Permintaan akan philodendron kian meningkat. Bisa sebagai tanaman hias koleksi, penghias properti, hingga tanaman pengisi taman – taman kota. Daunnya juga laku keras untuk rangkaian bunga. Potensi pasar masih terbuka lebar dan pemainnya masih belum banyak. Belakangan nama philodendron mulai sering terdengar lagi. Begitu terkenalnya lantaran mempunyai bentuk daun yang unik. Para pecinta tanaman di Indonesia sudah mengenal philo sejak puluhan tahun silam. Philodendron merupakan tanaman klasik.
Jika dulu sering dijumpai philo dengan warna hijau dan ukuran tanaman yang besar. Maka kini di pasaran pohon ini banyak yang daunnya tak lagi berwarna hijau. Black cardinal salah satu jenis philodendron yang mempunyai ukuran lebih kompak kini sangat disukai kalangan pehobi tanaman hias. Selain daun yang berbentuk hati dengan warna merah kehitaman, keunikan lain terletak pada batangnya yang berwarna merah muda.
Lain lagi dengan jenis philodendron yang berjuluk cherry red. Saat daun muda tumbuh, muncul warna jingga kemerahan. Ketika tanaman sudah dewasa warna daunnya berubah menjadi kuning cerah. Bentuk daunnya serupa dengan black cardinal yakni meruncing ke atas dan sedikit melebar. Jenis lainnya adalah red kongo, orange juice, fillo gergaji, dan zanadu.
Jenis – jenis philo antara lain :
1. Philodendron imbe. Termasuk jenis yang tumbuh cepat, dalam dua sampai tiga tahun dapat mencapai panjang 7 kaki.
2. Philodendron burgundy. Pertumbuhannya lambat, dalam waktu 2 – 3 tahun panjangnya hanya 1 kaki.
3. Philodendron scandens atau sweetheart plant. Termasuk yang mudah tumbuh, tangkai daun berukuran 3 – 5 inci, daun mengkilap tumbuh sebagai tanamn pemanjat.
4. Philodendron hastatum. Daun besar mencapai 6 – 15 inci, bentuk seperti panah dengan permukaan daun berlilin.
5. Philodendron tuxia. Seperti hastatum tetapi memiliki banyak cabang.
6. Philodendron melacochrysum. Daun berbulu seperti beludru.
Sebenarnya tak perlu keahlian khusus untuk merawat philodendron karena termasuk tanaman bandel. Hanya perlu ekstra hati – hati terhadap sinar matahari. Beberapa philo tak menyukai sinar matahari karena bisa membuat helai demi helai daunnya menjadi terbakar. Philodendron hasil silangan Greg Hambali semuanya tahan terhadap sinar matahari. Tanaman philo bisa mati jika media tanamannya mempunyai kelembaban yang berlebihan. Penyiraman philodendron cukup dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali demi mencegah kebusukan pada batangnya.
Kebutuhan daun philodendron sangat banyak. Tanaman ini bisa diletakkan di dalam ruangan. Makanya permintaan hotel – hotel akan tanaman ini sangat besar. Biasanya hotel berbintang menggunakan philodendron di sudut ruangan untuk menambah kesan eksklusif. Philo juga bisa digunakan untuk rangkaian bunga. Biasanya penggunaan untuk rangkaian, bunga philo terbagi dalam berbagai ukuran mulai dari small, medium, large hingga extra large.
Philodendron juga sering dipakai sebagai pengisi lanskap. Alasannya sederhana karena perawatannya sangat mudah. Di Indonesia belum banyak orang yang membudidayakan philodendron.
Ada dua macam cara untuk membudidayakan philodendron yaitu pemotongan (stek) dan penyilangan. Kebanyakan nursery melakukan pemotongan batang philodendron untuk membudidayakannya. Pembudidayaan dengan stek bisa dilakukan setelah batang atau yang sering disebut bonggol philodendron sudah berwarna coklat. Pilihlah philodendron yang sehat dengan ukuran batang yang besar. Pertumbuhan tunas tergantung dari kesehatan batang stek. Potong batang yang berwarna coklat Gunakan pisau yang steril untuk menghindarkan bakteri. Batang yang menyambung pucuk daun, lalu ditanam kembali. Batang stek philodendron itu bisa dipotong – potong dalam ukuran 3 cm hingga 5 cm. Yang penting mata tunas telah terlihat. Petumbuhan tunas itu tergantung dari ada tidaknya mata tunas dalam batang itu.
Selanjutnya batang – batang tadi ditanam pada media yang sudah disiapkan. Media yang paling pas untuk budidaya philodendron aalah pasir. Pasir dicuci bersih dan batang yang habis dipotong tak boleh kena pupuk karena pohon bisa mati. Untuk mencegah kebusukan jangan diberi air terlalu banyak dan sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh. Kira-kira setelah satu bulan akar akan mulai terlihat. Setelah akar tampak kuat dan sudah terlihat daun, pindahkan philodendron ke dalam pot kecil. Pot berisi campuran tanah, pasir dan humus dengan perbandingan 1 : 1 : 0,5. Setelah terlihat bentuk dasar daunnya, philodendron siap dijual.
Nursery akan menjual tanaman pada umur itu dengan harga Rp 30.000 – 100.000. Adapun bila usianya sudah mencapai 3 – 4 tahun dengan bentuk yang bagus dihargai Rp 6 – 7 juta.
Pembudidayaan dengan biji biasanya dilakukan untuk mendapatkan varietas baru. Cara ini dilakukan Greg Hambali ujntuk mendapatkan philodendron seperti jenis Angela dan Sonora. Waktu yang dibutuhkan relatif lama, lantaran harus menunggu hingga tanaman menjadi besar dan berbunga. Harus memahami teknik penyilangan dan waktu yang tepat untuk melakukan penyerbukan.
Biji – biji yang telah dicuci dan disemprot fungiusida disemai pada media tanam berupa rajangan pakis. Boleh disiram air, tapi jangan terlalu banyak untuk menghindari jamur. Penyiraman 4 – 5 hari sekali juga masih memungkinkan. Yang penting jangan disemai di bawah sinar matahari.
Setelah empat bulah atau berukuran 10 cm, bibit – bibit philodendron itu mulai dipindahkan ke dalam pot berdiameter 10 – 12 cm dan tetap dilindungi dalam shading net. Setelah berusia 10 bulan baru dipindahkan lagi ke dalam pot yang lebih besar berdiameter 25 cm. Bibit philodendron mulai dibiasakan terkena sinar matahari meski kapasitasnya kecil. Selama ditanam di dalam pot, media tanam yang digunakan tetap pakis rajangan.
Setelah terlihat kuat terhadap sinar matahari, kemudian bibit itu mulai ditanam di tanah biasa tanpa peneduh lagi. Tanah dicampur dengan pupuk kotoran ayam, dengan perbandingan 4 : 1. Setelah ditanam di tanah ini, philodendron mengalami pertumbuhan sangat cepat.
Tips budidaya Philo :
1. Philo menyukai kondisi hangat
2. Lindungi dari sinar matahari langsung
3. Jaga media tetap lembab tapi tidak kelebihan air.
4. Penggantian media dua sampai tiga tahun.
5. Pebanyakan dengan stek batang (tipe pemanjat), stek bagian dasar tanaman / bonggol (tipe non pemanjat
Sumber : http://legends-garden.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar