Sansevieria merupakan tanaman tropis yang sudah lama dikenal dan dibudidayakan masyarakat Indonesia. Bahkan, tanaman yang diketahui mampu menyerap racun ini pun banyak dijumpai di pinggir jalan raya.
Namun, sejak awal abad ke-19, tanaman ini pun mulai naik pamornya. Sansevieria dianggap sebagai komoditas tanaman hias yang penting di dunia. Bentuk dan corak daunnya yang indah dan sangat beragam ternyata mampu memikat hati para penggemar tanaman hias.
Untuk mendapatkan sansevieria yang indah dan memukau, tentu tidak terlepas dari teknik perawatan yang tepat. Sifatnya yang bandel dan tahan terhadap kondisi tumbuh seperti apa pun, membuat sansevieria sangat mudah dirawat.
Namun tetap saja, kita harus sungguh-sungguh dalam melakukan perawatan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman dan perawatan sansevieria
1. Media Tanam
Sekam bakar:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
Tanah merah/lembang:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
Untuk pembibitan
pasir malang:cocopeat 1:1
pasir malang:cocopet:sekam mentah 1:1:1
2. Pot
Pot bisa disesuaikan dengan selera dan ketersediaan bahan
Dapat menggunakan pot plastik, pot tanah liat atopun pot keramik
Ukuran disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan melalui akar, daun ato kombinasi keduanya
Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk guano organik, terutama untuk sansevieria variegata
Dapat juga dengan pupuk majemuk seperti merk yang beredar di pasaran : gandasil, hyponex, grow more, grow quick, dll dosis sesui petunjuk di kemasan.
Lakukan pemupukan 1 bulan 1 kali
4. Penyiraman
Salah satu faktor yang perlu diketahui dalam perawatan sansevieria ini adalah penyiraman.
Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
Berikut ini adalah prinsip dasar penyiraman sansivieria yang bisa Anda terapkan.
* Jenis sansevieria yang berdaun lebar dan tipis, seperti S. trifasciata, membutuhkan air lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang mempunyai daun tebal dan sempit seperti S. cylindrica.
* Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembapan udara rendah, dan sinar matahari melimpah, kebutuhan air lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah, minim cahaya matahari, dan kelembapan udara tinggi akan menurunkan tingkat kebutuhan air.
* Jenis wadah memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air dalam media tanam akan segera habis.
* Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil, dan pertumbuhan terhambat.
* Kelebihan air dapat mendorong oksigen keluar dari media tanam tanaman. Tenaman akan mudah terserang oleh berbagai penyakit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Pada prinsipnya Sansevieria adalah tanaman yang mampu bertahan hidup dengan sedikit air. Penyiraman cukup dilakukan 3 hari sekali
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun sansevieria termasuk tanaman yang bandel pencegahan tetap perlu dilakukan, terutama untuk mencegah serangan kutu putih dan penyakit busuk daun yang terkadang menyerang sansevieria terutama yang berjenis Sansevieria trifasciata .
Semprot tanaman dengan fungisida dan insektisida 2 minggu sekali
Contoh merk yang ada di pasaran
Fungisida : antacol, mauzete, dientine, score
Insektisida : lannete, coracoon, matador, decis
Dosis 1 gram , atau 1cc per liter air, atau sesuai petungjuk di kemasan
Semprotkan secara merata ke daun dan batang, lakukan pagi atau sore hari
Penyakit yang cukup berbahaya untuk sansevieria, terutama yang berjenis sansevieria trifasciata adalah bakteri erwina carotovora. Serangan ini biasa disebut daun yang menyerang daun, bonggol atau akar tanaman, terutama menginfeksi melalui luka yang menganga, gejala serangan bermula dari daun berlendir dan berwarna kecoklatan. Lama kelamaan daun tersebut akan hancur seperti bubur dan mengeluarkan aroma tidak sedap karena adanya kerusakan jaringan.
Penyakit ini muncul terutama karena lingkungan yang terlalu lembab, menyerang melalui luka terbuka. perlu diwaspadai di saat musim hujan, atu saat menisahkan anakan dari indukannya.
Penyakit ini dikendalikan dengan bakterisida, misalnya agrimicyn atau dengan memangkas bagian yang terkena serangan dan mengolesinya dengan Na-hipoklorit (Clorox), serta membakar bagian yang terkena serangan
6. Penempatan tanaman
Tanaman sansevieria dapat diletakkan didalam ruangan, di teras, atao di halaman rumah.
Khusus untuk penempatan di dalam rumah sebaiknya tanaman dikeluarkan untuk mendapatkan matahari langsung minimal 1 minggu 1 kali
Sumber : http://www.kompensasi-sansevieria.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar