoh akan melakukan perkawinan 2-4 minggu setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan membuat sarang untuk bertelur pada tanaman yang banyak cabangnya.Dalam kandang penangkaran jalak suren dapat dirangsang membuat sarang. Caranya, di beberapa tempat yang layak untuk bersarang -misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat, terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di tempat-tempat yang telah ditentukan itu ditaruh bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur.

Cara ini dapat merangsang dan membantu jalak suren untuk bersarang.

Jalak suren akan memilih sendiri tempat yang sesuai untuk bersarang. Pembuatan sarang dilakukan selama 5-10 hari, tergantung agresivitas burung. Ukuran sarang termasuk besar. Panjang tumpukan susunan sarang antara 35-45 cm, lebar 20-30 cm, dan tinggi sekitar 20 cm. Lubang tempat keluar masuknya burung berada di permukaan atas sarang, agak miring dengan derajat kemiringan antara 40-45°.

Jalak suren merupakan salah satu, mungkin satu-satunya, jenis dari keluarga Sturnidae yang membuat sarang bukan di dalam rongga pohon, tetapi menaruh sarang pada cabang-cabang pohon.Telur jalak suren berwarna biru, berukuran 19,8 x 27,7 mm, dan berjumlah 3-4 butir. Telur dierami bergantian oleh burung jantan dan betinanya. Telur-telur itu akan menetas setelah 14 hari dierami. Selain sebagai pengganti selama pengeraman telur, yang jantan juga bertindak sebagai penga-man di luar sarang. Anak jalak suren akan dipelihara induknya sampai berumur 1,5 bulan.Jalak suren bisa berkembang biak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari-Juni. Bulan Juli-Desember merupakan masa penurunan perkawinan.

Jika Anda menangkar burung jalak suren usia dewasa dengan kondisi terlihat sehat tetapi tidak juga birahi dan kawin, atau kawin dan bertelur tetapi banyak telur yang tidak jadi, Anda bisa melakukan terapi pemberian BirdMineral selama 4-5 hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian BirdMature yang cair (campur ke kroto) selama 6-7 hari. Setelah pemberian sepekan dilihat perkembangannya. Jika belum ada tanda kawin, ulang pemberian selama 6-7 hari an dilihat lagi perkembangannya. Apabila tetap bermasalah, maka kemungkinan besar ada hal yang menjadi gangguan sehingga burung tidak tenang, seperti keberadaan tikus, orang lalu lalang, udara terlalu panas dan sebagainya.

Perawatan anak

Induk jalak suren akan menyuapi anaknya yang baru menetas dari telur dengan pakan berupa serangga, misalnya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau jenis serangga lain yang dijumpai. Anak jalak suren jarang disuapi buah-buahan. Demikian pula dengan anak yang sudah keluar dari sarang, pakan yang diberikan berupa serangga, sampai anakan umur 1-1,5 bulan. Setelah itu anak jalak suren mulai makan buah-buahan.

Pemberian makanan dilakukan 1-2 jam sekali setiap hari. Kira-kira umur 1,5 bulan anak jalak suren sudah disapih oleh induknya.Selanjutnya anak jalak suren dapat dipisah dari induknya dan diperlakukan seperti halnya jalak suren dewasa. Burung muda ini selanjutnya bisa dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya.

Sumber :
http://www.hewanpedia.com/2013/01/tips-merawat-jalak-suren.html

Senin, 06 Mei 2013

Mengenal Burung Jalak Bali

Jalak Bali termasuk burung yang sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya. Burung ini adalah binatang endemik karena hanya dapat ditemukan di Bali.

Ciri-ciri

Bulu
Warna bulu di sekujur tubuhnya putih bersih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Pipinya tidak ditumbuhi bulu.

Mata
Jalak bali mempunyai mata yang berwarna coklat tua, sedangkan daerah di sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua. Ini tampak kontras dengan warna bulu badannya.

Jambul
Kepalanya dihiasi jambul. Keindahan yang mempesona ini terdapat pada jenis kelamin jantan maupun pada betina. Bedanya, jalak Bali jantan mempunyai jambul yang berukuran lebih panjang.

Kaki
Jalak bali mempunyai kaki yang berwarna abu-abu biru dengan empat jari jemari (satu ke belakang dan tiga ke depan).

Paruh
Paruh jalak bali tampak runcing dengan panjang 2-5 cm, dengan bentuk yang khas karena pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.

Habitat Alami
Jalak bali biasanya berada di semak-semak dan pohon palem di tempat terbuka, berbatasan dengan kawasan hutan yang rimbun dan tertutup. Jalak bali makan sebanyak satu kali sehari dan makanan yang dikonsumsinya adalah serangga, cacing, dan jangkrik. la juga memanfaatkan tumbuhan sebagai makanannya, antara lain juwet, sotong atau jambu dan pisang.

Perkembangbiakan
Jalak bali adalah burung yang suka bergerombol, tetapi jika sudah menemukan pasangannya maka burung-burung tersebut akan hidup berdua. Mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm. Di alam, burung ini menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar bulan November hingga Mei.

Telur jalak bali berbentuk oval dan berwarna hijau kebiruan. Untuk pengeraman telurnya, jalak bali memerlukan waktu selama 17 hari.

Sumber :
http://arkensar.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-jalak.html

Mengenal Burung Jalak Suren

Burung ini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. la juga tersebar di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.

Suara jalak suren terdengar seperti teriakan yang ribut, sumbang, dan riang. Biasanya burung yang hidup dalam kelompok kecil ini menghuni daerah terbuka dekat permukiman di dataran rendah. la membuat sarang pada cabang-cabang pohon.

Kebanyakan jalak suren mencari makan di atas tanah, yaitu cacing, belalang, dan orong-orong. la juga berkumpul dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.

Ciri-ciri Burung Jalak Suren

Postur Tubuh
Jalak suren berukuran sekitar 24 cm. Ukuran tubuh jalak suren jantan lebih besar dari jalak suren betina. Tubuh jalak suren betina adalah bulat dan pendek dengan gerakan yang kurang agresif dibanding jalak suren jantan.

Warna
Jalak suren memiliki warna bulu hitam di badan serta di kepalanya. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna jingga.

Habitat Alami
Jalak suren biasa kita temukan di daerah pedesaan yang sangat akrab dengan para petani dan para penggembala. Makanan utama jalak suren berupa serangga, terutama belalang, jangkrik, orong-orong dan cacing. Sawah yang sedang dibajak atau kerbau dan lembu yang sedang merumput adalah tempat burung ini biasa mencari makan. Belalang atau jangkrik yang muncul karena gerakan kaki kerbau atau sapi yang sedang membajak sangat membantu burung ini mendapatkan makanan, sehingga meraka selalu mengikutinya kemanapun sapi atau kerbau tersebut berjalan.

Di alam bebas, jalak suren biasa hidup secara berkelompok dan biasanya tinggal di pinggir hutan dekat persawahan atau disekitar perairan yang menyediakan makanan berlimpah.

Habitat jalak suren semakin surut karena banyak hutan yang dijadikan areal perumahan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Selain itu pencemaran sawah oleh pestisida, penangkapan liar untuk dipelihara atau diperdagangkan.

Perkembangbiakan
Jalak suren berkembangbiak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari hingga Juni. Sedangkan bulan Juli-Desember merupakan masa penurunan perkawinan.

Sumber :
http://arkensar.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-jalak.html

Sabtu, 04 Mei 2013

Mengenal Burung Jalak Putih

Jalak putih bukan termasuk burung kicauan biasa yang bisa dipelihara sembarang orang. Jatak putih sangat eksotis dengan penampilan dan suaranya yang sangat bagus. Banyak orang yang membandingkan keunggulan jalak putih dengan jalak suren.

Sebagaimana jalak bali, jalak putih juga mendapat perlakuan istimewa dari negara. Keberadaan burung ini dilindungi oleh undang-undang nasional dan internasional karena populasinya yang semakin menipis, bahkan nyaris tidak berkembang biak di habitat aslinya.

Dahulu jalak putih banyak terdapat di hutan-hutan dataran rendah dan hutan musim di Pulau Jawa, Madura dan Bali.

Ciri-ciri
Burung cantik keluarga jalak yang berwarna putih dan hitam di bagian sayap serta ekor ini mirip dengan jalak bali. Bedanya, bagian di sekitar mata jalak putih berwarna kuning, sementara pada jalak bali bagian ini berwarna biru.

Jalak putih umumnya berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Warna hitam pada sayap jalak putih menjadikannya diberi nama Sturnus melanopterus dalam Bahasa Latin. Sturnus untuk jalak dan melanopterus yang berarti bersayap hitam. Sedangkan dari postur tubuhnya, burung jalak putih jantan maupun betina memiliki postur tubuh dan warna bulu yang hampir sama.

Habitat Alami
Jalak putih biasa bersuara ribut, berceloteh keras, dan terkadang meniru suara burung lainnya. Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon.

Sumber:
http://arkensar.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-jalak.html