Adalah Singgih, buruh tani asal Desa Balesari Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang Jawa Timur, yang telah berhasil membudidayakan tikus putih. Atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Rattus Norvegicus.
Awalnya, pada 2010 lalu pria berusia 41 tahun itu tertarik berternak tikus putih usai melihat pameran budidaya hewan di balai desa. Singgih tertarik berternak tikus putih, karena selain bibit mudah didapat, tikus putih juga jarang sakit.
Dengan modal awal hanya 80 ekor tikus putih, dalam waktu satu tahun, tikus putihnya telah berkembang hingga mencapai 2.700 ekor tikus.
Menurut Singgih, tikus putih tergolong hewan pemakan segala sehingga pakan mudah didapat, seperti pelet burung, ubi-ubian, rumput, dan sayuran.
Namun tikus putih ini tergolong hewan pengerat doyan makan, karena dalam satu bulan mampu menghabiskan empat karung pelet burung, dengan biaya sekira Rp 1 juta.
Sementara itu, dalam satu bulan, peternak bisa menjual 500 ekor tikus putih yang berusia mulai 25 hari dengan harga Rp 1.500 per ekor. Sementara tikus putih dewasa berukuran sedang dijual mulai Rp 3 ribu - Rp 4 ribu per ekornya.
Dalam satu bulan, peternak mampu meraup keuntungan hingga Rp 2 juta dari penjualan tikus putih ini di beberapa kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Umumnya, tikus putih ini diminati oleh pecinta reptil sebagai pakan dan sebagai sarana penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan.
Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/agrobisnis/10278-raup-rupiah-dari-tikus-putih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar