Tidaklah sulit untuk mengenali burung Cucak Ijo. Salah satu burung berkicau, yang memiliki banyak penggemar ini memiliki warna bulu khas dengan dominasi warna hijau, dan ciri bagian bawah paruh berwarna hitam untuk burung jantan.
Burung Cucak Ijo banyak dijumpai di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Burung ini hidup berkelompok di Hutan, dan terbang dari satu pohon ke pohon lainnya yang tinggi.
Kicauan burung Cucak Ijo cukup merdu, dan bisa menirukan suara berbagai jenis burung. Karena itu, untuk mendapatkan burung Cucak Ijo yang memiliki kualitas lomba dan memiliki suara (senjata) tonjolan yang keras, oleh penghobi suara Cucak Ijo, diisi dengan suara master burung lain. Misalnya saja, master cucak Jenggot, Love Bird, Cililin, Punglor Merah dan lain sebagainya.
Meskipun termasuk bangsa burung liar, namun burung Cucak Ijo sangat mudah dijinakkan. Bahkan sangking jinaknya, cucak ijo cepat akrab dengan manusia (perawatnya). Cucak Ijo paling suka suka makanan dari jenis serangga seperti jangkrik, kroto, ulat dan buah-buahan sebagai makanan pokok.
Burung ini dengan nama latin Chiropsis sonerati ini, senang hidup di hutan lebat. Di Indonesia terutama di daerah Malang, Banyuwangi, dan Kepulauan Sunda Besar terdapat banyak jenis burung Cucak Ijo. Di Jawa dan Bali terdapat tiga jenis, sedangkan di Kepulauan Sunda Besar ada tujuh jenis.
Jenis burung Cucak Ijo, ada yang menyebut Cipoh atau Cipo, yang terbagi lagi Cipoh Jantung dan Cipoh Kucat. Jenis ini merupakan kelompok Genus Aeghitina. Sedangkan jenis lainenya adalah Cica Daun Kecil dan Cica Daun Besar, atau umumnya disebut Cucak Ijo.
Untuk membedakan burung Cucak Ijo jantan dengan betina cukup mudah. Seperti disebutkan diatas, burung Cucak Ijo jantan di bagian leher atau di bawah paruh terdapat bulu hitam melingkar seperti kalung, sedangkan betina hanya ada warna kuning tipis di bagian leher dan tidak ada warna hitam.
Burung Cucak Ijo jantan dan betina sama-sama memiliki suara yang keras. Namun, burung Cucak Ijo jantan akan terlihat karakter fighternya, jika didekatkan dengan burung Cucak Ijo jantan lainnya. Variasi lagunya akan muncul, untuk menunjukkan sifat jantannya, dan ditandai dengan berkembangnya bulu di bagian kepala. Burung ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, ia tidak mudah stress dan rajin berkicau. Tetapi jika sedang istirahat (tidur), jangan sekali-sekali membuat burung ini terkejut. Ia tidak hanya menjadi stress, tapi bisa lemas dan berakibat pada kematian.
Keukaan burung Cucak Ijo bermain di air, menjadikan bulu tubuhnya menjadi lembut. Bulu tubuhnya akan rontok (ngurak) pada bulan Januari-Juli.
Sumber : http://info-pets.blogspot.com/2011/01/mengenal-burung-cucak-ijo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar