Rabu, 02 Januari 2013

Teknik Budidaya Kodok Lembu

Kandang Pemeliharaan

Kandang pemeliharaan untuk budidaya kodok lembu harus memiliki karakter dapat melindungi kodok lembu dari sinar matahari (ada atap) dan mampu mengalirkan air secara kontinyu dan membuang limbah budidaya secara sempurna.

Kontruksi kandang pemeliharaan pada umumnya adalah sebagai berikut.
1. Bentuknya persegi panjang (2m x 3m x 1m).
2. Jumlahnya tergantung kepada skala usahanya.
3. Kandang pemeliharaan terdiri dari beberapa bagian yaitu bak, pagar, dan atap.
4. Bagian bak dibuat dari tembok setinggi 10 – 30 cm dan dilengkapi dengan lantai yang licin agar kodok lembu tidak mudah lecet, untuk itu lantai harus di plester dan dibuat landai ke arah saluran lubang pengeluaran.
5. Pemasukan air melalui keran atau dengan paralon yang sudah dilubangi melewati kandang dengan diamater 4 – 6 mm atau lebih besar dari batang korek api. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengatur debit air yang masuk kedalam kandang. Keran-keran tersebut dihubungkan langsung ke bak penampungan air dengan paralon ukuran 3/4 inchi.
6. Bagian pembuangan air dibuat didasar kandang dan langsung dihubungkan dengan saluran pembuangan.
7. Tepi kandang diberi pagar (dari belahan bambu setinggi 70 – 90 cm) dan bagian atas ditutup dengan atap dari rumbia yang murah dan tidak menimbulkan fluktuasi suhu terlalu besar.
8. Lantai tempat ini diisi dengan air yang tingginya disesuaikan dengan besarnya kodok lembu yang dipelihara (2 – 4 cm).

Kesesuaian Lokasi
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya kodok lembu harus dilakukan pemilihan lokasi yang baik. Lokasi yang baik tersebut harus memenuhi SBR (Standar Biological Requirement) sehingga sesuai dengan sifat biologisnya. Selain syarat biologis juga harus memenuhi pertimbangan ekonomis dan sosial.

Secara teknis, lokasi budidaya kodok lembu harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut.
1. Dekat dengan sumber air, tetapi bukan merupakan daerah banjir dan bisa mengalirkan air dengan system gravitasi, sehingga menghemat biaya pompa.
2. Kualitas airnya baik secara berkesinambungan dan tidak tercemar oleh limbah industri dan logam berat.
3. Jauh dari keramaian dan suasana ribut.
4. Lebih bagus pada tempat yang teduh (terlindung oleh sinar matahari)

Parameter-parameter Kualitas Air yang Harus Diperhatikan dalam Budidaya Kodok Lembu (Boyd, 1982)
1. Suhu air 23,0 – 27,0 (oC)
2. PH 7 – 8
3. Oksigen 2 – 4 (ppm)
4. CO2 2,6 – 5,6
5. NH3 0,4 – 3,34 (mg/l)
6. Alkalinitas 50 – 500 (mg/l)

Selain persyaratan diatas, kualitas air juga harus memenuhi persyaratan lain, diantaranya adalah warna air, kekeruhan, dan sifat biologi. Warna air yang baik untuk pemeliharaan berudu adalah hijau cerah (banyak mengandung plankton akan tetapi cahaya masih bisa masuk kedalam perairan), sedangkan untuk kegiatan seperti pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan percil, dan pembesaran percil memerlukan perairan yang bersih. Kekeruhan yang yang disebabkan oleh partikel terkoloid dan tersuspensi dapat diukur dengan sechi disk,. Kekeruhan yang baik untuk kodok lembu adalah berkisar antara 20 – 40 cm, kecuali pemijahan dan penetasan air harus jernih (> 60 cm).

1. Air mengalir kontinu sepanjang tahun.
2. Jenis tanahnya baik dan tidak poros. Jenis tanah yang baik yaitu tanah terapan dengan kandungan liat 30 persen dan jenis tanah liat atau lempung berpasir dengan perbandingan 3 : 2, karena tanah ini mampu menahan bangunan dan massa air dalam jumlah besar.
3. Topografi tanah harus cocok untuk budidaya kodok lembu. Topografi yang cocok ada dua macam, yaitu lembah yang dasarnya mendatar di salah satu lerengnya dan lembah yang dasarnya mendatar di kedua lerengnya dengan kemiringan 1-3 persen. Lembah tersebut dilengkapi dengan sumber air di tengahnya, sehingga mudah dibuat kolam dan kandang dengan perairan secara peralel. Ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya kodok lembu adalah 400 – 800 m dari permukaan laut.
4. Luas lahan yang tersedia harus sesuai dengan skala usaha.
5. Secara sosial lokasi budidaya kodok lembu harus memenuhi kriteria seperti berikut ini.
-- Dapat menjaga kelestarian lingkungan.
-- Menggunakan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya.
-- Dapat menciptakan lapangan kerja atau memakai tenaga kerja setempat.
-- Keamanan terjamin.
6. Di lain pihak secara ekonomis lokasi budidaya kodok lembu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
-- Dekat dengan daerah pemasaran atau pusat informasi pasar.
-- Tersedia prasarana jalan yang baik dan sarana angkutan yang memadai sehingga akan memudahkan dalam mengangkut sarana produksi dan hasil produksi.
-- Sarana produksi mudah didapat.
-- Sarana perhubungan seperti telpon dan lainnya tersedia dengan baik dan lancar.

Standar Proses Produksi

Untuk mencapai sasaran produksi yang direncanakan dalam satu siklus produksi yang dijalankan adalah atas dasar satuan perencanaan yang mengikuti pola sebagai berikut.

1. Persiapan kandang pemeliharaan (dua sampai lima hari).
2. Masa budidaya kodok lembu 120-150 hari.
3. Pergantian air dilakukan setiap hari dan kontinu (mengalir) melalui keran atau paralon yang sudah dilubangi.
4. Kebutuhan pakan harian adalah 2 – 4 persen bobot biomasa/hari dan komposisi perbandingan antara pakan alami dan buatan disesuaikan dengan umur pemeliharaan kodok lembu.
5. Dilakukan penyortiran (grading) dalam kurun waktu tertentu untuk menghindari terjadinya akibat dari perbedaan ukuran kanibalisme antar kodok lembu itu sendiri.
6. Kebutuhan pompa (jet pump) untuk memompa air diwaktu kekeringan.
7. Sasaran produksi yang dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup kodok lembu, ukuran udang dan konversi pakan.

Tingkat kelangsungan hidup kodok lembu dengan pemeliharaan yang baik adalah berkisar antara 60- 70 persen, dengan konversi pakan sekitar dua. Dan target produksi adalah kodok lembu berukuran 200-250 g.

Sumber :
http://binaukm.com/2010/06/teknik-budidaya-kodok-lembu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar