Kamis, 31 Mei 2012

Syarat Tumbuh Budidaya Mawar

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari holand (Belanda). Mawar yang banyak adalah tipe Hybrid Tea dan Medium,memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat roduktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m /tahun.

Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) yang telah ditanam di Indonesia antara lain : Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success dan Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium antara lain adalah Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, dan Kiss. Kelebihan varietas mawar hibrida adalah tahan lama dan warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.

Sedangkan beberapa varietas mawar introduksi yang dianjurkan untuk dibudidayakan didataran rendah antara lain: Cemelot, Frad Winds, Mr. Lincoln, dan Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk Song, Khatherina Zeimet, Woborn Abbey dan Cimacan Salem untuk tanaman taman.

Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.

Seperti budidaya tanaman pada umumnya, dalam membudidayakan Mawar ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar tanaman Mawar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Beberapa syarat tumbuh pada budidaya Mawar adalah

A. Iklim

Iklim itu sendiri terdiri dari beberapa faktor, yaitu :
Angin, dalam budidaya Mawar, angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
Curah hujan, bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik kisaran curah hujan adalah 1500-3000 mm/tahun. Sedangkan penyinaran matahari yang diperlukan oleh tanaman Mawar antara 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang dapat menyebabkan tanaman kering.
Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %.

B. Media Tanam

Media tanam yang diperlukan dalam budidaya Mawar adalah sebagai berikut :
1. Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.
2. Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.
3. Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar. Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan unsur- unsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.

C. Ketinggian Tempat

Mawar tumbuh baik pada:
1. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum 28–30 derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24–27 derajat C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum 19,5-22,6 derajat C.

Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl. Sehingga tanaman Mawar cocok dijadikan sebagai tanaman agrobisnis andalan.

Sumber : http://binaukm.com/

Senin, 28 Mei 2012

Peluang Usaha Budidaya Mawar

Mawar (Rosa damascena Mill) merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau “Ratu Bunga” merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Bunga mawar tersendiri berkaitan erat dengan budaya di Indonesia, tidak hanya dinikmati keindahannya saja namun merupakan bagian dari adat budaya di Indonesia, seperti pada ritual siraman pada pesta pernikahan beberapa daerah di Indonesia, bunga tabur dsb.

Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis). Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari holand (Belanda). Mawar yang banyak adalah tipe Hybrid Tea dan Medium,memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m/tahun.

Ditinjau dari segi kegunaan/manfaatnya, Mawar mempunyai nilai ekonomi tersendiri. Pada umumnya Mawar dimanfaat untuk :
1. Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).
2. Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor.
3. Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual.
4. Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala penelitian di Puslitbangtri).

Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Salah satu negara produsen bunga-bungaan terbesar di dunia adalah Belanda. Diantara 10 jenis bunga potong Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas dan paling besar dalam peraihan (perolehan) devisa negara tersebut.

Peningkatan permintaan bunga potong dan tanaman hias terjadi di Indonesia, karena ekspor komoditas ini mengalami peningkatan demikian juga permintaan dalam negeri. Berarti prospek pengembangan budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah. Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur dan tanaman pot.

Mengingat kepentingan nilai ekonomi dan meningkatnya permintaan bunga potong atupun tanaman hias di dalam dan luar negeri, maka pengembangan budidaya mawar perlu diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.

Permintaan bunga mawar di pasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dengan omzet dan peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun. Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang lokasinya strategis dekat dengan kota-kota besar. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan tanaman pot di Indonesia dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta. Meskipun sudah ada yang membudidayakan bunga Mawar ini, peluang agribisnis Mawar ini masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan.

Sumber : http://binaukm.com/

Minggu, 27 Mei 2012

Tips Seputar Cucak Jenggot

Berikut ini adalah salah satu ulasan atau kita sebut saja tips perawatan burung cucak jenggot dengan ramuan tradisional yang dikutip dari forum kicaumania, mudah-mudahan bisa bermanfaat buat anda semuanya.

Mengatasi Cucak Jenggot yang kurang gacor, usia diatas 1 tahun :
Sediakan dua buah cepuk minuman di dalam kandangnya satu berisi air biasa dan satu lagi berisi madu.
Sebelum memberikan pisang pada Cucak jenggot anda terlebih dahulu pisangnya diolesi dengan madu, dan rutin memberikan EF berupa Jangkrik 1 ekor pagi sore yang kepalanya sudah dicopot dari badannya lalu dimasukan jahe yang dipotong seukuran voer biasa ke dalam tubuh jangkriknya, lihat perkembangannya dalam waktu 1 minggu.

Mempercepat mabung nyulam Cucak Jenggot :
Isi cepuk makanannya dengan voer dalam jumlah setengahnya lalu masukan susu bubuk dengan ukuran setengahnya lagi dan diaduk hingga merata.
Untuk minuman bisa diberikan air biasa tetapi untuk EFnya diberikan lebih banyak dari yang biasanya.
Sewaktu menjemur burung, kandang terlebih dahulu dikerodong setengahnya lalu kain kerodong disemprot dengan sprayer agar terjadi proses penguapan didalam kandang sehingga membuat tubuh Cucak Jenggot menjadi tetap hangat dan bukan kepanasan karena penjemuran.
Full kerodong pada menjelang petang dan malam hari.

Membuat jernih suara burung Cucak Jenggot:
Selama 2 x seminggu air minumnya diganti dengan air larutan cap K3 atau dengan air teh yang tidak begitu manis dicampur dengan potongan perasan air jeruk nipis.

Menjaga kondisi dan kesehatan Cucak Jenggot :
Tiap 1 bulan sekali, sediakan jahe, kencur, dan kunyit masing2 a @1 ruas jari jempol.
ketiga bahan tadi diparut halus, kemudian diperas airnya.
campurkan perasan tadi ke dalam cepuk air minum.

Jika burung tidak mau meminum ramuan tersebut bisa dengan cara :
Selama menjemur burung ambil semua makanan dan minuman yang ada dalam kandang termasuk buah-buahan (pisang), setelah proses penjemuran selesai langsung berikan cepuk minum yang berisi ramuan tersebut. Akan lebih baik lagi jika ramuan tersebut dicampur dengan madu.

Sumber : http://burunglokal.blogspot.com/

Memelihara Burung Cucak Jenggot

Burung Cucak Jenggot umumnya digunakan sebagai burung master. Tetapi banyak juga yang menjadikan burung ini menjadi burung lapangan yang selalu mendulang prestasi dan penyumbang poin dalam suatu lomba. Pamornya makin menanjak seiring dengan ramainya lomba burung berkicau di Tanah Air. Memelihara dan merawat burung jenis ini sangatlah mudah.

KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK JENGGOT
Non fighter.
Burung ini bukanlah burung petarung, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
Mudah jinak.
Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Agresor.
Apabila disekitarnya ada suara burung lain yang memiliki frekuensi tinggi, burung ini langsung menimpali.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK JENGGOT YANG BAIK
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cucak Jenggot.

Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.

Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.

Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
Warna bulu tegas dan kering, diyakini memiliki irama lagu yang sangat panjang.
Memiliki Jambul dan Jenggot yang lebih besar. Burung akan mempunyai wibawa yang besar apabila berhadapan dengan burung Cucak Jenggot lain.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK JENGGOT
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu 12%-18%), belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Jenggot. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.

Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.

EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN
Perawatan harian untuk burung Cucak Jenggotrelatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Cucak Jenggot:
* Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
* Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
* Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
* Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
* Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
* Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Cucak Jenggotlain.
* Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
* Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
* Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x seminggu.
Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.

PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja

PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x seminggu
Mandi dibuat 3 hari sekali saja
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cucak Jenggot:
H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.

PENTING
Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.

PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cucak Jenggot:
Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
* Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
* Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
* Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
* Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
* Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
* Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Sumber : http://tipspetani.blogspot.com/

Jumat, 25 Mei 2012

Prospek Budidaya Ternak Burung Lovebird

Segmen pasar burung love bird di Madiun dan sekitarnya, menggeliat dalam beberapa bulan terakhir ini. Namun di balik itu, muncul kekhawatiran booming produksi dan harganya jatuh ke titik terendah.

Pengamatan di Pasar Burung Srijaya Madiun, misalnya, hampir setiap ekor love bird yang terpajang di kios ludes dilamar penggemar. Padahal, jika menilik harga yang ditawarkan, bisa dibilang selangit. Untuk love bird jenis biasa non klep, diperjual belikan dengan harga Rp 350 ribu.

Sementara love bird jenis klep, di atas Rp 750 ribuan. Love bird jenis albino misalnya, dihargai Rp 800-an. Spasang siap ternak bisa tembus Rp 2,5 jutaan. Jenis lotino mata hitam dan merah tetap jadi icon love bird. Harganya makin selangit. Rata-rata di atas Rp 1 jutaan ke atas.”Pasaran love bird memang lagi bagus dalam beberapa bulan terakhir ini. Penggemarnya juga semakin banyak,” ujar Agus, pedagang burung Pasar Burung Srijaya Madiun.

Namun di balik tingginya permintaan dan harga love bird saat ini, muncul bayang-bayang kekhawatiran di kalangan penggemar. Yakni terjadi booming produksi lantas permintaan turun drastic dan harga hancur ke titik terendah. Seperti yang terjadi pada kenari. Prediksi ini serta mert dibantah pedagang. Diakui, dulu love bird memang sempat booming, lantaran muda diternak.”Namun itu hanya untuk love bird jenis biasa non klep,” ungkap pedagang. Khusus untuk love bird dengan icon tinggi, seperti albino dan lotino, diyakini tetap akan bertahan. Kalau toh harganya turun, tidak akan sampai ke titik terendah. (elpos)

Sumber : http://budidayanews.blogspot.com/

Kamis, 24 Mei 2012

Sansevieria atau Lidah Mertua Tumbuhan Penyerap Racun

Sansevieria atau lidah mertua merupakan salah satu tumbuhan yang mampu menyerap racun (polutan) berbahaya di udara. Tanaman sansevieria atau Lidah Mertua mampu bertindak sebagai pembersih udara dengan menyerap dan menetralisir polutan (racun) dari udara.

Tanaman penyerap racun yang mempunyai bentuk khas dan mudah dikenali ini merupakan sebuah genus dengan nama Sansevieria yang terdiri atas sekitar 70 spesies (jenis).

Selain dikenal dengan Sansevieria, tanaman ini dikenal juga dengan nama lidah mertua atau lidah jin. Nama tumbuhan ini dalam bahasa Inggris, selain dikenal dengan Sansevieria juga dinamai snake plant, mother-in-law´s tongue, devil’s tongue, jinn’s tongue, dan bow string hemp.

Diskripsi Tumbuhan Sansevieria.
Secara umum sansevieria (lidah mertua) dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis dengan daun pendek (sekitar 8 cm) dan jenis dengan daun panjang (50-70 cm).

Sansevieria memiliki daun yang berwarna beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.

Ciri sansevieria (lidah mertua) secara umum lainnya memiliki rimpang, berdaun tebal, serta ujung daunnya runcing atau berduri. Mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak pada seluruh bagian tubuh. Mampu hidup di daerah yang kering dan tandus sekalipun.

Macam jenis sansevieria bisa mencapai 70 spesies. Bahkan jika termasuk jenis hibrida macamnya bisa mencapai dua kali lipat lebih. Beberapa spesies sansevieria antara lain; Sansevieria angustiflora , S. cylindrica, S. dawei, S. ehrenbergii, S. grandis, S. hyacinthoides, S. kirkii, S. metallica, S. trifasciata, dan lain-lain.

Tumbuhan Penyerap Racun.
Sansevieria atau lidah mertua merupakan salah satu tanaman istimewa lantaran mempunyai kemampuan sebagai penyerap racun (polutan) di udara. Berbagai jenis racun yang mampu diserap oleh Sansevieria antara lain karbonmonoksida, nikotin, benzene, formaldehyde, trichloroethylene, hingga dioksin.

Berdasarkan penelitian Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA; National Aeronautics and Space Administration), sansevieria atau lidah mertua mempunyai kemampuan menyerap hingga 107 jenis unsur berbahaya (racun atau polutan). Riset lainnya menyimpulkan bahwa dengan 5 helai daun sansevieria dewasa mampu menyerap dan membersihkan ruangan seluas 100 m3 dari berbagai jenis polutan.

Manfaat Lain Lidah Mertua.
Selain sebagai tumbuhan penyerap racun, Sansevieria atau lidah mertua ternyata mempunyai berbagai khasiat lain. Manfaat itu antara lain seperti; penutup luka, antiseptik, obat wasir, cacar, cacing, penyakit mata dan telinga, dan juga sebagai bahan minuman penyegar tubuh. Beberapa jenis sansevieria juga berkhasiat sebagai anti malaria, anticendawan, antikolesterol, sampai antikanker.

Menilik manfaat dan kemampuan sansevieria sebagai tanaman penyerap racun, keknya tumbuhan ini wajib ditanam terutama buat yang tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi. Apalagi tanaman ini dapat juga ditanam di pot dalam ruangan sekalipun.

Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Ordo: Asparagales; Famili: Asparagaceae; Genus: Sansevieria.

Referensi dan gambar:
www.theplantlist.org/browse/A/Asparagaceae/Sansevieria/
en.wikipedia.org/wiki/Sansevieria
commons.wikimedia.org/wiki/Category:Sansevieria
alamendah.wordpress.com/

Rabu, 23 Mei 2012

Cara Ternak Ikan Gabus

Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan buas (carnivore yang bersifat predator). Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok. Bahkan di Kalimantan pernah dilaporkan gabus memangsa anak bebek. Ini masuk akal karena di sungai dan di rawa-rawa Kalimantan terdapat jenis gabus berukuran besar (gabus toman/aruan dan sejenisnya).

Ikan gabus dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai aruan, haruan (Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa); dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris, belut juga disebut dengan berbagai nama, seperti common snakehead, snake-head murrel, chevron snakehead, striped snakehead juga aruan. Name ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang menyebutnya Ophiocephalus striatus.

Kelas: Pisces
Subkelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Channidaeae
Genus: Channa
Species: Channa sriata/ Ophiocephalus striatus
Ada beberapa jenis gabus. Channa striata merupakan jenis ikan gabus yang banyak ditemui dan memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Jenis lain adalah gabus toman Channa micropeltes dan Channa pleuropthalmus. Gabus toman merupakan jenis gabus yang berukuran tubuh besar, mencapai panjang 1 meter dengan berat 5 kg.

Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh berbentuk bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata).Warna ini sering kali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Ikan gabus biasa ditemukan di perairan umum sebagai ikan liar. Banyak ditangkap di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Di Indonesia, ikan gabus awalnya hanya terdapat di barat garis Wallacea (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan). Namun dalam perjalanan waktu, ikan gabus diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia Timur.

Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai besar seperti di Sumatera dan Kalimantan, ikan gabus seringkali terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui "berjalan" di daratan—khususnya di malam hari di musim kemarau—mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan berupa "labirin".

Pengendalian
Biasanya ikan ini menyambar mangsa di permukaan sehingga jika masuk ke kolam ikan yang lain kehadirannya dapat segera diketahui. lkan gabus yang akan menyambar mangsa biasanya berdiam diri di sekitar tanaman air (sehingga tidak terlihat oleh mangsanya) dan secara tiba-tiba meluncur cepat ke arah mangsanya dan langsung menelannya. Mulutnya yang besar memungkinkan untuk itu.

Pada musim kawin, ikan gabus jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan di tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijaga oleh induknya. Ini merupakan saat yang paling baik untuk menangkap/mengusir gabus dari kolam.

Untuk mencegah masuknya gabus ke kolam, pada saat pengolahan, dasar kolam harus benar-benar kering sampai retak-retak sehingga tidak memungkinkan gabus bertahan hidup. Biarkan dasar kolam dijemur sinar matahari selama beberapa hari. Pada bagian saluran pemasukan, dipasang saringan dari ijuk yang sangat rapat sehingga benih dan telur gabus tidak ikut masuk ke kolam bersama aliran air.

Jika di dalam kolam sudah terdapat ikan gabus, harus segera ditangkap. Biasanya populasinya tidak begitu banyak. Gabus dapat dipancing dengan mengggunakan umpan berupa ikan kecil, anak kodok atau eating. Cara pemancingannya cukup unik, yaitu dengan menggerak-gerakkan umpan di permukaan air. Umpan yang bergerak biasanya disambar gabus karena disangka mangsanya. Gabus yang tertangkap dapat dikonsumsi karena memang rasanya enak dan menjadi makanan favorit di beberapa daerah baik dalam bentuk segar maupun kering/asin.

Ikan inipun mudah sekali didapat, bisa dibeli di pasar, bahkan di warung-warung sekitar tempat tinggal. Namun apakah mereka tahu asal-usul ikan tersebut. Tentu saja tidak semua orang tahu, termasuk cara budidayanya. Inilah yang akan dikupas dalam artikel ini.

Soal asal usul.
Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun ikan gabus yang bisa dibeli di pasar-pasar dan warung-warung, kemungkinan besar dari Kalimantan. Karena pulau itulah yang kini menjadi pemasok terbesar untuk pasar-pasar seluruh Indonesia. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan ini perlu dikembangkan.

Lalu soal cara budidaya ikan gabus. Ternyata ikan inipun tidak susah. Tidak perlu dengan pemijahan buatan, cukup dengan pemijahan alami. Tentu saja hal ini disebabkan karena ikan gabus sudah akrab dengan perairan kita. Salah satu instansi perikanan yang sudah berhasil adalah Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan. Artikel inipun diambil dari salah satu leafletnya.

Namun sebelum mengupas tentang cara budidayanya, alangkah lebih baiknya kita tahu dulu tentang biologinya, terutama habitat, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sistematikanya. Di Kalimantan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa daerah pedalaman, hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat carnivor atau pemakan daging, terutama ikan-ikan kecil yang mendekatinya. Ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember.

Secara sistematika, seorang ahli perikanan, Kottelat (1993) memasukan kedalam : Kelas : Pisces; Ordo : Labyrinthycy; Famili : Chanidae; Genus : Channa; Spesies : Channa striata; sinonim dengan Ophiochephalus striatus. Ikan gabus memiliki nama lain, yaitu gabus isilah Indonesia, Haruan merupakan nama daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggeri disebut Snaka Head Fish.

BEDA JANTAN DAN BETINA IKAN GABUS
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.

PEMIJAHAN IKAN GABUS
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.

Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.

PENETASAN TELUR IKAN GABUS
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

PEMELIHARAAN LARVA IKAN GABUS
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

PENDEDERAN IKAN GABUS
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Sumber : http://budidayanews.blogspot.com/

Budidaya Ikan Gabus

Hampir semua orang tahu tentang ikan gabus. Karena mereka sudah merasakan kelezatan masakan ikan gabus. Ikan inipun mudah sekali didapat, bisa dibeli di pasar, bahkan di warung-warung sekitar tempat tinggalnya. Namun apakah mereka tahu asal-usul ikan tersebut. Tentu saja tidak semua orang tahu, termasuk cara budidayanya. Inilah yang akan dikupas dalam artikel ini.

Soal asal usul.
Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun ikan gabus yang bisa dibeli di pasar-pasar dan warung-warung, kemungkinan besar dari Kalimantan. Karena pulau itulah yang kini menjadi pemasok terbesar untuk pasar-pasar seluruh Indonesia. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budidaya ikan ini perlu dikembangkan.

Lalu soal cara bagaimana budidaya ikan gabus? Ternyata budidaya ikan gabus tidak susah. Tidak perlu dengan pemijahan buatan, cukup dengan pemijahan alami. Tentu saja hal ini disebabkan karena ikan gabus sudah akrab dengan perairan kita. Salah satu instansi perikanan yang sudah berhasil adalah Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan. Artikel inipun diambil dari salah satu leafletnya.

Namun sebelum mengupas tentang cara budidayanya, alangkah lebih baiknya kita tahu dulu tentang biologinya, terutama habitat, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sistematikanya. Di Kalimantan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa daerah pedalaman, hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat carnivor atau pemakan daging, terutama ikan-ikan kecil yang mendekatinya. Ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember.

Secara sistematika, seorang ahli perikanan, Kottelat (1993) memasukan ikan gabus ke dalam :
Kelas : Pisces;
Ordo : Labyrinthycy;
Famili : Chanidae;
Genus : Channa;
Spesies : Channa striata; sinonim dengan Ophiochephalus striatus.
Ikan gabus memiliki nama lain, yaitu gabus isilah Indonesia, Haruan merupakan nama daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut Snake Head Fish.

Beda jantan dan betina
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.

Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.

Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.

Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

Pemeliharaan larva
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Sumber : http://world-aquaculture.blogspot.com/

Selasa, 22 Mei 2012

Agribisnis Ikan Gabus, Potensi Usaha yang Masih Terpendam

Entah mengapa agribisnis ikan gabus tak sepopuler dengan usaha budidaya ikan lele yang bahkan sudah berkembang di berbagai daerah. Padahal potensi pasarnya cukup besar karena selain enak dikonsumsi, ikan ini merupakan bahan baku obat berbagai jenis penyakit yang sangat manjur sementara budidaya ikan ini sangat mudah.

Berdasarkan hasil penelitian Ikan dengan nama latin Ophiocephalus striatus ini mengandung albumin (bagian protein yang sangat penting bagi tubuh manusia) yang sangat tinggi. Sehingga ekstrak ikan ini sangat ampuh untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit misalnya hepatitis, infeksi paru, stroke. Memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak-anak dan ibu hamil serta mempercepat penyembuhan luka.

Karena kandungan dan kelebihannya sejumlah ahli gizi menganjurkan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan yang biasa hidup di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah ini.

Sejumlah ahli gizi di antaranya dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan, Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK, Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, hingga peneliti dari Universitas Loma Linda California mengatakan, ikan gabus memiliki nilai asam amino yang sangat lengkap, baik esensial maupun non esensial. Selain itu, ikan gabus juga mengandung Allisin, Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida.

Karena itu Prof Nurpudji A.Taslin mengatakan seseorang memiliki kandungan albumin rendah disarankan mengkonsumsi ikan ini, atau ekstrak kapsul ikan gabus maupun biskuit albumin ikan gabus. Dia mencontohkan, jika anak-anak yang berkadar albuminnya rendah harus diberi infus seharga Rp1,4 juta per botol, dengan minimal pemberian 3 botol.

Tetapi jika mengkonsumsi ikan gabus atau kapsul albumin harganya cukup terjangkau, hanya Rp3 ribu per butir. “Bila pemberiannya 2 kapsul sekali minum sehari 3 kali selama 10 hari, biayanya hanya Rp180 ribu,” kata akademisi yang sudah lama memproduksi kapsul ekstrak ikan gabus tersebut.

Sejumlah pengusaha di Semarang, Jawa Tengah saat ini juga sedang giat mengembangkan produksi ekstrak ikan gabus ini. Sayangnya para produsen ekstrak ikan gabus sering terkendala pasokan bahan baku. Karena untuk memproduksi ekstrak kualitas baik dibutukan ikan bagus yang berukuran 1 kg per ekor. Karena kadar protein yang diperoleh dari 1 ekor gabus ukuran 1 kg, lebih tinggi dibandingkan 2 ekor ukuran 500 gram.

Menurut Florentinus, salah seorang pengusaha ekstrak ikan gabus, dalam satu kali produksi dibutuhkan 70-100 kg ikan gabus. Setiap kilogram ikan akan menghasilkan 170-200 cc ekstrak.

Tapi banyaknya manfaat ikan gabus tidak dibarengi dengan kegiatan budidaya sehingga produk ekstrak ikan gabus pun masih sulit diperoleh di pasaran. Padahal budidaya ikan ini tidaklah sulit, cukup dengan pemijahan alami yang dilakukan di dalam bak beton atau fibreglass.

Pemijahan dilakukan di bak betol panjang 5 m dengan air setinggi 50 cm. Sebagai perangsang pemijahan, dimasukan eceng gondok. Masukan pula 30 ekor indukan, kemudian dibiarkan memijah. Setelah itu diambil telurnya. Satu ekor induk bisa menghasilkan telur 10 ribu butir hingga 11 ribu butir, lalu penetasan telur dilakukan di akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari, dengan diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari,larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyimpanan, dengan membuang kotoran dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen.

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah ukuran 200 m2 yang diisi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan). Tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari, setelah 2 hari beri 2 kg tepung pellet. Selanjutnya panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Sumber : http://www.inspirasi-usaha.com/

Cara Budidaya Ikan Gabus Malas

Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: kabos (Mhs.), aruan, haruan (Mly.,Bjn), bogo (Sd.), kocolan (Btw.), kutuk (Jw.), bayong, bogo, licingan (Bms.), dll. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti snakehead murrel, common snakehead , striped snakehead, chevron snakehead, dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah (Channa striata).

Peluang usaha budidaya ikan gabus terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan usaha perikanan. Minimnya pasokan tak seimbang dengan besarnya permintaan dari konsumen ikan gabus, maka harga ikan gabus pun terbilang cukup mahal.
Ikan gabus malas bila sudah masuk ke restoran maka harganya bisa mencapai Rp 250.000,00 – Rp 300.000,00 untuk satu porsi dengan ukuran 0,8 kg -1 kg. Cara budidaya ikan gabus malas dapat anda simak di bawah ini.

Kebiasaan Hidup Ikan Gabus di Alam

Benih ikan gabus tampak seperti serombongan ikan cere (Lebistes reticulates) di kolam. Gabus malas ini berasal dari Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Ikan ini hidup di sungai, rawa dengan kedalaman 40 cm, dan menyukai perairan yang dangkal.

Ikan ini cenderung memilih tempat yang gelap, berlumpur, berarus tenang, atau wilayah bebatuan untuk bersembunyi. Di Indonesia, ikan ini ditemukan di Palembang, Muara Kompeh, Gunung Sahilan, Jambi, Danau Koto, Sungai Russu, Bua-bua, Banjarmasin, Sintang, Montrado, Batu Pangal, Smitau,Danau Boran, Pontianak, Sungai Kapuas, Serawak dan Ternate, Sungai Cisadane, Bengawan Solo, dan beberapa sungai besar lainnya.

1. Kebiasaan makan

Di alam, ikan gabus menangkap makanan yang jaraknya sangat dekat. Dengan bentuk mulut yang sangat lebar, bukan halangan bagi ikan ini untuk mengenyangkan perutnya.
ikan gabus termasuk golongan karnivora. Jenis pakan yang disukai adalah cacing, ikan-ikan kecil, atau organisme lainnya, asalkan masih hidup. Setiap harinya ikan ini bisa menyantap pakan ini dalam jumlah yang besar.

2. Kebiasaan berkembang biak

Di alam, ikan gabus kawin pada musim penghujan di tempat yang berpasir bersih. Ikan ini kawin secara berpasangan. Telurnya akan diletakkan di dasar atau ditempelkan pada substrat, pinggiran batu, atau akar pokok kayu yang bersih. Telurnya akan tampak seperti kabut atau kapas yang sangat lembut dan halus yang menempel pada substrat.

Pengenalan Jenis

Awalnya, ikan gabus malas adalah hama yang mengusik ketenangan ikan-ikan peliharaan di kolam, sama seperti belut. Namanya sesuai dengan kebiasaan hidupnya. Ikan ini hampir-hampir tidak bergerak saking malasnya. Oleh karena itu, ikan ini harus diberi pakan hidup agar bereaksi. Ikan gabus malas dikenal juga dengan nama betutu.

Ikan ini memiliki sisik tipe ctenoid. Artinya, bentuk sisik kecil2 dan menyelimuti sekujur badannya. Pada bagian kepala sisik, terdapat moncong, pipi, dan operculum. Bagian operculum sisik ini lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Sirip dubur lebih pendek dari sirip punggung kedua. Ikan ini mudah dibedakan dengan ikan lainnya karena mempunyai warna tubuh cokelat kehitaman. Pada bagian punggungnya berwarna hijau gelap, sedangkan warna bagian perutnya lebih terang. Bagian kepala memiliki tanda berwarna merah muda.

Panjangnya bisa mencapai 45 cm. Badannya berbentuk bulat panjang. Mulutnya lebar, Sirip ekor berbentuk membulat (rounded) dengan kulit tubuh dihiasi belang-belang kecokelatan.

Pemijahan di Kolam

1. Konstruksi kolam

Luas kolam pemijahan bervariasi antara 200 M2, tergantung ketersediaan lahan. Kolam berbentuk persegi panjang dengan letak pintu pemasukan dan pembuangan berseberangan secara diagonal. Tujuannya agar kolam bisa memperoleh air dari saluran langsung dan pembuangannya pun bisa lancar. Debit air kolam minimal 25 liter/menit. Pergantian air yang kotinyu akan berpengaruh positif terhadap proses pemijahan.
Bila lahannya sempit, bisa dibuatkan bak semen berukuran 2 m X 1 m x 1 m untuk pemijahan induk betutu secara berpasangan. Namun, bila mau memijahkan beberapa pasang di lahan terbatas bisa dibuat kolam tembok berukuran 4 m X 2 m X 1 m.

2. Persiapan kolam

Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, disiapkan induk yang rata-rata berukuran 300 g sebanyak 35-40 pasang. Sementara untuk kolam kecil, dengan luas 8 m2, dapat dimasukkan induk sebanyak 3-4 pasang.
Sebelum induk dimasukkan, kolam pemijahan dilengkapi dengan sarang pemijahan berupa segitiga yang dibuat dari asbes. Ukuran panjang segitigiga 30 cm yang diikat dengan kawat dan diberi pelampung untuk mengetahui keberadaannya.
Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan setelah kolam terisi air setinggi 40-45 cm. Selama proses pemijahan, sebaiknya kolam memper*oleh pergantian air secara kontinyu. Proses pergantian air secara kontinyu ini terbukti mampu merangsang pemijahan hampir semua jenis ikan secara alami.

3. Pemijahan

Tingkah laku pemijahan ikan gabus meliputi 5 tahap, yaitu membentuk daerah kekuasaan, membuat sarang pemijahan, proses kawin, memijah dan meletakkan telurnya pada sarang, dan menjaga telurnya.

Memilih Induk

Induk ikan gabus umumnya dikumpulkan dari alam sebab perlu waktu yang lama dan pakan yang sangat banyak untuk menghasilkan induk di kolam.

Ciri induk ikan gabus yang berkualitas

Betina : Badannya berwana lebih gelap. Bercak hitam lebih banyak. Papila urogenital berbentuk tonjolan memanjang yang lebih besar, membundar, warnanya memerah saat menjelang memijah. Ukurannya lebih kecil dibandingkan yang jantan pada umur yang sama. Berbadan sehat. Dewasa.

Jantan : Badannya berwana lebih terang. Bercak hitam lebih sedikit. Papila orogenital berbentuk segitiga, pipih, dan kecil. Pada umur yang sama ukurannya lebih besar daripada betina. Berbadan sehat. Dewasa.

Penetasan Telur dan Perawatan Benih

Telur ikan betutu berbentuk lonjong, transparan. Ukurannya sangat kecil, kira-kira hanya bergaris tengah 0,83 mm. Telur tersebut melekat pada dinding sarang. Setelah kontak dengan air selama 10-15 menit, membran vitelinya akan mengembang terns dan panjang telur meningkat sekitar 50 % hingga telur berukuran 1,3 mm.

Penetasan telur dilakukan di akuarium dengan mengangkat sarang pemijahan yang telah berisi telur. Sebuah sarang pemijahan bisa ditempati oleh sepasang induk, tetapi bisa juga ditempati beberapa ekor induk. Kapasitas akuarium sebaiknya minimal 60 liter. Untuk menjamin proses penetasan, diberi aerasi agak kuat, dan ditetesi beberapa tetes

Malachytgreen atau Metilen blue untuk mencegah jamur (fungi). Telur yang terserang jamur akan tampak putih berbulu dan sebaiknya segera disifon agar tidak menulari telur yang lain.
Jumlah telur dalam setiap sarang berkisar 20.000- 30.000 butir. Telur tidak menetas dalam waktu yang bersamaan. Biasanya, penetasan berlangsung 2-4 hari. Setelah telur menetas, kekuatan aerator dikurangi. Adapun persentase telur yang menetas antara 80—90%.

Pendederan

Pendederan dimaksudkan untuk memelihara larva yang baru menetas dan sudah habis kuning telurnya (yolk sack) ke dalam kolam untuk memperoleh ikan yang seukuran sejari (fingerling). Pendederan biasanya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pendederan I dan pendederan II.
Pendederan I dilakukan di dalam bak atau kolam yang lebih kecil, berukuran 5 m x 2 m dengan kedalaman 1 m. Kolam ini dipasangi hapa dengan ukuran mata 500 mikron (0,5 mm) yang berukuran 100 cm x 75 cm dan tinggi 60 cm.

Banyaknya hapa yang dipasang tergantung benih yang akan ditebar. Kepadatan penebaran di dalam hapa pada pendederan I yaitu 30.000 ekor /m2 atau 3o ekor/liter air. Jadi, ke dalam bak tersebut dapat ditampung sebanyak 100.000-150.000 ekor larva, hasil dari 3-5 buah sarang, dengan kedalaman air 50 cm. Lama pemeliharaan di dalam pendederan I ini yaitu 2 bulan. Dengan pakan yang disuplai dari luar, akan dihasilkan benih seukuran 1-2 cm dengan tingkat hidup mencapai 20%.

Untuk pendederan II, dibutuhkan kolam yang luasnya 50 m2 dengan ukuran 5 m x 10 m dan kedalaman kolam 0,7 meter. Kolam dipupuk dengan kotoran ayam sebanyak 0,5-1,5 kg /m2, tergantung dari kesuburan kolam. Lama pemeliharaan di pendederan II yaitu 4 bulan dan akan dihasilkan benih ikan berukuran 10 cm (30-50 g) dengan tingkat kehidupan bisa mencapai 100%.

Pembesaran

Pembesaran dimaksudkan untuk menghasilkan betutu berukuran konsumsi. Kolam yang dibutuhkan seluas 200-600 m2.usahakan kolam memperoleh air barn dengan konstruksi pematang kolam dari tanah dengan terlebih dahulu dipastikan tidak bocor. Idealnya, kolam dengan pematang yang ditembok. Di dalam kolam ditempatkan beberapa tempat persembunyian berupa ban bekas atau dawn kelapa karena ikan gabus menghendaki lingkungan yang agak remang-remang.

Terlebih dahulu kolam dipupuk dengan kotoran ayam dengan dosis 0.5-1.5 kg/m2. Kolam diairi dengan air yang sudah lewat saringan. Untuk benih berukuran 100 g dapat ditebarkan 20 ekor/m2, sedangkan yang berukuran 175 g dapat ditebarkan sebanyak 8 ekor/m2. Dalam tempo 5 bulan, benih yang beratnya 100 g dapat tumbuh menjadi 250 g/ekor, sedangkan yang berukuran 175 g dapat mencapai berat 400 g/ekor selama 6 bulan.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/

Minggu, 20 Mei 2012

Sejarah, Budidaya,dan Manfaat Lidah Buaya

1. Sejarah lidah buaya

Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali ditemukan pada tahun 1500 SM. Lebih dari 200 species tersebar diseluruh belahan bumi, mulai dari benua Afrika yang kering dan tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis. Tanaman ini memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar matahari dan drainase baik, lidah buaya dapat tumbuh subur.

Tanaman dari suku Liliaceae ini memang sudah di manfaatkan manusia sejak dulu. Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina telah menggunakan sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Konon Cleopatra sudah memanfaatkan tanaman ini untuk merawat kecantikanya.

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin : Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

2. Budidaya tanaman lidah buaya

Budidaya Tanaman Lidah Buaya telah dilakukan semenjak beberapa tahun yang lalu di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pasar ekspor terutama ke negara Jepang. Jepang adalah negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia, kebutuhan akan lidah buaya segar mencapai 20 kontainer (300 ton/bulan). Kebutuhan ini dipasok oleh Brazil dan Thailand.

Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya lidah buaya merupakan usaha bisnis yang menggiurkan. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor hasil dari olahan lidah buaya seperti sabun, sampoe, powder dan olahan lainnya.

Budidaya lidah buaya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan linkungan tumbuh dari tanaman lidah buaya sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia. Ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi: antara lain Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina). Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya.

Sebelum melakukan budidaya tanaman lidah buaya dilakukan penyiapan lahan untuk budidaya. Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan di gemburkan terlebih dahulu kemudian di buat saluran drinase dan bedengan. Bendengan dibuat dengan ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang di sesuaikan dengan kondisi lahan.

Budidaya tanaman lidah buaya dimulai dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu, pembibitan dilakukan cara vegetatif, bibit diambil dari tanaman induk berupa anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan yang telah di dapatkan ditanam dalam polibag. Lama pembibitan adalah 3-5 bulan.

Setelah masa pembibitan barulah bisa ditanam diareal pembudidayaan. Bibit tanaman lidah buaya ditanam dalam lubang dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Pada waktu penamanan diusahakan agar tanaman lidah buaya tidak berhimpitan dandaun tidak patah.

Pemeliharaan tanaman lidah buaya dilakukan dengan cara memasukan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum ditanam. Kemudian setelah pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan

Lidah buaya sudah dapat dipanen pada umur 12-8 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah lidah buaya di bawa ke tempat penyortiran. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa ke tempat pemerosesan lebih lanjut.

3. Manfaat Lidah buaya

Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.

Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Radang tenggorokan Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel) Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.

Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Khasiat dari lidah buaya untuk pengobatan dan kecantikan sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno ribuan tahun lalu. Bahkan, ratu Cleopatra yang terkenal dengan kecantikannya dipercaya menggunakan tanaman ini agar tetap terlihat cantik. Daun lidah buaya yang sudah besar, umumnya memiliki panjang sekitar 30 cm. Di dalam daun ini terdapat daging yang berlendir, bagian inilah yang kaya manfaat bagi manusia. Semakin tua daun lidah buaya, maka semakin banyak kandungan bermanfaat yang dimilikinya.

Lidah buaya terkenal untuk membuat rambut menjadi lembut sehingga rambut menjadi indah. Mungkin manfaat ini sudah kita dengar sejak kecil, kita sering dianjurkan menggunakan lidah buaya agar rambut indah. Itulah sebabnya banyak shampo yang menggunakan ekstrak lidah buaya dalam produknya. Manfaat ini didapat dari kandungan glyco protein. Bila Anda memiliki tanaman ini di rumah, Anda dapat memanfaatkannya dengan cara mengupas kulitnya kemudian menggosokkan bagian dagingnya ke kulit kepala dan rambut agar rambut menjadi subur dan indah.

Saat ini sudah banyak minuman yang dibuat dengan memanfaatkan aloe vera atau lidah buaya karena tanaman ini juga memiliki kegunaan untuk pengobatan. Daging dari lidah buaya mampu mengatasi panas dalam yang dapat mengakibatkan bisul atau radang tenggorokan. Manfaat lain di bidang kesehatan adalah dapat menurunkan kolesterol. Anda dapat meminumnya dengan cara dijus atau direbus. Sebaiknya, segera olah daging dari lidah buaya setelah dikupas, karena bila dibiarkan di udara terbuka akan menyebabkannya teroksidasi sehingga berkurang khasiatnya dan daging akan menjadi berwarna coklat.

Meminum atau memakan daging daun aloe vera atau lidah buaya juga akan memberi manfaat untuk kecantikan. Lidah buaya juga dapat dijadikan minuman yang menyegarkan dengan menambahkan air gula atau madu ditambah es batu. Penggunaan aloe vera atau lidah buaya untuk kecantikan dapat Anda nikmati dengan membeli kosmetik atau minuman dalam kemasan yang ada di toko atau supermarket.

Banyaknya manfaat dari lidah buaya menjadikan para produsen makanan tertarik untuk mengolah sebagai bahan baku makanan. Terbukti dengan beragamnya produk makanan dari lidah buaya di pasaran. Mulai dari yang dijual segar, dibuat manisan, juice, serbuk sampai aloe vera gel.

Kita sebenarnya agak ketinggalan, di negara tetangga seperti Hongkong, Taiwan dan Cina, mengkonsumsi lidah buaya sudah membudaya. Mereka mengkonsumsi dalam bentuk juice, manisan bahkan di campur dengan teh. Jika kita mau berkreasi, daging lidah buaya sebenarnya lezat untuk dijadikan beragam masakan. Teksturnya kenyal dengan rasanya menyegarkan, sangat cocok untuk campuran salad, tumisan, juice maupun manisan.

Tetapi, bagi Anda yang ingin mencoba khasiatnya secara tradisional, cobalah untuk menjadikan tanaman ini sebagai salah satu koleksi apotek hidup di rumah Anda. Tanaman ini mudah tumbuh dan tidak perlu perawatan yang repot. Bahkan, tanaman ini dapat menutup pori-pori daunnya dengan rapat sehinga dapat hidup lama tanpa disiram. Memang, lidah buaya adalah salah satu cara tradisional untuk manfaat sehat dan cantik sekaligus bagi Anda.

Di dalam pengobatan moderen, lidah buaya mulai terangkat ketika seorang warga Amerika di tahun 1940 menemukan manfaat dari gel lidah buaya. Menurutnya gel dari lidah buaya dapat melindungi kulit tubuh dari sengatan sinar matahari. Kini penelitian masih terus berlanjut dan berikut beberapa hasil penelitian terakhir:

* Memperlambat Kerja Virus HIV
Para peneliti dari luar menemukan manfaat gel lidah buaya dapat berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Diperkirakan zat ini bisa menghambat kerja virus HIV atau menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderita AIDS.

* Memperbaiki Sistem Pencernaan
Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah buaya dapat membantu memperlancar sistem pencernaan, ini disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin dan Aloebarbadiod, senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.

* Antiseptik dan Antibiotik Alami
Kandungan Saponin dalam lidah buaya mempunyai kemampuan membunuh kuman dan senyawa antrakuinon dapat menghilangkan rasa sakit dan antibiotik. Zat ini juga mampu merangsang terbentuknya sel baru pada kulit.

* Melindungi Kulit dari Dehidrasi
Kandungan Lignin di dalam gel mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembabannya. Zat inilah yang dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka produk perawatan kulit dan kecantikan.

4. Kandungan lidah buaya

Lignin merupakan kandungan yang terdapat di dalam daun lidah buaya yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kulit tidak menjadi kering dan terjaga elastisitasnya, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya alergi kulit pada pemakainya. Ditambah dengan kandungan antrakuinon dan asam amino yang akan sangat berguna bagi kulit karena membantu kulit untuk segera memperbarui diri untuk menghasilkan sel-sel baru dan dapat menghilangkan sel kulit mati. Daging dari daun lidah buaya ini juga memiliki tingkat keasaman yang sama dengan yang dimiliki manusia dan mampu meresap dengan baik ke dalam tubuh juga memiliki kandungan saponin yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Penggunaan secara teratur dapat membuat kulit Anda sehat dan tampak cantik berseri. Anda juga dapat memanfaatkan aloe vera sebagai masker wajah, karena juga mengandung antioksidan yang mencegah penuaan dini.

Efek dingin dari jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan pertama saat Anda menderita luka bakar atau tersiram air panas. Dapat pula dimanfaatkan untuk kulit yang perih akibat sengatan matahari yang berlebih. Cukup tempelkan daging lidah buaya pada daerah yang terluka. Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya akan membantu proses penyembuhan.

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,”

Mengandung Antioksidan Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.

“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.

Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.
Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

“Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.

semoga bermanfaat..

sumber :
http://www.kaskus.us/
http://www.bimandiri.info/

Sabtu, 19 Mei 2012

Perawatan Anthurium Jenmanii

Gelombang cinta (Anthurium jenmanii) memiliki nilai yang tinggi pada daun. Eksotis daun jenmanii membuat rela para kolektor keluar uang banyak untuk mengkoleksi saudara kuping gajah ini. Perawatan anthurium lebih menitikberatkan hasil akhir pada daun. Daun jenmanii yang sehat dicirikan oleh tidak ada bekas gerekan hewan, tampak seperti ada lapisan lilin yang licin, mengkilap, warna daun hijau alami.

Penampilan daun gelombang cinta tidak terlepas dari perawatan anthurium yang benar. Perawatan anthurium meliputi komposisi media yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman, pemupukan yang tepat baik dosis dan waktu pemberian, pencegahan serangan hama penyakit.

Jenmanii membutuhkan cahaya matahari 70-80 persen. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan pemberian shading net atau tempatkan di teras rumah. Kebutuhan cahaya matahari yang seperti ini membuat iklim mikro jadi lembab. Komposisi media yang cocok yaitu cacahan akar pakis, kompos matang, pasir, kerikil untuk bagian dasar. Media tanam harus porous yang memudahkan air keluar dari lubang aerasi. Penggantian media tanam dilakukan oleh hobiis jika akar sudah terlihat penuh.

Pupuk yang diperlukan oleh gelombang cinta yaitu pupuk NPK. Kandungan nitrogen lebih tinggi dibandingkan unsur fosfor dan kalium. Hobiis jenmanii pemula lebih baik memilih pupuk NPK majemuk. Hobiis yang berpengalaman menggunakan pupuk tunggal. Ia sudah mengetahui takaran yang sesuai untuk tiap tahap perkembangan tanaman. Apabila pemberian pupuk tersebut terlihat kurang memuaskan hasilnya, pemberian pupuk daun dapat diberikan pada tanaman. Dosis sesuai dengan petunjuk label. Penyemprotan dilakukan pada waktu pagi hari. Penyemprotan diarahkan ke bawah permukaan daun. Penyemprotan dilakukan dengan cara pengkabutan.

Pencegahan hama penyakit dapat dilakukan oleh hobiis dengan penyemprotan obat kimia. Penyemprotan dapat dilakukan satu minggu sekali. Faungisida berguna pencegahan serangan jamur. Insektisida berguna pencegahan serangan serangga. Hama paling bandel yaitu bekicot dan siput telanjang. Pencegahan dapat dilakukan dengan penaburan garam di sekiling pot tanaman gelombang cinta.

Perawatan anthurium lain yang dapat membuat cantik penampilan daun yaitu peeling daun. Daun jenmanii terlihat mengkilap dengan cara pengolesan susu segar dengan kapas pada permukaan daun. Sapuan harus lembut dan halus agar tidak merusak lapisan epidermis daun.

Sumber : http://duniatanaman.com/

Jumat, 18 Mei 2012

Cara Menanam Aglaonema

Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, boleh juga dicoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.

Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang dimiliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.

Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah (<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang lembab.

Alat yang dibutuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik. Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.

Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.

Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.

Sumber : http://tanaman.org/

Kamis, 17 Mei 2012

Kaktus : Tanaman Unik, Cantik dan Menarik

Mungkin banyak di antara kawan-kawan yang kesehariannya sangat sibuk, pergi bekerja ketika mentari masih ngantuk dan setengah kriyip-kriyip kemudian pulang ke rumah di kala matahari telah bobok dengan nyenyaknya. Namun di tengah padatnya aktivitas masih menginginkan suasana asri, baik di dalam datau di luar rumah. Nah mungkin tidak ada salahnya kalau kawan-kawan menanam kaktus. Bentuknya yang unik, durinya yang eksotik, warnanya yang menarik dan bunganya yang cantik, sungguh sangat cocok untuk memanjakan mata di kala penat mendera, dan yang paling penting, kaktus adalah tanaman bandel yang gak manja dan gampang diurus.

Si tanaman berduri dengan nilai estetika tinggi ini berasal dari amerika, variasi nya pun bermacam-macam, dari yang kecil imut-imut seperti jenis sampai yang ukuran super jumbo seperti yang sering kita lihat di film-film koboi ala Hollywood. Dan katanya sih orang-orang Indian dulu sering mempergunakan kaktus tertentu sebagai obat tradisonal mereka.

Kaktus termasuk golongan tanaman succulent [mengandung banyak air di dalam tubuhnya], jadi di tempat tumbuh alaminya, sebagai bentuk adaptasinya, maka di kala musim kemarau batang kaktus akan menyusut perlahan dan ketika musim hujan maka batang kaktus akan membengkak.

Cara menanam kaktus pun tidak terlalu sulit, secara garis besar yang perlu diperhatikan antara lain pemilihan bibit yang baik, dan usahakan bibit yang kita beli berusia minimal 3 bulan dan jangan lupa untuk menanyakan tipe kaktus apa yang kita beli, karena ada dua tipe, yaitu kaktus yang suka mandi sinar matahari namun ada yang lebih suka semriwing di tempat yang teduh. Oh ya jangan lupa untuk mengadaptasikan tanaman ketika sampai di rumah, jangan terlalu menyolok perbedaan suhunya dengan tempat pembelian.

Langkah selanjutnya adalah pemilihan media tanam, biasanya berupa sekam atau tanah berpasir, jika kaktus yang mau kita tanam jenis yang menjulang, maka ukuran pot sebaiknya setengah dari ukuran tanaman, dan kalau yang kita pilih kaktus yang gendut, usahakan diameter pot lebih besar 5-10 cm dari tubuh kaktusnya. Nah setelah kaktus ditanam, jangan pernah menyiramnya langsung, biarkan saja hingga satu minggu agar akar tidak membusuk.

Hampir semua jenis kaktus cocok dengan iklim di Indonesia, hanya saja usahakan untuk tidak kebanyakan air atau di tempat yang sengatan mataharinya terlalu terik, karena akan membuat batang berwarna kusam dan kecoklatan, kan jadi enggak cantik kalo gitu hehe.

Dan jika ingin menikmati kecantikan kaktus di dalam rumah, maka bisa saja kita buat taman kaktus yang sangat memesona, yang kita perlukan adalah pot datar yang besar agar dapat menampung beberapa jenis kaktus, masukkan potongan kecil Styrofoam sampai seperempat pot untuk menyerap air, siapkan media tanamnya [pasir, sekam dan pupuk kandang] aduk rata dan diamkan sampai kering, setelah itu masukkan ke dalam pot dan tanam kaktus sesuai selera kita. Taburi dengan pasir malang [bisa dibeli di nursery] dan sebagai garnish bisa kita taruh batu-batu kecil di permukaan media, tapi ingat jangan disiram selama seminggu agar kaktus beradaptasi.

TIPS MERAWAT KAKTUS
• Simpan di tempat terang, karena tanaman kaktus menyukai banyak cahaya matahari. Minimal 5 jam sehari.
• Kebutuhan air : siram bila media tanam sudah kering sampai basah (air siraman keluar dari lubang pot). Penyiraman berikutnya tergantung cuaca dan penguapan, biasanya 1-2 x seminggu.
• Kebutuhan pupuk : larutkan pupuk organik sampi (2-3 cc/L air), kemudian siramkan pada media secukupnya dengan interval 2 minggu sekali.
• Pengendalian/pencegahan hama & penyakit : larutkan fungisida + supracide + larutkan dalam air, kemudian semprotkan pada seluruh bagian tanaman dengan interval 2 minggu sekali.
• Perbanyakan : dengan stek dan biji.

Nah…selamat mencoba lho bagi yang tertarik, melihat tanaman cantik seperti ini bisa membuat hati senang dan bahagia karena masih diberi nikmat dan kesempatan untuk bisa melihat hal-hal yang indah, sehingga menjadikan rasa syukur kepadaNya semakin bertambah.

Sumber : http://green.kompasiana.com/
dan sumber-sumber lain.

Cara Membuat Bonsai Adenium

Cara membuta bonsai adenium adalah cara membuat atau seni menata adenium agar tampil cantik menarik. Seni ini tidak lain bertujuan agar siapapun yang melihat berdecak kagum dan terpesona dengan keindahannya. Perkembangan tumbuhan diatur oleh pemilik mulai dari akar, percabangan batang dan ranting. Adenium tidak dibiarkan tumbuh secara alami apa adanya seperti di alam bebas.

Pembuatan Bonsai Adenium terinspirasi oleh Seni Tanaman Bonsai. Karena beberapa jenis atau species adenium kalau dibiarkan tumbuh secara alami kurang menarik dan terkesan berantakkan, maka muncul ide untuk merubah tampilan adenium menyerupai tanaman bonsai.

Ada perbedaan pendapat dimana adenium tidak dapat dikategorikan tanaman bonsai karena tidak berkayu. Tapi apapun itu saya tidak mempermasalahkan. Termasuk bonsai atau bukan yang penting membuat tampilan adenium lebik menarik agar tidak membosankan.

Sekilas Tentang Tanaman Bonsai
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di tanaman dalam pot dangkal menyerupai pohon besar tua hidup di alam terbuka. Bagian yang dikerdilkan mencakup keseluruhan pohon termasuk daun sehingga terkesan benar-benar miniatur sebatang pohon tua.

Bonsai Adenium
Lantas bentuk seperti apa yang bisa diterapkan pada adenium? Pada intinya tidak ada aturan melarang mau dibentuk seperti apa, dipersilakan berkreasi sepuasnya. Dibawah ini beberapa contoh kreasi bonsai adenium

- Bentuk bonggol segi tiga terisi penuh makin kebawah semakin besar. Dari bawah berbatang satu lurus atau berkelok, seterusnya bercabang satu kesamping diikuti dengan percabangan ranting-ranting. Begitu seterusnya sampai ke atas. Ibarat sebatang pohon yang tumbuh cabang kiri dan kanan dengan batang utama tetap satu sampai atas. Bentuk ini biasanya dari jenis Obesum, Socotranum, Somalense.

- Akar terurai atau terisi penuh. Dari bawah tumbuh dua atau tiga batang. Selanjutnya tumbuh cabang seperti diatas. Sehingga berbentuk pohon kembar.

- Bonggol lebar. Dari bawah berbatang banyak, lima atau lebih tumbuh dari bonggol. Selanjutnya mulai bercabang di semua batang, makin ke atas percabangan semakin banyak dan serempak. Sehinga membentuk seperti sapu lidi mengembang. Jenis ini biasanya dari Arbicum, RCN.

- Bonggol terurai atau terisi penuh. Tumbuh banyak batang menuju ke segala arah. Selanjutnnya batang diarahkan ke samping beserta cabang ranting. Dipotong atau dibentuk seperti paku payung. Bisa gunakan jenis Swazicum

- Menggunakan pot tinggi atau ditempatkan pada lokasi tinggi. Adenium tumbuh seperti pohon melengkung ke bawah dengan cabang dan ranting. Ibarat pohon tumbuh di pinggir jurang dimana dahan dan ranting terurai ke bawah. Biasanya jenis Obesum, Swazicum

- Berbentuk unik. Bonggol atau batang adenium menyerupai sesuatu benda, contoh menyerupai binatang ular kelinci ikan dll. Kadang diukir oleh pemiliknya. Hal ini syah-syah saja tidak ada larangan tergantung selera.

Demikian beberapa contoh bentuk bonsai adenium mudah-mudahan dapat dijadikan pertimbangan. Menurut saya semua bagus-bagus, hanya saja saya kurang berminat yang berbentuk unik. Tapi itu adalah sebuah pilihan semua tergantung hobiis sekalian.

Bagaimana membentuk bonsai adenium tersebut?
Pertama, bisa dimulai dari memilih jenis. Karena jenis atau species sangat menunjang pembentukan akar dan tajuk adenium. Dapat dimulai dari membeli anakkan atau perbanyak sendiri dengan cara semai biji.

Setelah itu lanjutkan membentuk akar bonggol. Sesuaikan dengan jenis species adenium. Jangan memaksakan berlawanan dari sifat akar yang sudah dipilih. Misal, kalau jenis akar terurai jangan berusaha membentuk terisi penuh begitu juga sebaliknya.

Selanjunya membentuk batang cabang. Hal ini juga sebaiknya jangan memaksakan diri berlawanan dengan jenis adenium. Membuat cabang ranting dapat dibantu dengan cara:
1. Teknik Potong
2. Teknik Grafting
3. Teknik Pruning
4. Teknik Double Tracking

Demikian sepintas mengenal cara membuat Bonsai Adenium. Pada intinya adalah teknik membentuk bonggol dan perencanaan batang cabang. Semua itu bisa berjalan sempurna sangat tergantung dari jenis adenium itu sendiri. Untuk lebih mendalam dapat dilihat dari cara membentuk masing-masing bagian adenium. Sebagian sudah ada artikel di blog ini coba dilihat di daftar isi. Selamat mencoba, semoga sukses.

Sumber : http://tutoadenium.blogspot.com/