Buah pepaya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah kita, pemanfaatan buah ini telah merambah berbagai kebutuhan hidup. Buah pepaya yang selama ini ada di sekitar kita memiliki ukuran yang cukup besar, tidak akan habis jika dikonsumsi satu orang dalam satu waktu. Padahal menurut ahli gizi buah pepaya yang dikupas terlalu lama akan kehilangan banyak kandungan gizi. Hal inilah yang menjadikanbisnis pepaya California cukup potensial untuk ditekuni. Karena Pepaya California memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pepaya jenis lain. Rata-rata ukuran pepaya California hanya separuh dari pepaya biasa.
Pepaya California sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Karibia, namun yang berkembang di Indonesia adalah hasil pemuliaan tanaman dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika- Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dengan nama IPB-9. Bisnis budidaya Pepaya California ini cukup menjanjikan dan tengah menjadi incaran banyak orang. Di supermarket besar, harga jual pepaya ini bisa mencapai Rp 8.000 per kilogram (kg). Bandingkan dengan pepaya bangkok yang hanya sekitar Rp 4.000 per kg.
Budidaya Pepaya California mulai menghasilkan buah siap petik pada usia 7 bulan sampai 9 bulan dengan usia produktif selama 28-30 bulan. Jika Pepaya California sudah berproduksi, kita bisa memanen pepaya segar satu minggu sekali. Setiap pohon bisa menghasilkan buah sekitar 50 kg – 80 kg selama usia produktif. Keungulan lain dari bisnis Budidaya Pepaya California adalah penanaman dengan pola pertanian organik,sehingga memiliki nilai tambah.(Galeriukm).
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id
http://tipspetani.blogspot.com/
Rabu, 26 September 2012
Selasa, 25 September 2012
Tanam Ginseng Cukup 45 Hari
Siapa yang tak kenal khasiat ginseng gunung? Tumbuhan obat dari Korea itu kini bisa dikembangkan di Indonesia. Universitas Surabaya (Ubaya) menargetkan bisa mulai proses budi daya tanaman itu mulai tahun ini.
Kemarin (7/1), mereka mendatangkan langsung profesor yang ahli dalam bidang ginseng Deok-Chun Yang dari Kyung Hee University untuk memberikan kuliah umum. Pada kuliah umum itu, dipaparkan tentang perkembangan teknologi untuk ginseng. "Dulu, khasiat ginseng gunung hanya bisa dinikmati setelah tanaman tersebut berusia ratusan tahun. Dengan perkembangan teknologi, hanya dalam waktu 45 hari saja sudah bisa dipanen. Tentu efeknya sama," kata Prof Deok-Chun dalam makalahnya.
Dikatakan, ada 18 manfaat penting dalam tanaman ginseng gunung yang dikembangkan itu. Di antaranya, bisa menanggulangi hipertensi, disfungsi ereksi, dan antikanker. Sejumlah penelitian dicantumkan untuk membuktikan hal tersebut.
Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung menuturkan, kerja sama itu bisa memberikan dampak positif untuk perkembangan fakultas teknobiologi. Menurut dia, teknologi yang dikembangkan untuk membuat ginseng dapat dipanen dalam waktu singkat itu bisa pula diterapkan untuk tanaman lainnya.
"Nanti akan dibudidayakan di laboratorium di kampus tiga Trawas," kata Prof Joni sambil menunjukkan foto tentang budi daya ginseng di Korea. Dia menjelaskan, tak perlu butuh ruang yang luas untuk mengembangkan ginseng itu. Hanya dengan lab seluas 600 meter persegi sudah bisa dijadikan kebun ginseng. Waktu panen pun relatif singkat, hanya satu bulan setengah.
Dia mengungkapkan, sudah ada dua dosen yang dikirim untuk belajar S-2 secara khusus di Kyung Hee University. Dua dosen lainnya akan dikirim untuk belajar sebagai tenaga laboratorium. Selain menjadi objek penelitian, tanaman itu juga akan dikomersialkan. "Ini pangsa pasar yang cukup menjanjikan," terangnya.
Usai kuliah tamu, rombongan dari Korea mengikuti diskusi ringan di ruang pertemuan. Mereka membahas tindak lanjut program kerja sama dua universitas itu . "Kami memilih Ubaya karena punya fakultas teknobiologi," kata Howard Chung, salah satu anggota dalam rombongan itu.
Dia juga meyakinkan kualitas ginseng yang dibudidayakan dalam lab itu sama dengan ginseng berusia ratusan tahun. "Ginseng gunung itu paling berkhasiat di antara ginseng yang lain," ungkapnya. (jun/fat)
Dikutip dari: Jawa Pos, 8 Januari 2012
http://www.ubaya.ac.id/ubaya/news_detail/838/Tanam-Ginseng-Cukup-45-Hari.html
Kemarin (7/1), mereka mendatangkan langsung profesor yang ahli dalam bidang ginseng Deok-Chun Yang dari Kyung Hee University untuk memberikan kuliah umum. Pada kuliah umum itu, dipaparkan tentang perkembangan teknologi untuk ginseng. "Dulu, khasiat ginseng gunung hanya bisa dinikmati setelah tanaman tersebut berusia ratusan tahun. Dengan perkembangan teknologi, hanya dalam waktu 45 hari saja sudah bisa dipanen. Tentu efeknya sama," kata Prof Deok-Chun dalam makalahnya.
Dikatakan, ada 18 manfaat penting dalam tanaman ginseng gunung yang dikembangkan itu. Di antaranya, bisa menanggulangi hipertensi, disfungsi ereksi, dan antikanker. Sejumlah penelitian dicantumkan untuk membuktikan hal tersebut.
Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung menuturkan, kerja sama itu bisa memberikan dampak positif untuk perkembangan fakultas teknobiologi. Menurut dia, teknologi yang dikembangkan untuk membuat ginseng dapat dipanen dalam waktu singkat itu bisa pula diterapkan untuk tanaman lainnya.
"Nanti akan dibudidayakan di laboratorium di kampus tiga Trawas," kata Prof Joni sambil menunjukkan foto tentang budi daya ginseng di Korea. Dia menjelaskan, tak perlu butuh ruang yang luas untuk mengembangkan ginseng itu. Hanya dengan lab seluas 600 meter persegi sudah bisa dijadikan kebun ginseng. Waktu panen pun relatif singkat, hanya satu bulan setengah.
Dia mengungkapkan, sudah ada dua dosen yang dikirim untuk belajar S-2 secara khusus di Kyung Hee University. Dua dosen lainnya akan dikirim untuk belajar sebagai tenaga laboratorium. Selain menjadi objek penelitian, tanaman itu juga akan dikomersialkan. "Ini pangsa pasar yang cukup menjanjikan," terangnya.
Usai kuliah tamu, rombongan dari Korea mengikuti diskusi ringan di ruang pertemuan. Mereka membahas tindak lanjut program kerja sama dua universitas itu . "Kami memilih Ubaya karena punya fakultas teknobiologi," kata Howard Chung, salah satu anggota dalam rombongan itu.
Dia juga meyakinkan kualitas ginseng yang dibudidayakan dalam lab itu sama dengan ginseng berusia ratusan tahun. "Ginseng gunung itu paling berkhasiat di antara ginseng yang lain," ungkapnya. (jun/fat)
Dikutip dari: Jawa Pos, 8 Januari 2012
http://www.ubaya.ac.id/ubaya/news_detail/838/Tanam-Ginseng-Cukup-45-Hari.html
Senin, 24 September 2012
Cara Budidaya Usaha Ayam Petelur
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat.
Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1) Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama.
2) Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna.Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga.
PERSYARATAN LOKASI
1) Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2) Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3) Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Peralatan :
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a) Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b) Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c) Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sumber : http://informasimotivasi.blogspot.com/
Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1) Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama.
2) Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna.Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga.
PERSYARATAN LOKASI
1) Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2) Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3) Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Peralatan :
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a) Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b) Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c) Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sumber : http://informasimotivasi.blogspot.com/
Minggu, 23 September 2012
Biografi Mujair - Penemu Ikan Mujair
Iwan Dalauk lebih dikenal dengan nama Mbah Moedjair, lahir tahun 1890 di desa Kuninngan 3 km arah timur pusat kota Blitar, ia merupakan penemu dari spesies ikan yang diberi nama Ikan Mujair. Anak ke 4 dari 9 bersaudara, dari pasangan Bapak Bayan Isman dan Ibu Rubiyah. Menikah dengan anak modin desa kuningan bernama Partimah. Dari pernikhan itu beliau dikaruniai 7 anak. Hampir semua anak beliau saat ini sudah meninggal, kecuali Ismoenir yang bertempat tinggal di Kanigoro Blitar dan Djaenuri yang tinggal di Kencong Jember. Semasa hidup Pak Moedjair berjualan sate kambing. Warung sate kambingnya cukup terkenal di jaman itu, di daerah Kuningan Kanigoro. Pelanggannya dari berbagai ras. Akibat dari warungnya yang terkenal tentu saja pemasukan keuangan Pak Moedjair semakin bertumpuk.
Hal tersebut memunculkan sifat negatip dari Moedjair muda saat itu, yaitu mulai gemar berjudi. Hebatnya dia tidak mau berjudi dengan bangsanya, tapi hanya dengan orang Tionghoa. Sisi baiknya, Pak Moedjair mendidik anak – anaknya untuk tidak bermain judi. Judi membuat usaha warung satenya jadi porak porandah. Demikian yang disampaikan olej Pak Slamet cucunya, anak dari Bapak Wahana, salah satu putra Pak Moedjair.
Di masa keterprukannya, Pak Moedjair meakukan tirakat, setiap tanggal 1 Suro (penanggalan Jawa), beliau mandi dipantai Serang, Blitar selatan. Pada suatu saat, ketika melakukan ritual mandi, beliau menemukan ikan yang jumlahnya amat banyak, yang mempunyai keunikan, yatiu menyimpan anak dalam mulutnya, saat ada bahaya, dan dikeluarkan lagi saat bahaya telah lewat atau keadaan aman.
Karena keunikan ikan ini, Pak Moedjair berniat mengembangkannya di rumah, didaerah Papungan – Kanigoro, Blitar. Pak Moedjair menjaring ikan tersebut dengan udengnya (ikat kepala). Dengan ditemani kedua temannya, Abdullah Iskak dan Umar, beliau membawa pulang ikan tersebut kerumahya. Tapi karena habitat yang berbeda, ikan tersebut mati pada saat dimasukan ke air tawar. Hal tersebut membuat Pak Moedjair penasaran dan gigih melakukan percobaan, agar spesies ikan ini bisa hidup di air tawar.
Dengan bolak – balik Papungan – Serang yang berjarak 35 km, berjalan kaki dengan melewati hutan belantara, naik turun bukit, betul betul akses jalan yang susah, dan memakan waktu 2 hari 2 malam. Di Pantai Serang beliau mengambil ikan tersebut dan dimasukan kedalam gentong tanah liat. Beliau mencampurkan air laut dan air tawar dalam gentong. Percobaan percampuran air laut dan air tawar di lakukan secara terus menerus, dengan memperkecil jumlah air laut dan memperbesar jumlah air tawar. Ampai satu saat kedua jenis air ini bisa menyatu. Menurut Pak Ismoenir (anak Pak Moedjair), perjalanan bolak – balik Papungan – Serang, pada percobaan ke 11, berhasil hidup 4 ekor ikan spesies baru tersebut pada habitat air tawar. Keberhasilan tersebut terjadi di tanggal 25 Maret 1936.
Keberhasilan percobaan tersebut melegakan Pak Moedjair. 4 Ikan itu dia tangkarkan di kolam sumber air Tenggong, Desa Papungan. Awalanya hanya satu kolam dan berkembang menjadi 3 kolam. Disekitar kolam Tenggong, Pak Moedjair membangun pondok yang juga sebagai tempat tinggal untuk keluarganya. Perkembang biakan ikan spesies baru itu luar biasa cepat, maka jumlah ikan semakin banyak. Oleh Pak Moedjair, ikan spesies baru itu diberikan secara cuma-cuma ke masyarakat sekitar Papungan. Dan dijual di sekitar Blitar dan di luar Blitar.
Penemuan ikan spesies baru ini sampai ke telinga Asisten Resident yang berada di Kediri. Asisten Residen ini juga seorang ilmuwan, ia tergoda untuk meneliti spesies hasil temuan Pak Moedjair, berdasarkan literatur dan data-data yang ada. Dia juga melakukan riset serta wawancara dengan Pak Moedjair, tentang segalanya asal muasal ikan ini. Asisten Residen ini kagum dan takjub akan usaha dan kegigihan dari usaha percobaan Pak Moedjair. Karena itu, Asisten Residen ini memberikan penghargaan kepada Pak Moedjair, pemberian nama ikan spesies baru tersebut dengan nama Pak Moedjair. Sejak saat itu, ikan spesies baru tersebut dinamakan ikan MOEDJAIR (Mujair).
Ikan Moedjair semakin dikenal, dan masyarakt semakin banyak yang mengembang biakannya. Nama Pak Moedjairpun semakin terkenal. Dengan bantuan anak sulung beliau, Wahanan, ikan Moedjair dipasarkan ke hampir daratan seluruh Jawa Timur. Oleh pemerintah setempat, beliau diangkat sebagai Jogoboyo Desa Papungan dan mendapatkan gaji bulanan dari pemerintah daerah. Pemerintah Indonesia mengangkat beliau sebagai Mantri Perikanan. Selain itu, Pak Moedjair juga mendapatkan penghargaan EKSEKUTIP COMMITTE dari INDONESIA FISHERIES COUNCIL, atas jasanya menemukan ikan moedjair. Penghargaan tersebut diberikan di Bogor tanggal 30 Juni 1954. Sebelumnya, pada tanggal 17 Agustus 1951, KEMENTERIAN PERTANIAN atas nama Pemerintah Indonesia, memberikan penghargaan pada Pak Moedjair, waktu itu dijabat oleh Ir. Soewarto.
Selain membuat kolam ikan di Tenggong, beliau juga membuat kolam ikan di Papungan dan di Kedung (sumber air) desa Papungan. Di Kedung, Pak Moedjair menghabiskan hari-hari tuanya selama kurang lebih 10 tahun. Disini dia banyak dikunjungi dari masyarakat Blitar maupun luar kota Blitar, untuk menimba ilmu dan memancing ikan moedjair. Saat kesehatannya mulia menurun, beliau memutuskan tinggak di dukuh Krajan, desa Papungan, dekat perbatasan dengan desa Sekardangan. Disini beliau membuat 3 kolam ikan, sampai saat ini kolam tersebut masih ada keberadaannya.
Tanggal 01 September 1957 beliau wafat, karena penyakit asma. Dimakamkan di pemakaman umum desa Papungan. Pada tahun 1960, atas inisiatip Departemen Perikanan Indonesia, makam beliau dipindah ke area kusus di selatan desa Papungan, yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pada batu nisan beliau tertulis “ MOEDJAIR PENEMU IKAN MOEDJAIR “, lengkap dengan relief ikan moedjair, sebagai penghargaan atas jasanya. Akses jalan ke makam juga diberi nama Moedjair.
Pada 6 April 1965 Pemerintah melalui Departemen Perikanan Darat dan Laut menganugerahkan Pak Moedjair sebagai Nelayan Pelopor. Piagamnya ditanda tangani oleh menteri perikanan, Hamzah Atmohandojo.
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/
Hal tersebut memunculkan sifat negatip dari Moedjair muda saat itu, yaitu mulai gemar berjudi. Hebatnya dia tidak mau berjudi dengan bangsanya, tapi hanya dengan orang Tionghoa. Sisi baiknya, Pak Moedjair mendidik anak – anaknya untuk tidak bermain judi. Judi membuat usaha warung satenya jadi porak porandah. Demikian yang disampaikan olej Pak Slamet cucunya, anak dari Bapak Wahana, salah satu putra Pak Moedjair.
Di masa keterprukannya, Pak Moedjair meakukan tirakat, setiap tanggal 1 Suro (penanggalan Jawa), beliau mandi dipantai Serang, Blitar selatan. Pada suatu saat, ketika melakukan ritual mandi, beliau menemukan ikan yang jumlahnya amat banyak, yang mempunyai keunikan, yatiu menyimpan anak dalam mulutnya, saat ada bahaya, dan dikeluarkan lagi saat bahaya telah lewat atau keadaan aman.
Karena keunikan ikan ini, Pak Moedjair berniat mengembangkannya di rumah, didaerah Papungan – Kanigoro, Blitar. Pak Moedjair menjaring ikan tersebut dengan udengnya (ikat kepala). Dengan ditemani kedua temannya, Abdullah Iskak dan Umar, beliau membawa pulang ikan tersebut kerumahya. Tapi karena habitat yang berbeda, ikan tersebut mati pada saat dimasukan ke air tawar. Hal tersebut membuat Pak Moedjair penasaran dan gigih melakukan percobaan, agar spesies ikan ini bisa hidup di air tawar.
Dengan bolak – balik Papungan – Serang yang berjarak 35 km, berjalan kaki dengan melewati hutan belantara, naik turun bukit, betul betul akses jalan yang susah, dan memakan waktu 2 hari 2 malam. Di Pantai Serang beliau mengambil ikan tersebut dan dimasukan kedalam gentong tanah liat. Beliau mencampurkan air laut dan air tawar dalam gentong. Percobaan percampuran air laut dan air tawar di lakukan secara terus menerus, dengan memperkecil jumlah air laut dan memperbesar jumlah air tawar. Ampai satu saat kedua jenis air ini bisa menyatu. Menurut Pak Ismoenir (anak Pak Moedjair), perjalanan bolak – balik Papungan – Serang, pada percobaan ke 11, berhasil hidup 4 ekor ikan spesies baru tersebut pada habitat air tawar. Keberhasilan tersebut terjadi di tanggal 25 Maret 1936.
Keberhasilan percobaan tersebut melegakan Pak Moedjair. 4 Ikan itu dia tangkarkan di kolam sumber air Tenggong, Desa Papungan. Awalanya hanya satu kolam dan berkembang menjadi 3 kolam. Disekitar kolam Tenggong, Pak Moedjair membangun pondok yang juga sebagai tempat tinggal untuk keluarganya. Perkembang biakan ikan spesies baru itu luar biasa cepat, maka jumlah ikan semakin banyak. Oleh Pak Moedjair, ikan spesies baru itu diberikan secara cuma-cuma ke masyarakat sekitar Papungan. Dan dijual di sekitar Blitar dan di luar Blitar.
Penemuan ikan spesies baru ini sampai ke telinga Asisten Resident yang berada di Kediri. Asisten Residen ini juga seorang ilmuwan, ia tergoda untuk meneliti spesies hasil temuan Pak Moedjair, berdasarkan literatur dan data-data yang ada. Dia juga melakukan riset serta wawancara dengan Pak Moedjair, tentang segalanya asal muasal ikan ini. Asisten Residen ini kagum dan takjub akan usaha dan kegigihan dari usaha percobaan Pak Moedjair. Karena itu, Asisten Residen ini memberikan penghargaan kepada Pak Moedjair, pemberian nama ikan spesies baru tersebut dengan nama Pak Moedjair. Sejak saat itu, ikan spesies baru tersebut dinamakan ikan MOEDJAIR (Mujair).
Ikan Moedjair semakin dikenal, dan masyarakt semakin banyak yang mengembang biakannya. Nama Pak Moedjairpun semakin terkenal. Dengan bantuan anak sulung beliau, Wahanan, ikan Moedjair dipasarkan ke hampir daratan seluruh Jawa Timur. Oleh pemerintah setempat, beliau diangkat sebagai Jogoboyo Desa Papungan dan mendapatkan gaji bulanan dari pemerintah daerah. Pemerintah Indonesia mengangkat beliau sebagai Mantri Perikanan. Selain itu, Pak Moedjair juga mendapatkan penghargaan EKSEKUTIP COMMITTE dari INDONESIA FISHERIES COUNCIL, atas jasanya menemukan ikan moedjair. Penghargaan tersebut diberikan di Bogor tanggal 30 Juni 1954. Sebelumnya, pada tanggal 17 Agustus 1951, KEMENTERIAN PERTANIAN atas nama Pemerintah Indonesia, memberikan penghargaan pada Pak Moedjair, waktu itu dijabat oleh Ir. Soewarto.
Selain membuat kolam ikan di Tenggong, beliau juga membuat kolam ikan di Papungan dan di Kedung (sumber air) desa Papungan. Di Kedung, Pak Moedjair menghabiskan hari-hari tuanya selama kurang lebih 10 tahun. Disini dia banyak dikunjungi dari masyarakat Blitar maupun luar kota Blitar, untuk menimba ilmu dan memancing ikan moedjair. Saat kesehatannya mulia menurun, beliau memutuskan tinggak di dukuh Krajan, desa Papungan, dekat perbatasan dengan desa Sekardangan. Disini beliau membuat 3 kolam ikan, sampai saat ini kolam tersebut masih ada keberadaannya.
Tanggal 01 September 1957 beliau wafat, karena penyakit asma. Dimakamkan di pemakaman umum desa Papungan. Pada tahun 1960, atas inisiatip Departemen Perikanan Indonesia, makam beliau dipindah ke area kusus di selatan desa Papungan, yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pada batu nisan beliau tertulis “ MOEDJAIR PENEMU IKAN MOEDJAIR “, lengkap dengan relief ikan moedjair, sebagai penghargaan atas jasanya. Akses jalan ke makam juga diberi nama Moedjair.
Pada 6 April 1965 Pemerintah melalui Departemen Perikanan Darat dan Laut menganugerahkan Pak Moedjair sebagai Nelayan Pelopor. Piagamnya ditanda tangani oleh menteri perikanan, Hamzah Atmohandojo.
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/
Jumat, 21 September 2012
Jenis-Jenis Kambing Perah
1. Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.
2. Kambing Alpin
Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas dengan warna bulu dominan putih, hitam, coklat. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi
3. Kambing Saanen
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
4. Kambing Toggenburg
Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80 kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu 600 kg/ms laktasi.
5. Kambing Anglo Nubian
Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina 70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi.
6. Kambing Beetal
Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi.
Manfaat dan Khasiat susu kambing
Selain dijual dalam bentuk segar, susu kambing juga dapat diolah menjadi produk lain seperti yogurt, keju, mentega. Butiran lemak susu kambing berukuran antara 1-10 milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing sehingga susu kambing lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang mengkonsumsinya. Susu kambing juga tidak mengandung karoten, sehingga warna susu kambing lebih putih daripada susu sapi.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi TBC, membantu memulihkan kondisi orang yang baru sembuh dari sakit, mempu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah. Kandungan gizi susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu keseimbangan proses metabolisme, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembentukan sel darah merah dan jaringan tubuh. Baik bagi wanita dewasa untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta pendarahan setelah melahirkan. Kandungan mineralnya memperlambat proses osteoporosis.
Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing
1. Variasi antar jenis kambing
Dengan aneka karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi dalam jumlah produksi susunya.
2. Variasi Inter jenis kambing
Setiap indivudi dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang dihasilkan walopun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeda maka jumlah produksi susu juga berbeda.
3. Faktor genetik
Adalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.
4. Musim
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.
5. Umur
Produksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya produksi susu akan menurun.
6. Lama masa laktasi
Dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan semakin tinggi keuntungan yang diraih.
7. Faktor perawatan dan perlakuan
Suasana kandang yang nyamn sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.
8. Pengaruh masa birahi dan kebuntingan
Kambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung [proses fisiologis dalam tubuhnya.
9. Frekuensi pemerahan
Berdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.
10. Jumlah anak dalam sekali melahirkan.
Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 20-30% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan.
11. Pergantian pemerah
Kambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing mengalami stress.
12. Lama masa kering
Utnutk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.
13. Faktor hormonal
Hormone yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntika n hormone ini pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.
14. Faktor pakan
Produksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus seimbang.
15. Pengaruh penyakit
Kambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.
Pemberian pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis jewan ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampu menghasilkan zat gizi yang mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.
Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.
1. Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kam,bing dikelompokkan dalam 2 golongan besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein. Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong, onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.
Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.
Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3 kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang kecil-kecil.
Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga memungkinkan kambing untuk memakannya.
2. Pemberian konsentrat
Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen, sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20% ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.
3. Vitamin dan Mineral
Selain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur, atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil (5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak terjadwal, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang. Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan setinggi 50-90 cm dr atas lantai.
4. Air
Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20% menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari. Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya tinggal sedkit segera ditambah lagi.
5. Penggunaan UMB (Urea Molasses Block)
UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.
Sumber : http://artikelkambingetawa.blogspot.com/2008/04/kambing-perah.html
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.
2. Kambing Alpin
Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas dengan warna bulu dominan putih, hitam, coklat. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi
3. Kambing Saanen
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
4. Kambing Toggenburg
Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80 kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu 600 kg/ms laktasi.
5. Kambing Anglo Nubian
Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina 70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi.
6. Kambing Beetal
Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi.
Manfaat dan Khasiat susu kambing
Selain dijual dalam bentuk segar, susu kambing juga dapat diolah menjadi produk lain seperti yogurt, keju, mentega. Butiran lemak susu kambing berukuran antara 1-10 milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing sehingga susu kambing lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang mengkonsumsinya. Susu kambing juga tidak mengandung karoten, sehingga warna susu kambing lebih putih daripada susu sapi.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi TBC, membantu memulihkan kondisi orang yang baru sembuh dari sakit, mempu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah. Kandungan gizi susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu keseimbangan proses metabolisme, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembentukan sel darah merah dan jaringan tubuh. Baik bagi wanita dewasa untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta pendarahan setelah melahirkan. Kandungan mineralnya memperlambat proses osteoporosis.
Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing
1. Variasi antar jenis kambing
Dengan aneka karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi dalam jumlah produksi susunya.
2. Variasi Inter jenis kambing
Setiap indivudi dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang dihasilkan walopun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeda maka jumlah produksi susu juga berbeda.
3. Faktor genetik
Adalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.
4. Musim
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.
5. Umur
Produksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya produksi susu akan menurun.
6. Lama masa laktasi
Dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan semakin tinggi keuntungan yang diraih.
7. Faktor perawatan dan perlakuan
Suasana kandang yang nyamn sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.
8. Pengaruh masa birahi dan kebuntingan
Kambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung [proses fisiologis dalam tubuhnya.
9. Frekuensi pemerahan
Berdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.
10. Jumlah anak dalam sekali melahirkan.
Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 20-30% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan.
11. Pergantian pemerah
Kambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing mengalami stress.
12. Lama masa kering
Utnutk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.
13. Faktor hormonal
Hormone yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntika n hormone ini pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.
14. Faktor pakan
Produksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus seimbang.
15. Pengaruh penyakit
Kambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.
Pemberian pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis jewan ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampu menghasilkan zat gizi yang mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.
Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.
1. Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kam,bing dikelompokkan dalam 2 golongan besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein. Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong, onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.
Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.
Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3 kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang kecil-kecil.
Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga memungkinkan kambing untuk memakannya.
2. Pemberian konsentrat
Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen, sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20% ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.
3. Vitamin dan Mineral
Selain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur, atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil (5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak terjadwal, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang. Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan setinggi 50-90 cm dr atas lantai.
4. Air
Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20% menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari. Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya tinggal sedkit segera ditambah lagi.
5. Penggunaan UMB (Urea Molasses Block)
UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.
Sumber : http://artikelkambingetawa.blogspot.com/2008/04/kambing-perah.html
Kamis, 20 September 2012
Cara Merawat Hamster
Kandang
Hamster merupakan hewan yang lincah, agar leluasa bergerak, sebaiknya kandang yang disediakan berukuran besar. Biasanya Petshop menyediakan kandang kandang untuk hamster, seperti aquarium berbagai jenis dan harga.
Pasir atau serbuk kayu patut disediakan dikandang guna menyerap kencing. Sebuk pasir diganti seminggu sekali.
Makanan
Makanan hamster terbaik sampai saat ini tetap dipegang oleh makanan-makanan hamster impor buatan pabrik. Walaupun begitu Anda juga harus tetap waspada dan lebih cermat lagi dalam memilih mana makanan impor yang baik.
Beberapa makanan impor mengandung terlalu banyak bahan pewarna, terlalu banyak biji bunga matahari atau bahan-bahan lainnya yang bisa merugikan hamster itu sendiri. Beberapa jenis buah-buahan dan kacang-kacangan bisa diberikan seminggu sekali dalam jumlah terbatas (sedikit sekali!) Beberapa makanan yang bisa diberikan sebagai snack kepada hamster: (Perhatian: Makanan ini hanya diberikan sebagai snack bukan makanan utama karena bisa mengakibatkan ketidakseimbangan gizi, kerusakan pada sistem kencing, diare, dan kelainan pada proses kehamilan karena obesitas) Apel, Pir, Pisang, Wortel Jagung manis (pemberian dalam jumlah banyak bisa mengakibatkan kerontokan bulu) Kentang (harus direbus dulu) Kacang tanah, Kacang kulit, Kacang mete, Kacang almond, Kacang kedelai Roti tawar, Biskuit Cracker, Oatmeal, Corn Flakes
Makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada hamster: Selada,Kangkung dan seluruh sayuran hijau lainnya (Cai sim, bayam, kai lan, dll),Ketimun,Jeruk dan semua bangsa citrus, Cokelat, Makanan yang telah diberi bumbu.
Minuman
Hamster memperoleh air dari sayuran-sayuran. Kalo misalnya kamu gak terlalu sering ngasi sediakanlah botol minum kusus hamster yang dijual di petshop. Minuman hamster itu Air yang di masak jangan kasi air keran yang masih ada kuman-kumannya. Juga Kebersihan Botol harus senantiasa bersih. Jangan juga memberikan susu manusia
Memandikan Hamster
Memandikan hamster jangan sampai terlalu basah, karena hamster itu sangat sensitive. Hamster itu sebenernya punya cara sendiri untuk mandi.
Pisahkan Kandang
Jangan satukan hamster jantan dan betina di dalam satu kandang. Sudah bisa ditebak pasti mereka selalu berkelahi.
Jangan dijemur dibawah sinar matahari
Hamster adalah binatang nocturnal. Mereka adalah binatang malam. Di alam liar mereka tidur sepanjang siang hari dalam lubang mereka yang bisa mencapai kedalaman 10 – 20 meter dibawah permukaan tanah dan baru keluar pada malam hari untuk mencari makan. Jadi mereka tidak terlalu membutuhkan sinar matahari. Sedikit saja cukup… Tidak perlu sampai ‘dijemur’.
Jangan pisahkan induknya
Kedengarannya memang bodoh tapi percayalah banyak orang yang tidak sengaja melakukan hal ini karena ketakutan mereka pada gosip yang beredar tentang ‘hamster pemakan anak’. Ibu hamster yang sehat dan cukup akrab dengan manusia tidak akan memakan anaknya tanpa alasan yang jelas! Jadi jangan memisahkan ibu dan bayi-bayinya karena bayi-bayi itu akan meninggal dengan segera karena kedinginan dan tidak mendapatkan air susu.
Memegang hamster
Hamster jatuh dari ketinggian. Jika hamster Anda masih baru, cobalah untuk memegang hamster dalam posisi duduk jadi jika hamster Anda jatuh tidak akan terlalu tinggi. Ini kesalahan yang paling sering dilakukan orang. Hamster yang baru datang biasanya masih merasa asing dengan Anda dan dengan lingkungannya dan cenderung melompat secara tiba-tiba. Jadi Anda harus mengantisipasi hal ini dulu
Sumber : http://informasi-budidaya.blogspot.com/
Hamster merupakan hewan yang lincah, agar leluasa bergerak, sebaiknya kandang yang disediakan berukuran besar. Biasanya Petshop menyediakan kandang kandang untuk hamster, seperti aquarium berbagai jenis dan harga.
Pasir atau serbuk kayu patut disediakan dikandang guna menyerap kencing. Sebuk pasir diganti seminggu sekali.
Makanan
Makanan hamster terbaik sampai saat ini tetap dipegang oleh makanan-makanan hamster impor buatan pabrik. Walaupun begitu Anda juga harus tetap waspada dan lebih cermat lagi dalam memilih mana makanan impor yang baik.
Beberapa makanan impor mengandung terlalu banyak bahan pewarna, terlalu banyak biji bunga matahari atau bahan-bahan lainnya yang bisa merugikan hamster itu sendiri. Beberapa jenis buah-buahan dan kacang-kacangan bisa diberikan seminggu sekali dalam jumlah terbatas (sedikit sekali!) Beberapa makanan yang bisa diberikan sebagai snack kepada hamster: (Perhatian: Makanan ini hanya diberikan sebagai snack bukan makanan utama karena bisa mengakibatkan ketidakseimbangan gizi, kerusakan pada sistem kencing, diare, dan kelainan pada proses kehamilan karena obesitas) Apel, Pir, Pisang, Wortel Jagung manis (pemberian dalam jumlah banyak bisa mengakibatkan kerontokan bulu) Kentang (harus direbus dulu) Kacang tanah, Kacang kulit, Kacang mete, Kacang almond, Kacang kedelai Roti tawar, Biskuit Cracker, Oatmeal, Corn Flakes
Makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada hamster: Selada,Kangkung dan seluruh sayuran hijau lainnya (Cai sim, bayam, kai lan, dll),Ketimun,Jeruk dan semua bangsa citrus, Cokelat, Makanan yang telah diberi bumbu.
Minuman
Hamster memperoleh air dari sayuran-sayuran. Kalo misalnya kamu gak terlalu sering ngasi sediakanlah botol minum kusus hamster yang dijual di petshop. Minuman hamster itu Air yang di masak jangan kasi air keran yang masih ada kuman-kumannya. Juga Kebersihan Botol harus senantiasa bersih. Jangan juga memberikan susu manusia
Memandikan Hamster
Memandikan hamster jangan sampai terlalu basah, karena hamster itu sangat sensitive. Hamster itu sebenernya punya cara sendiri untuk mandi.
Pisahkan Kandang
Jangan satukan hamster jantan dan betina di dalam satu kandang. Sudah bisa ditebak pasti mereka selalu berkelahi.
Jangan dijemur dibawah sinar matahari
Hamster adalah binatang nocturnal. Mereka adalah binatang malam. Di alam liar mereka tidur sepanjang siang hari dalam lubang mereka yang bisa mencapai kedalaman 10 – 20 meter dibawah permukaan tanah dan baru keluar pada malam hari untuk mencari makan. Jadi mereka tidak terlalu membutuhkan sinar matahari. Sedikit saja cukup… Tidak perlu sampai ‘dijemur’.
Jangan pisahkan induknya
Kedengarannya memang bodoh tapi percayalah banyak orang yang tidak sengaja melakukan hal ini karena ketakutan mereka pada gosip yang beredar tentang ‘hamster pemakan anak’. Ibu hamster yang sehat dan cukup akrab dengan manusia tidak akan memakan anaknya tanpa alasan yang jelas! Jadi jangan memisahkan ibu dan bayi-bayinya karena bayi-bayi itu akan meninggal dengan segera karena kedinginan dan tidak mendapatkan air susu.
Memegang hamster
Hamster jatuh dari ketinggian. Jika hamster Anda masih baru, cobalah untuk memegang hamster dalam posisi duduk jadi jika hamster Anda jatuh tidak akan terlalu tinggi. Ini kesalahan yang paling sering dilakukan orang. Hamster yang baru datang biasanya masih merasa asing dengan Anda dan dengan lingkungannya dan cenderung melompat secara tiba-tiba. Jadi Anda harus mengantisipasi hal ini dulu
Sumber : http://informasi-budidaya.blogspot.com/
Selasa, 18 September 2012
Burung cucak jenggot 10 bulan diharga Rp 10 juta…
Meski pasokan piyikan burung cucak jenggot tidak sebanyak pleci, permintaan jenis burung masteran yang juga memiliki kasta tinggi dalam lomba ini terus meningkat. Hanya saja sasaran bidik penghobi saat uni bukan lagi burung dewasa.
Ya, sebagian besar jenggotmania banyak menjatuhkan pilihannya pada cucak jenggot piyikan yang masih harus diloloh pakan oleh pemiliknya. Para penghobi rela merawat sampai cucak jenggot bisa makan sendiri.
Masalahnya saat ini, selain pasokannya memang sedikit, piyikan cucak jenggot menjadi momok bagi pedagang burung, lantaran risiko kematiannya sangat besar. Akibatnya, mereka yang belum berpengalaman enggan menyetok atau memperdagangkannya, walaupun keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan.
Lantas mengapa masih saja ada pedagang yang berani mengambil risiko? Di sinilah rahasianya dan itulah yang kini jadi modal bagi Udin Plencung, salah satu pedagang burung di pasar burung Empu Nala Mojokerto. Selain selalu memajang berbagai jenis ‘burung jadi’ dan ‘burung setengah jadi’, di kiosnya juga bisa ditemui piyikan cucak jenggot untuk diperjualbelikan.
Menurutnya, rawatan piyikan cucak jenggot yang dipasok dari Surabaya dan berasal dari daerah Bali tersebut sebenarnya mudah. Tentu hal mudah bagi yang sudah berpengalaman. Pengalaman Udin diperoleh setelah dia melakukan berbagai cara perawatan. Awalnya dia mendatangkan 20 ekor piyikan cucak jenggot umur 10 hari. Selang beberapa hari kemudian, tujuh ekor di antara burung itu mati. Sudah bisa terbayangkan berapa kerugian yang dideritanya.
Untuk pasokan berikut, ia mulai mengenali beberapa piyikan cucak jenggot yang kurang sehat. Ciri cucak jenggot piyikan kurang sehat antara lain suara trecetan lemah, selaput mata bewarna pucat, begitu juga dengan segala aktifivasnya pun kurang lincah. Untuk mengantisipasi semua kemungkinan buruk, Udin melakukan pemberian antibiotik. Obat dilarutkan atau dicampur ke air minum serta adonan pakan yang hendak dilolohkan.
Campuran pakan yang biasa dibuat berupa voor, kroto, pisang dan air yang dihaluskan. Sedangkan untuk tambahan pakan atau extra fooding yang disuapkan langsung adalah jangkrik kecil dalam jumlah cukup banyak.
Cara yang lebih afdol dalam memberi makan burung cucak jenggot, katannya, dengan cara dispetkan menggunakan pipet suntik yang ujungnya diberi pipa plastik berdiameter kecil. Jadi sistem pemberian pakannya menyerupai rawatan piyikan murai batu.
Menurut dia, selama ini pembeli lebih memilih anakan yang sudah bisa makan sendiri. Seperti piyikan murai batu, piyikan cucak jenggot umur satu bulan biasanya baru bisa mandiri. Terkadang bisa lebih cepat bila ada salah satu di antara anakan itu yang mandiri karena akan memicu piyikan lain belajar makan sendiri.
Harga yang dipatok untuk cucak jenggot piyikan cukup bervariasi, berkisar antara Rp. 300 hingga Rp. 400 ribu per ekor.
Umur 10 bulan Rp. 10 juta?
Udin Plencung mengatakan kelebihan cucak jenggot piyikan adalah mudah dalam pemasteran. Suara master bisa apa sesuai selera pemiliknya. Jika pemasterannya bagus, maka burung akan memiliki keunggulan lagu yang menonjol di lapangan dan bisa berharga mahal.
Sebagai contoh, katanya, adalah cucak jenggot umur 10 bulan milik Bambang S dari Pacet, Mojokerto. Burung yang diberi nama Ayu Ting Ting dan juara satu di latber IKPBM awal bulan itu laku Rp. 10 juta. Padahal suara greja tarung dan tengkek yang dilagukannya ketika itu, juga belum terdengar jelas. Hanya semangat tempur yang meciptakan kegacoran hingga burung itu meraih gelar juara.
Sumber : http://omkicau.com/2012/06/09/burung-cucak-jenggot-10-bulan-diharga-rp-10-juta/
Ya, sebagian besar jenggotmania banyak menjatuhkan pilihannya pada cucak jenggot piyikan yang masih harus diloloh pakan oleh pemiliknya. Para penghobi rela merawat sampai cucak jenggot bisa makan sendiri.
Masalahnya saat ini, selain pasokannya memang sedikit, piyikan cucak jenggot menjadi momok bagi pedagang burung, lantaran risiko kematiannya sangat besar. Akibatnya, mereka yang belum berpengalaman enggan menyetok atau memperdagangkannya, walaupun keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan.
Lantas mengapa masih saja ada pedagang yang berani mengambil risiko? Di sinilah rahasianya dan itulah yang kini jadi modal bagi Udin Plencung, salah satu pedagang burung di pasar burung Empu Nala Mojokerto. Selain selalu memajang berbagai jenis ‘burung jadi’ dan ‘burung setengah jadi’, di kiosnya juga bisa ditemui piyikan cucak jenggot untuk diperjualbelikan.
Menurutnya, rawatan piyikan cucak jenggot yang dipasok dari Surabaya dan berasal dari daerah Bali tersebut sebenarnya mudah. Tentu hal mudah bagi yang sudah berpengalaman. Pengalaman Udin diperoleh setelah dia melakukan berbagai cara perawatan. Awalnya dia mendatangkan 20 ekor piyikan cucak jenggot umur 10 hari. Selang beberapa hari kemudian, tujuh ekor di antara burung itu mati. Sudah bisa terbayangkan berapa kerugian yang dideritanya.
Untuk pasokan berikut, ia mulai mengenali beberapa piyikan cucak jenggot yang kurang sehat. Ciri cucak jenggot piyikan kurang sehat antara lain suara trecetan lemah, selaput mata bewarna pucat, begitu juga dengan segala aktifivasnya pun kurang lincah. Untuk mengantisipasi semua kemungkinan buruk, Udin melakukan pemberian antibiotik. Obat dilarutkan atau dicampur ke air minum serta adonan pakan yang hendak dilolohkan.
Campuran pakan yang biasa dibuat berupa voor, kroto, pisang dan air yang dihaluskan. Sedangkan untuk tambahan pakan atau extra fooding yang disuapkan langsung adalah jangkrik kecil dalam jumlah cukup banyak.
Cara yang lebih afdol dalam memberi makan burung cucak jenggot, katannya, dengan cara dispetkan menggunakan pipet suntik yang ujungnya diberi pipa plastik berdiameter kecil. Jadi sistem pemberian pakannya menyerupai rawatan piyikan murai batu.
Menurut dia, selama ini pembeli lebih memilih anakan yang sudah bisa makan sendiri. Seperti piyikan murai batu, piyikan cucak jenggot umur satu bulan biasanya baru bisa mandiri. Terkadang bisa lebih cepat bila ada salah satu di antara anakan itu yang mandiri karena akan memicu piyikan lain belajar makan sendiri.
Harga yang dipatok untuk cucak jenggot piyikan cukup bervariasi, berkisar antara Rp. 300 hingga Rp. 400 ribu per ekor.
Umur 10 bulan Rp. 10 juta?
Udin Plencung mengatakan kelebihan cucak jenggot piyikan adalah mudah dalam pemasteran. Suara master bisa apa sesuai selera pemiliknya. Jika pemasterannya bagus, maka burung akan memiliki keunggulan lagu yang menonjol di lapangan dan bisa berharga mahal.
Sebagai contoh, katanya, adalah cucak jenggot umur 10 bulan milik Bambang S dari Pacet, Mojokerto. Burung yang diberi nama Ayu Ting Ting dan juara satu di latber IKPBM awal bulan itu laku Rp. 10 juta. Padahal suara greja tarung dan tengkek yang dilagukannya ketika itu, juga belum terdengar jelas. Hanya semangat tempur yang meciptakan kegacoran hingga burung itu meraih gelar juara.
Sumber : http://omkicau.com/2012/06/09/burung-cucak-jenggot-10-bulan-diharga-rp-10-juta/
Minggu, 16 September 2012
Serba-serbi Burung Branjangan
Memelihara burung Branjangan merupakan hobi bagi sebagian orang. Cara pemeliharaan dan perawatan branjangan yang mudah, pakan unruk branjangan yang mudah dicari, serta suara kicauan Branjangan yang merdu menambah nilai plus bagi burung ini. Burung dengan nama ilmiah Mirafra javanica ini memiliki kepiawaian dalam meniru (memaster) suara burung lain. Selain itu, gaya bertarungnya dengan cara mengepakan sayap (ngeper) semakin menambah kesukaan orang untuk memelihara burung Branjangan ini.
Perawatan Branjangan yang relatif mudah. Pakan utama untuk branjangan yang biasa diberikan adalah kenari seet. Untuk pakan tambahan, bisa juga diberikan ekstra fooding berupa jangkrik, kroto atau ulat hongkong.
Di alam bebas, Branjangan akan berkicau di tempat-tempat yang tinggi seperti di atas pohon atau di kabel-kabel dengan pola hovering untuk menunjukan daerah kekuasaan atau untuk menarik betinanya. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput atau semak-semak yang tidak terlalu rimbun.
Dahulu tidak banyak orang yang tahu bahwa burung kecil dengan bulu kusam ini mempunyai suara yang indah dan pandai meniru suara burung lain, kecerdasannya dalam menirukan (memaster) suara burung lain akan membuat suara kicauannya menjadi beragam, suara burung Prenjak, Ciblek, dan burung Gereja akan mudah diadopsi oleh Branjangan.
Beberapa pelomba burung bahkan menjadikan burung ini menjadi burung “wajib” untuk master burung lombanya. Karakter suara Branjangan yang miji-miji akan memudahkan burung maskot mengadopsi suara Branjangan. Branjangan yang sudah dapat memaster (menirukan) burung prenjak, ciblek, gereja tarung, cucak jenggot, love bird dan burung lain serta bermental baik akan memiliki harga yang lumayan fantastis. Dengan hanya memiliki satu ekor burung, maka cukup untuk memiliki bermacam suara burung lain.
Membedakan branjangan jantan dan betina
Ciri-ciri Branjangan jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.
Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.
Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada Branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.
Daerah Asal Branjangan
Menilik dari asal burung, bukan berarti burung yang berasal dari luar Jawa tidak baik, hanya saja burung yang berasal dari Jawa (khususnya Jawa Tengah daerah Wates, Petanahan dan Kali Ori) memang mempunyai ciri-ciri yang disukai oleh hobiest Branjangan. Mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa sendiri, Branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini.
Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatera.
Meskipun banyak yang menyukai burung ini, namun jika tidak diiringi dengan konservasi maka keberadaan burung ini semakin sulit didapat.
Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/2012/05/serba-serbi-burung-branjangan.html#ixzz26gkwBXOT
Perawatan Branjangan yang relatif mudah. Pakan utama untuk branjangan yang biasa diberikan adalah kenari seet. Untuk pakan tambahan, bisa juga diberikan ekstra fooding berupa jangkrik, kroto atau ulat hongkong.
Di alam bebas, Branjangan akan berkicau di tempat-tempat yang tinggi seperti di atas pohon atau di kabel-kabel dengan pola hovering untuk menunjukan daerah kekuasaan atau untuk menarik betinanya. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput atau semak-semak yang tidak terlalu rimbun.
Dahulu tidak banyak orang yang tahu bahwa burung kecil dengan bulu kusam ini mempunyai suara yang indah dan pandai meniru suara burung lain, kecerdasannya dalam menirukan (memaster) suara burung lain akan membuat suara kicauannya menjadi beragam, suara burung Prenjak, Ciblek, dan burung Gereja akan mudah diadopsi oleh Branjangan.
Beberapa pelomba burung bahkan menjadikan burung ini menjadi burung “wajib” untuk master burung lombanya. Karakter suara Branjangan yang miji-miji akan memudahkan burung maskot mengadopsi suara Branjangan. Branjangan yang sudah dapat memaster (menirukan) burung prenjak, ciblek, gereja tarung, cucak jenggot, love bird dan burung lain serta bermental baik akan memiliki harga yang lumayan fantastis. Dengan hanya memiliki satu ekor burung, maka cukup untuk memiliki bermacam suara burung lain.
Membedakan branjangan jantan dan betina
Ciri-ciri Branjangan jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.
Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.
Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada Branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.
Daerah Asal Branjangan
Menilik dari asal burung, bukan berarti burung yang berasal dari luar Jawa tidak baik, hanya saja burung yang berasal dari Jawa (khususnya Jawa Tengah daerah Wates, Petanahan dan Kali Ori) memang mempunyai ciri-ciri yang disukai oleh hobiest Branjangan. Mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa sendiri, Branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini.
Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatera.
Meskipun banyak yang menyukai burung ini, namun jika tidak diiringi dengan konservasi maka keberadaan burung ini semakin sulit didapat.
Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/2012/05/serba-serbi-burung-branjangan.html#ixzz26gkwBXOT
Jumat, 14 September 2012
Pembenihan Manfish
Pemilihan Induk
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm. Untuk penentuan pasangan, siapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
Cara Pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm. Siapkan substrat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 – 3.000 butir. Selama pemijahan induk diberi makan kutu air dan cuk.
Pemeliharaan Benih
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, substrat yang telah ditempeli telur dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur selalu terendam air. Cara kedua, telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 – 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi Makan. Setelah lepas dari substrat (3 – 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 – 7 hari. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
Sumber : http://mamanabee.wordpress.com/
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm. Untuk penentuan pasangan, siapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
Cara Pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm. Siapkan substrat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 – 3.000 butir. Selama pemijahan induk diberi makan kutu air dan cuk.
Pemeliharaan Benih
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, substrat yang telah ditempeli telur dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur selalu terendam air. Cara kedua, telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 – 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi Makan. Setelah lepas dari substrat (3 – 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 – 7 hari. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
Sumber : http://mamanabee.wordpress.com/
Kamis, 13 September 2012
Budidaya Bandeng Sistem Komposisasi
Dewasa ini sering kita dengar keluhan dari pembudidaya tambak akan usaha yang mereka geluti pada saat-saat sekarang. Pertumbuhan bandeng yang lambat, rentannya udang akan kematian dll, menjadi momok yang sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian khusus guna mengatasinya.
Terjadinya kemerosotan daya dukung lingkungan tambak (tanah, air dll) diindikasikan menjadi penyebab utama munculnya permasalahan diatas. Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes guna mengatasi permasalahan tersebut, dimana salah satu program yang menjadi prioritas adalah upaya merehabilitasi dan merevitalisasi lahan tambak.
Kegiatan dimaksud berupa sosialisasi dan kaji terap budidaya tambak ramah lingkungan, yang salah satu diantaranya melalui program Komposisasi. Penggunaan kompos dimaksud guna menumbuhkan pakan alami, yang diharapkan dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya.
Hasil ujicoba komposisasi (tanpa menggunakan pakan buatan) di Desa Bangsri, Kec. Bulakamba, untuk luasan 8.000 m2 dengan jumlah tebar 4.000 benih bandeng uk. Glondongan (3-5 cm) dalam kurun waktu 4 bulan menghasilkan 320 kg bandeng dengan size 8-10 ekor/kg.
Perhitungan analisis biaya, dari modal 2.000 kg x Rp. 700,- dan benih 4.000ek x Rp. 100,-, total modal yang dikeluarkan hanya Rp. 1.800.000,-. Sedangkan hasil jual 320kg x Rp. 12.000,- sejumlah Rp. 3.840.000,-. Keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 2.040.000,-.
Bila dibandingkan produktivitas rata-rata pembudidaya tambak yang hanya 200 kg/Ha dan waktu usia budidaya 5-6 bulan, usaha budidaya bandeng sistim komposisasi layak untuk dikembangkan di masa mendatang.
Anda berminat? Silahkan mencoba........
Sumber : http://perikanan.brebeskab.go.id/
Terjadinya kemerosotan daya dukung lingkungan tambak (tanah, air dll) diindikasikan menjadi penyebab utama munculnya permasalahan diatas. Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes guna mengatasi permasalahan tersebut, dimana salah satu program yang menjadi prioritas adalah upaya merehabilitasi dan merevitalisasi lahan tambak.
Kegiatan dimaksud berupa sosialisasi dan kaji terap budidaya tambak ramah lingkungan, yang salah satu diantaranya melalui program Komposisasi. Penggunaan kompos dimaksud guna menumbuhkan pakan alami, yang diharapkan dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya.
Hasil ujicoba komposisasi (tanpa menggunakan pakan buatan) di Desa Bangsri, Kec. Bulakamba, untuk luasan 8.000 m2 dengan jumlah tebar 4.000 benih bandeng uk. Glondongan (3-5 cm) dalam kurun waktu 4 bulan menghasilkan 320 kg bandeng dengan size 8-10 ekor/kg.
Perhitungan analisis biaya, dari modal 2.000 kg x Rp. 700,- dan benih 4.000ek x Rp. 100,-, total modal yang dikeluarkan hanya Rp. 1.800.000,-. Sedangkan hasil jual 320kg x Rp. 12.000,- sejumlah Rp. 3.840.000,-. Keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 2.040.000,-.
Bila dibandingkan produktivitas rata-rata pembudidaya tambak yang hanya 200 kg/Ha dan waktu usia budidaya 5-6 bulan, usaha budidaya bandeng sistim komposisasi layak untuk dikembangkan di masa mendatang.
Anda berminat? Silahkan mencoba........
Sumber : http://perikanan.brebeskab.go.id/
Rabu, 12 September 2012
Peluang Usaha Ternak Burung Parkit
Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini mungkin belum banyak yang tau, selain penangkarannya yang mudah, burung parkit juga merupakan salah satu jenis burung yang cantik dan indah dengan warna bulunya yang berwarna-warni, hal itulah yang menyebabkan burung parkit selalu laku di pasaran burung saat ini, sehingga menjadikannya Peluang usaha terbaru yang menjanjikan.
Peluang Usaha Ternak Burung terbuka lebar dengan mengembang-biakkan burung ini, tidak terlalu sulit menggembang-biakkan burung parkit dan juga sangat produktif menghasilkan anakan, seperti usaha pada umumnya Peluang Usaha Ternak Burung Parkit memerlukan keuletan, ketekunan dan kesabaran. Tak jauh berbeda dengan berternak burung dara, kenari atau sejenisnya, yang paling pokok yang harus kita sediakan:
1. Tempat/Kandang Burung Parkit
Untuk masalah tempat indukan yang disediakan berbentuk seperti balok dengan ukuran P x L x T : 2m x 1m x 1,5m tidak terlalu besar untuk disediakan bagi 15 pasang burung parkit. Tempat burung tersebut terbuat dari kawat karena paruh burung parkit sangat tajam dan kuat bila hanya terbuat dari kayu dan dipasangi kain di sekitar kandang agar kondisi di dalam kandang lebih hangant, tutup semua kandang dengan kain jika malam sudah tiba.
Selanjutnya siapkan tempat anak parkit, tujuannya jika sudah sekitar 30 hari di dalam “rumah pribadi” indukan anak parkit telah siap dikeluarkan dan ditaruh di dalam kandang anakan agar bisa berlatih terbang dan makan sehingga siap dijual, bentuknya hampir sama seperti kandang indukan,bisa dibuat lebih kecil.
2.‘Rumah pribadi’
Umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok”,mudah dijumpai di pasar – pasar burung mudsh juga di buat sendiri menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini:
* Usahakan memilih induk yang berbeda warna. Ciri jantan dan betina burung parkit bisa dibedakan dengan mudah setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidungnya. Kalau warna di bagian itu putih kotor, krem atau coklat, maka bisa dipastikan itu berjenis kelamin betina.
* Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan
* Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok” menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
* Pindahkan anak parkit yang telah berumur 30hari ke kandang anakan,setelah berumur 40-45 hari anak parkit sudah siap untuk di jual ataupun dimasukkan ke kandang yang baru
* Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih
* Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
* Makanan utama burung ini disini sering disebut “otek” yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.
Modal awal Peluang Usaha Ternak Burung sekitar Rp 1.300.000 untuk 15 pasang parkit dan pembuatan kandang sedangkan untuk pengeluaran setiap bulan Rp 230.000, dengan harga burung parkit yaitu sekitar 65 rb/pasang dan untuk harga makanan burung parkit yaitu 8-10rb/kg, cukup menguntungkan bukan mengingat Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini sangat mudah. Bayangkan jika mempunyai 15 pasang burung parkit jika 1 kandang bertelur 6 telur dan minimal yang menetas 3 maka sudah menghasilkan 45 anak parkit.
Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini bisa dilakukan dengan modal seadanya kita bisa mengembangkan menjadi besar, caranya anak burung parkit yang dahasilkan selama beberapa bulan kita buat penangkaran baru tidak perlu langsung dijual semuanya, hasilnya usaha berternak burung parkit akan menjadi semakin besar, kuncinya adalah kesabaran dan perencanaan yang matang. Jika anda mempunyai modal yang cukup besar maka keuntungan yang anda dapat dari Peluang Usaha Ternak Burung ini pun semakin besar itulah Kelebihan Peluang Usaha Ternak Burung Parkit.
Sumber : http://peluangusaha215.blogspot.com/
Peluang Usaha Ternak Burung terbuka lebar dengan mengembang-biakkan burung ini, tidak terlalu sulit menggembang-biakkan burung parkit dan juga sangat produktif menghasilkan anakan, seperti usaha pada umumnya Peluang Usaha Ternak Burung Parkit memerlukan keuletan, ketekunan dan kesabaran. Tak jauh berbeda dengan berternak burung dara, kenari atau sejenisnya, yang paling pokok yang harus kita sediakan:
1. Tempat/Kandang Burung Parkit
Untuk masalah tempat indukan yang disediakan berbentuk seperti balok dengan ukuran P x L x T : 2m x 1m x 1,5m tidak terlalu besar untuk disediakan bagi 15 pasang burung parkit. Tempat burung tersebut terbuat dari kawat karena paruh burung parkit sangat tajam dan kuat bila hanya terbuat dari kayu dan dipasangi kain di sekitar kandang agar kondisi di dalam kandang lebih hangant, tutup semua kandang dengan kain jika malam sudah tiba.
Selanjutnya siapkan tempat anak parkit, tujuannya jika sudah sekitar 30 hari di dalam “rumah pribadi” indukan anak parkit telah siap dikeluarkan dan ditaruh di dalam kandang anakan agar bisa berlatih terbang dan makan sehingga siap dijual, bentuknya hampir sama seperti kandang indukan,bisa dibuat lebih kecil.
2.‘Rumah pribadi’
Umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok”,mudah dijumpai di pasar – pasar burung mudsh juga di buat sendiri menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini:
* Usahakan memilih induk yang berbeda warna. Ciri jantan dan betina burung parkit bisa dibedakan dengan mudah setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidungnya. Kalau warna di bagian itu putih kotor, krem atau coklat, maka bisa dipastikan itu berjenis kelamin betina.
* Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan
* Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok” menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
* Pindahkan anak parkit yang telah berumur 30hari ke kandang anakan,setelah berumur 40-45 hari anak parkit sudah siap untuk di jual ataupun dimasukkan ke kandang yang baru
* Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih
* Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
* Makanan utama burung ini disini sering disebut “otek” yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.
Modal awal Peluang Usaha Ternak Burung sekitar Rp 1.300.000 untuk 15 pasang parkit dan pembuatan kandang sedangkan untuk pengeluaran setiap bulan Rp 230.000, dengan harga burung parkit yaitu sekitar 65 rb/pasang dan untuk harga makanan burung parkit yaitu 8-10rb/kg, cukup menguntungkan bukan mengingat Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini sangat mudah. Bayangkan jika mempunyai 15 pasang burung parkit jika 1 kandang bertelur 6 telur dan minimal yang menetas 3 maka sudah menghasilkan 45 anak parkit.
Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini bisa dilakukan dengan modal seadanya kita bisa mengembangkan menjadi besar, caranya anak burung parkit yang dahasilkan selama beberapa bulan kita buat penangkaran baru tidak perlu langsung dijual semuanya, hasilnya usaha berternak burung parkit akan menjadi semakin besar, kuncinya adalah kesabaran dan perencanaan yang matang. Jika anda mempunyai modal yang cukup besar maka keuntungan yang anda dapat dari Peluang Usaha Ternak Burung ini pun semakin besar itulah Kelebihan Peluang Usaha Ternak Burung Parkit.
Sumber : http://peluangusaha215.blogspot.com/
Selasa, 11 September 2012
Analisis Budidaya Ayam Mutiara
1. Analisa Usaha
Budidaya Ayam Mutiara dengan budidaya semi intensif dengan asumsi jumlah indukan selalu tetap, Asumsi biaya belum termasuk lahan.
* Modal usaha
Biaya pengadaan kandang Rp. 1.500.000
Biaya peralatan Rp. 300.000
Pembelian 12 bibit indukan Rp. 3.000.000
Biaya pakan dan obat-obatan /tahun Rp. 2.400.000
Biaya lain-lain Rp. 500.000 +
Modal usaha tahun pertama Rp. 7.700.000
* Penjualan:
Penjualan anakan /bulan sejak 3 bulan pertama :
100 DOC x Rp. 10.000 = Rp. 1.000.000
Penjualan indukan pada tahun pertama :
20 pasang x Rp. 500.000 = Rp. 10.000.000
* Pendapatan tahun pertama:
(7 bulan x Rp. 1.000.000) + Rp. 10.000.000 = Rp. 17.000.000
Pendapatan per bulan tahun kedua dan seterusnya = Rp. 11.000.000
* Keuntungan:
Keuntungan tahun pertama = Rp. 17.000.000 – Rp. 7.700.000 = Rp. 9.3000.000
Kesimpulan :
BEP maupun ROI sudah tercapai pada tahun pertama.
2. Kegiatan usaha
Awalnya membeli bibit induk dan mulai budidaya, sehingga menghasilkan telur. Mempersiapkan lahan, kandang. Dan yang paling penting mempersiapkan lahan disaat ayam mutiara tersebut ingin bertelur, karena ia akan mencari tempat perlindungan seperti goa di semak – semak.
Usaha ini tidak begitu sulit, sama seperti peternakan lainnya. Hanya saja kalau peternakan ayam kampung biasa banyak bibit yang bisa dipakai atau induk ayam kampung sudah banyak dikenal. Sedangkan ayam mutiara ini sangat sulit diperoleh induknya, dan kalau pun ada pasti sangat mahal harganya.
Usaha ini tidak jauh berbeda dengan ayam kampung. Bahkan pakan ayam kampung dengan ayam mutiara pun sama, tidak berbeda, tapi cara bertelurnya yang berbeda. Ayam mutiara saat bertelur memerlikan perlindungan seperti goa di semak – semak, sedangkan ayam, biasa hanya butuh kandang dan dierami. Sangat merepotka ayam mutiara, namun hasil dari peternakan mutiara sangat besar dan menguntungkan, mungkin karena keindahan bulu ayam mutiara tersebut.
Keindahan bulu ayam mutiara ini sangat menguntungkan yang membuka bisnis budidaya ayam mutiara, hasil penjualan yang begitu besar, sedangkan pakannya sangat sederhana. Keindahan itulah yang menjadi tinggi harga penjualannya.
Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.
3. Persaingan Usaha
Mungkin usaha ini belum banyak pesaing yang ada. Karena mungkin banyak yang belum mengetahui tentang ayam mutiara ini. Dan juga kurangnya bibit unggas ini yang ada, karena unggas ini masih berasal dari daratan afrika.
Susahnya mencari induk ayam mutiara juga penyebab jarangnya yang mampu membuka usaha bisnis ayam mutiara. Apalagi mengetahuinya, karena jarangnya ayam tersebut. Dan juga susahnya mengirim ayam tersebut bila ada yang menginginkan di luar kota atau di luar negeri.
Cara membuka usaha ini pun tidak mudah, karena membutuhkan lahan tanah yang cukup luas. Sedangan pakan ini pun tidak begitu sulut, hamper sama dengan ayam kampong lainnya. Biasa tidak ada yang beda dengan pakannya.
Mungkin karena itu jadi jarangnya pesaing yang dihadapinya. sehingga mungkin banyak keuntungan yang diraih karena belum ada pesaing yang mengikuti usahanya membudidayakan ayam mutiara tersebut.
4. Metode Penjualannya
Strategi penjualan yang ia lakukan adalah menjual langsung ke pasar burung serta memasang iklan di internet. Hasilnya lumayan bagus, cukup banyak permintaan luar daerah. Namun untuk penjualan ke jawa atau ke luar negeri ia belum bisa melakukan dengan alasan terkendalanya masalah surat izin (karantina) maupun jasa pengiriman hewan di daerahnya.
Usaha tersebut telah memasng iklan di internet cukup bagus dengan cara online budidaya tersebut menghasilkan, dan mempunyai pelanggan tersendiri. Dengn cara online saja sudah dapat memesan ayam mutiara dan uangnya dapat ditransfer, cukup mudah dalam pemesanannya.
Tidak sulit untuk mengetahui dan memesan atau mencaritahu tentang ayam mutiara tersebut cukup liat disitus yang membudidayakan kita bisa langsung melihat apa itu ayam mutiara, jika kita tertarik bisa langgsung memesan ayam mutiara tanpa proses yang begitu lama.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
5. Tempat atau lokasi usaha
Tempat atau lokasi yang digunakan dalam pengembangan usaha ini mungkin yang lahannya cukup luas untuk ayam mutiara sehingga bisa banyak lahan untuk mengelolah usaha hingga bisa menjadi bibit yang baik atau bertelurnya lumayan banyak, karna lokasinya menduduk pengembangan usaha ayam mutiara tersebut.
Dalam menentukan lokasi dalam membangun usaha ini jauh dari pemukiman warga. Sehingga warga tidak merasa terganggu, atau ada yang merasa tidak suka terhadap unggas. Sehingga usaha anda berhasil tanpa ada halangan atau masalah sedikit pun yang anada hadapi. Semua itu tergantung pada pemikiran anda dalam membangun budidaya ayam mutiara.
Sehingga warga tidak merasa ada yang terganggu terhadap petrenakan tersebut. Menjadikan bisnis tersebut berjalan sesuai dengan kemauan kita, karena warga mersa tidak terganggu, maka mungkin budidaya ayam mutiara mendapan respon yang baik dari warga setempat.
Yang lebih pentik usaha bisnis tersebut untuk saat ayam mutiara ini bertelur karena ayam tersebut saat bertelur melindungi telurnya dengan goa semak – semak sehingga kita harus ada semak – semak yang tersedia pada saat ayam mutiara tersebut ingin bertelur kalau kita tidak mau memungut telur ayam mutiara tersebut karena berceceran.
Dan tidak lupa untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar udaranya karena bisnis budidaya tersebut. Sehingga tidak ada yang mersa terganggu, dengan demikian usaha yang anda jalankan mendapat respon baik dari lingkungan sekitar. Dengan itu anda mendapatkan kepercayaan dalam menjalan kan usaha tersebut, karena anda yang teliti dalam membangun usaha. Dan dikenal baik dalam sejarah pengembangan bisnis anda jalankan apapun yang anda bangun.
Sumber : http://zengarden13.blogspot.com/
Budidaya Ayam Mutiara dengan budidaya semi intensif dengan asumsi jumlah indukan selalu tetap, Asumsi biaya belum termasuk lahan.
* Modal usaha
Biaya pengadaan kandang Rp. 1.500.000
Biaya peralatan Rp. 300.000
Pembelian 12 bibit indukan Rp. 3.000.000
Biaya pakan dan obat-obatan /tahun Rp. 2.400.000
Biaya lain-lain Rp. 500.000 +
Modal usaha tahun pertama Rp. 7.700.000
* Penjualan:
Penjualan anakan /bulan sejak 3 bulan pertama :
100 DOC x Rp. 10.000 = Rp. 1.000.000
Penjualan indukan pada tahun pertama :
20 pasang x Rp. 500.000 = Rp. 10.000.000
* Pendapatan tahun pertama:
(7 bulan x Rp. 1.000.000) + Rp. 10.000.000 = Rp. 17.000.000
Pendapatan per bulan tahun kedua dan seterusnya = Rp. 11.000.000
* Keuntungan:
Keuntungan tahun pertama = Rp. 17.000.000 – Rp. 7.700.000 = Rp. 9.3000.000
Kesimpulan :
BEP maupun ROI sudah tercapai pada tahun pertama.
2. Kegiatan usaha
Awalnya membeli bibit induk dan mulai budidaya, sehingga menghasilkan telur. Mempersiapkan lahan, kandang. Dan yang paling penting mempersiapkan lahan disaat ayam mutiara tersebut ingin bertelur, karena ia akan mencari tempat perlindungan seperti goa di semak – semak.
Usaha ini tidak begitu sulit, sama seperti peternakan lainnya. Hanya saja kalau peternakan ayam kampung biasa banyak bibit yang bisa dipakai atau induk ayam kampung sudah banyak dikenal. Sedangkan ayam mutiara ini sangat sulit diperoleh induknya, dan kalau pun ada pasti sangat mahal harganya.
Usaha ini tidak jauh berbeda dengan ayam kampung. Bahkan pakan ayam kampung dengan ayam mutiara pun sama, tidak berbeda, tapi cara bertelurnya yang berbeda. Ayam mutiara saat bertelur memerlikan perlindungan seperti goa di semak – semak, sedangkan ayam, biasa hanya butuh kandang dan dierami. Sangat merepotka ayam mutiara, namun hasil dari peternakan mutiara sangat besar dan menguntungkan, mungkin karena keindahan bulu ayam mutiara tersebut.
Keindahan bulu ayam mutiara ini sangat menguntungkan yang membuka bisnis budidaya ayam mutiara, hasil penjualan yang begitu besar, sedangkan pakannya sangat sederhana. Keindahan itulah yang menjadi tinggi harga penjualannya.
Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.
3. Persaingan Usaha
Mungkin usaha ini belum banyak pesaing yang ada. Karena mungkin banyak yang belum mengetahui tentang ayam mutiara ini. Dan juga kurangnya bibit unggas ini yang ada, karena unggas ini masih berasal dari daratan afrika.
Susahnya mencari induk ayam mutiara juga penyebab jarangnya yang mampu membuka usaha bisnis ayam mutiara. Apalagi mengetahuinya, karena jarangnya ayam tersebut. Dan juga susahnya mengirim ayam tersebut bila ada yang menginginkan di luar kota atau di luar negeri.
Cara membuka usaha ini pun tidak mudah, karena membutuhkan lahan tanah yang cukup luas. Sedangan pakan ini pun tidak begitu sulut, hamper sama dengan ayam kampong lainnya. Biasa tidak ada yang beda dengan pakannya.
Mungkin karena itu jadi jarangnya pesaing yang dihadapinya. sehingga mungkin banyak keuntungan yang diraih karena belum ada pesaing yang mengikuti usahanya membudidayakan ayam mutiara tersebut.
4. Metode Penjualannya
Strategi penjualan yang ia lakukan adalah menjual langsung ke pasar burung serta memasang iklan di internet. Hasilnya lumayan bagus, cukup banyak permintaan luar daerah. Namun untuk penjualan ke jawa atau ke luar negeri ia belum bisa melakukan dengan alasan terkendalanya masalah surat izin (karantina) maupun jasa pengiriman hewan di daerahnya.
Usaha tersebut telah memasng iklan di internet cukup bagus dengan cara online budidaya tersebut menghasilkan, dan mempunyai pelanggan tersendiri. Dengn cara online saja sudah dapat memesan ayam mutiara dan uangnya dapat ditransfer, cukup mudah dalam pemesanannya.
Tidak sulit untuk mengetahui dan memesan atau mencaritahu tentang ayam mutiara tersebut cukup liat disitus yang membudidayakan kita bisa langsung melihat apa itu ayam mutiara, jika kita tertarik bisa langgsung memesan ayam mutiara tanpa proses yang begitu lama.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
5. Tempat atau lokasi usaha
Tempat atau lokasi yang digunakan dalam pengembangan usaha ini mungkin yang lahannya cukup luas untuk ayam mutiara sehingga bisa banyak lahan untuk mengelolah usaha hingga bisa menjadi bibit yang baik atau bertelurnya lumayan banyak, karna lokasinya menduduk pengembangan usaha ayam mutiara tersebut.
Dalam menentukan lokasi dalam membangun usaha ini jauh dari pemukiman warga. Sehingga warga tidak merasa terganggu, atau ada yang merasa tidak suka terhadap unggas. Sehingga usaha anda berhasil tanpa ada halangan atau masalah sedikit pun yang anada hadapi. Semua itu tergantung pada pemikiran anda dalam membangun budidaya ayam mutiara.
Sehingga warga tidak merasa ada yang terganggu terhadap petrenakan tersebut. Menjadikan bisnis tersebut berjalan sesuai dengan kemauan kita, karena warga mersa tidak terganggu, maka mungkin budidaya ayam mutiara mendapan respon yang baik dari warga setempat.
Yang lebih pentik usaha bisnis tersebut untuk saat ayam mutiara ini bertelur karena ayam tersebut saat bertelur melindungi telurnya dengan goa semak – semak sehingga kita harus ada semak – semak yang tersedia pada saat ayam mutiara tersebut ingin bertelur kalau kita tidak mau memungut telur ayam mutiara tersebut karena berceceran.
Dan tidak lupa untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar udaranya karena bisnis budidaya tersebut. Sehingga tidak ada yang mersa terganggu, dengan demikian usaha yang anda jalankan mendapat respon baik dari lingkungan sekitar. Dengan itu anda mendapatkan kepercayaan dalam menjalan kan usaha tersebut, karena anda yang teliti dalam membangun usaha. Dan dikenal baik dalam sejarah pengembangan bisnis anda jalankan apapun yang anda bangun.
Sumber : http://zengarden13.blogspot.com/
Rabu, 05 September 2012
Ciri-ciri Burung Cucak Ijo Jantan dan Betina
Ciri-ciri Burung Cucak Ijo Jantan dan Betina, burung satu ini juga tidak kalah populer dengan burung berkicau lainya dan harganyapun juga sangat tinggi sekarang bakalan Cucak Ijo sekarang sudah mencapai 400 ribu jadi dengan harga yang lumayan tersebut para kicau mania harus hati-hati untuk memilih bakalan agar tidak keliru jenis kelaminya karena burung cucak ijo yang bagus suaranya adalah burung Jantan.
Dan berikut inilah Ciri-ciri Perbedaan jenis kelamin burung Cucak Ijo Jantan dan Betina
Untuk burung jantan cucak ijo pada dagu dan tenggorokan berwarna hitam, sedangkan betina hijau ini adalah ciri kalau burung cucak ijo sudah dewasa
Sementara itu untuk cucak hijau yang masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, bentuk fisik jantan dan betina nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.
Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa.
Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung :
1. Pertama, bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.
2. Kedua, warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.
3. Ketiga, jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh. Seiring dengan bertambahnya umur, warnua hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.
Sumber : http://burungzone.blogspot.com/
Dan berikut inilah Ciri-ciri Perbedaan jenis kelamin burung Cucak Ijo Jantan dan Betina
Untuk burung jantan cucak ijo pada dagu dan tenggorokan berwarna hitam, sedangkan betina hijau ini adalah ciri kalau burung cucak ijo sudah dewasa
Sementara itu untuk cucak hijau yang masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, bentuk fisik jantan dan betina nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.
Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa.
Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung :
1. Pertama, bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.
2. Kedua, warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.
3. Ketiga, jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh. Seiring dengan bertambahnya umur, warnua hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.
Sumber : http://burungzone.blogspot.com/
Aneka Pola Rawatan Burung Cucak Ijo Jawara
Orang bilang merawat cucak hijau itu tak gampang. Terutama menjaga stabilitas performanya. Sesekali nampil optimal, tapi pada lomba-lomba berikutnya lebih sering melempem. Namun, pesona cucak hijau ternyata tetap memikat hati kicaumania.
Terbukti dari jumlah peserta yang nyaris selalu penuh dari lomba ke lomba, bahkan setingkat latber sekalipun. Sebagai gambaran lagi, di Owen Award yang even baru akan digelar pada 3 Oktober yang akan datang, hingga berita ini ditulis, jenis cucak hijau semua kelas sudah habis terpesan!
Salah satu “kelemahan” dari cucak hijau yang harus dipahami betul di antaranya adalah bulu mudah rontok. Kalau kaget, misalnya saat masih tidur dibangunkan paksa, bulu bisa jatuh. Bila itu terjadi menjelang lomba, biasanya burung juga lantas tak mau kerja.
Sejumlah burung yang awalnya langganan juara, prestasinya kemudian bias terus merosot secara permanen. Kalau sudah begini dan pemilik menyerah, biasanya lantas dilego dengan harga murah. Contohnya adalah cucak hijau Jamrud, yang langganan juara antara tahun 2007-2008, namun kemudian tidak stabil, lebih banyak tak kerjanya setiap kali dilombakan.
Burung kemudian berpindah tangan ke Marsono, yang tinggal di kawasan Jombor, Jogja. Setelah coba dipelajari, Marsono kemudian menyadari bahwa sang jagoan rupanya jenuh berada di tempat yang sama untuk waktu yang lama, sehingga perlu dipindah ke lokasi atau kamar baru agar mendapatkan suasana yang baru.
Betul juga, di tempat yang baru, sang jagoan menjadi lebih mudah gacor dan gairah untuk bertarungnya muncul lagi.
Ada juga jagoan yang dari sejak dibeli hingga kini tampil cukup stabil, misalnya Presiden-nya Handi Hoho. Namun, belakangan ini Presiden juga mulai masuk rontok bulu sehingga sampai lebaran berakhir, bisa dipastikan Presiden mulai absen dari lomba, kemungkinan sampai bakda lebaran, seperti Owen Award, barulah mulai dicoba lagi untuk bertarung dalam suasana yang baru.
Sementara itu, menurut Mr Gandang yang mengorbitkan Alpacino dan kini juga Alcapone, salah satu resep jitu menjaga stabilitas cucak hijau adalah dengan terus menjaga setiap hari agar birahinya tidak berlebihan.
Kalau birahi berlebihan, sifat tarungnya berlebihan, burung bisa mengejar musuh, lagu bisa putus-putus, atau suara dan power tak keluar, hanya gayanya saja yang tampak dari jauh. “Beberapa waktu lalu saat konsentrasi terpecah karena kita semua lagi demen nonton Piala Dunia misalnya, Alcapone juga sempat beberapa waktu kurang nampil. Namun sekarang setelah saya konsentrasi lagi dalam merawat dan memantau burung, sudah mau nampil lagi.”
Dwi yang sehari-hari merawat Presiden mengungkapkan, perawatan burung itu sebenarnya biasa saja. Jangkrik misalnya, diberikan pagi dan sore masing-masing lima ekor.
Pisang diberikan terus-menerus setiap hari. Jemur dilakukan pagi setiap dua jam. Mulai Jumat, ditambah ular hongkong. Mandi setiap pagi diberikan pada cepuk, dibebaskan untuk mandi sepuasnya.
“Pada kasus Presiden, burung ini memang figther sekali, panas. Jadi malah harus sering dilombakan. Seminggu atau paling lambat dua pekan sekali harus tarung, kalau sapai telat hingga 3 pekan, biasanya malah ‘suloyo’ kurang nampil,” kata Dwi.
Sementara itu untuk eksfood, bila cuaca mendung cukup dengan 5-10 biji ulat hongkong tetapi bila cuaca panas hanya membutuhkan 5 biji ulat hongkong. Pengontrolan tetap dilakukan, pada burung yang sangat agresif maka harus diberikan buah papaya untuk meredam panas dari ekstra fooding yang berlebihan, cukup hanya kita melihat 10 menit kondisi burung yang akan digantangkan di lapang, bila kurang agresif tinggal menambah fooding yang diperlukan.
Ditempel master
Cucak hijau adalah burung yang pelupa. Untuk memastikan lagu mainan cucak hijau tidak hilang, maka direkomendasikan untuk selalu menempel dengan master, baik selama di kamar sewaktu istirahat, saat dijemur, hingga saat dianginkan.
Presiden misalnya, ditempel master tak cukup satu ekor, tetapi banyak master. Cucak jenggot dan kapas tembak saja empat ekor sendiri, belum jenis yang Iain. Kalau tak mau repot, juga bisa memanfaatkan jasa pemaster elektronik.
Ciri burung prospek
Cucak hijau memiliki sejumlah varian. Cucak hijau asal sumatera biosa dilihat dari body yang berukuran lebih kecil, warna hijaunya juga lebih muda. Sedangkan cucak hijau asal Jawa Timur seperti daerah Banyuwangi, bodi burung lebih besar dan panjang, warna hijaunya lebih tua.
Untuk memperbandingkan burung bakal yang prospek atau tidak, bukan ditentukan berdasar asal habitat tetapi melihat posturnya.
Burung prospek umumnya ditandai oleh bagian atas kepalanya jeprak. Jika bertemu lawan, sayapnya segera bergetar atau ngentrok. Bila ngentroknya hanya setengah, maka burung tersebut punya kebiasan membongkar lagu tetapi bila ngentroknya full biasanya burung hanya memiliki volume yang keras.
Dodi BM pemandu bakat dari Purwokerto yang mengorbitkan cucak hijau Extra Joss, mempunyai kiat-kiat khusus dalam memilih bakalan cucak hijau untuk kontes. Warna bulu, menurutnya, harus yang hijau muda, postur jangan terlalu besar. Pilihlah burung yang mempunyai postur panjang. Bulu kepala usahakan cari yang agak tebal, karena burung dengan bulu kepala tebal biasanya akan dominan saat dilombakan karena burung mudah menjambul.
Jaga kestabilan
Menampilkan burung, di mana saja, ternyata memang tidak bias dipukul rata. Masing-masing memiliki karakter sesuai kondisioning yang dilakukan pada burung itu sejak awal. Yang jelas, penangan perlu ekstra hati-hati terutama saat menjaga kondisi di masa birahi.
Banyak jawara cucak hijau yang prestasinya timbul tenggelam karena tidak bisa menjaga kestabilannya saat burung dalam kondisi birahi. Namun ini memang tidak berlaku untuk Monster, jawara cucak hijau kepunyaan Hartoyo dari Jakarta.
Dalam kondisi apa pun prestasinya tetap terdongkrak. Tercatat puluhan kali gelar juara yang dipetik sang gaco di beragam even penting.
“Saya sendiri sampai lupa sudah berapa kali juaranya,” ungkap sang pemilik yang kala mentransfernya dari H Irfan Tangerang.
Lantas, bagaimana kiat sang perawat menjaga kestabilannya hingga terus terjaga dengan performa yang sempurna? Padahal menurut Yudi, perawatnya, penanganan kesehariannya sangat sederhana.
Tidak perlu menggunakan kandang umbar, eksfood juga cukup jangkrik 5-5 ekor setiap harinya ditambah 2 ekor ulat bambu di siang harinya. Untuk kebutuhan buah diberikan pisang kepok diselingi apel merah. Kecuaii hari Senin, diberi papaya. “Untuk menurunkan birahinya agar jangan terlalu tinggi,” kata sang perawat.
Keseharian burung ditempel parkit, dengan suara cerecetan panjang. Ini disesuaikan dengan lagu dasarnya yang memang nyerecet panjang. Beres mandi, burung dijemur cukup 2-3 jam.
Untuk setting lapangan juga tidak perlu repot. Cukup ditambah eksfood jangkrik 5 ekor jangkrik, total jadi 15 ekor berikut ditambah sedikit kroto. Sebelum digantang burung di obok tangan, digoda agar terpancing birahinya naik. Setelah itu langsung digantang. Begitu ketemu lawan, burung langsung nge-figh, dengan materi lagu yang super komplet mulai dari isian srindit, tembakan celilin hingga lagu dasar parkit didukung volumenya yang tembus semakin mempertajam tonjolannya di lapangan.
Bahkan, kondisi lapangan tidak mempengaruhi sang jawara dalam aksinya ketika ketemu lawan. Baik lapangan terbuka maupun bertenda, Monster tetap on fire ketika dikepung lawan. Justru tipe lapangan bertenda, menurut pemiliknya, yang paling disukainya.
Yang penting, kondisi burung dijaga dengan tidak menurunkannya setiap minggu, cukup selang-seling, dua pekan sakali. Itupun hanya di even-even penting.
Lain halnya dengan cara perawatan Monster, lain pula cara yang dilakukan Rusdy Bintaro. Ya, bicara cucak hijau blok barat, tidak lepas dari nama Rusdy Bintaro. Dari tangannya banyak burung cucak hijau mencorong di tangga juara, sebut saja seperti Mezzo milik Raymond Bachtiar yang hingga saat ini prestasinya masih di peringkat atas. Ada juga nama lain seperti Obama, Geger, Green Peace, Bandit, Prahara, dan yang sekarang sedang diorbitkannya adalah Kharisma.
Bagaimana kiat Rusdy, mencetak beberapa calon gaconya hingga bisa moncer di tangga juara? Di kediamannya saat ini sdi kawasan Bintaro sedikitnya ada 6 ekor cucak hijau orbitannya dalam satu rumah petak khusus burung. “Yang penting, jangan saling melihat satu sama lainnya, baik saat mandi maupun dijemur,” jelasnya.
Bahkan untuk menjaga kondisi burung agar jangan sampai terkena masa birahi akibat pengaruh burung lain, dia juga pantang cucak hijau saling melihat dengan burung lainnya, baik itu sejenis maupun burung isian. Jangankan burung sejenis, burung gereja liar saja jangan sampai mengganggu sehingga membuatnya jadi birahi.
Begitu dikeluarkan pagi burung langsung masuk bak mandi. Satu persatu burung dimandikan. Tanpa saling melihat. Beres mandi, burung di jemur dengan penempatan berjauhan. Untuk penjemuran dia kerap memafaatkan rumah tetangganya untuk numpang nitip jemur, agar saling berjauhan satu sama lain tidak saling melihat.
Masa penjemuran juga tidak terlalu lama, paling banter sampai pukul 10 pagi. Sedangkan untuk kebutuhan eksfood jangkrik disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing burung. Karena satu sama lain memiliki karakter berbeda. Ada yang satu hari jangkriknya diberikan lebih dari 10 ekor tetapi ada yang kurang dari itu.
Begitu juga pemberian ulat maupun krotonya ada yang diberi ulat hongkong juga ada yang hanya diberikan sedikit kroto. Yang penting kebutuhan buahnya tetap terpenuhi sebagai pakan utama selain voer.
Perbedaan penanganan ini juga dalam hal kandang umbar. Ada yang mau diumbar bahkan ada yang diumbar tapi justru kerja lapangannya kurang maksimal. “Tergantung karakter dan kebiasaannya,” kata Rusdy.
Khusus kandang umbarnya ini memang antik, sesuai jenis cucak hijau yang memiliki kebiasaan terbang vertical ke atas, kandang pun dibuat lebih tinggi. Ukuran lebar cukup 1,5 meter x panjang 2 meter x tinggi 2,3 meter. Posisi tangkringan di tempatkan di bawah dan atas. Penempatan umbaran relatif.
“Posisi umbaran sengaja dibuat terbang dari bawah ke atas atau sebaliknya, jenis cucak hijau kan berbeda dengan murai atau kacer yang terbang mendatang,” jelasnya lagi.
Tapi untuk cucak hijau yang baru mulai belajar diumbar harus melalui tahapan, dengan cara menempatkan posisi tangkringan diatur tidak langsung atas bawah. Intinya, mengorbitkan cucak hijau jawara menurut Rusdy adalah dimulai dari kualitas burung itu sendiri. Terutama materi lagu maupun kualitas volumenya.
Setelah itu, rawatan harian hingga perawatan H-1 menjelang lomba juga perlu perhatian sesuai karakter burung. Setelah itu juga setting lapangan hingga setting menggantang burung di lapangan. “Untuk ini masing-masing burung berbeda, ada yang harus diobok-obok dulu sebelum di gantang dan lainnya,” ungkapnya.
Hindari rontok total
Apa yang terjadi jika cucak hijau dengan sengaja dirontokkan oleh pemiliknya. Maka yang terjadi kemudian cucak hijau stress dan rusak. Ya, cucak hijau yang dirontokkan dengan sengaja biasanya sulit sekali ditampilkan seperti sedia kala. Bisa membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bias pulih.
Anehnya cucak hijau yang bagus di lapangan biasanya cucak hijau yang dalam kondisi sedikit rontok. Kondisi ini sebagai pertanda bahwa cucak hijau dalam kondisi top performa. “Cucak hijau yang sedang fit akan ditandai dengan rontok bulu sedikit-sedikit,” tutur Silas, pemandu bakat burung khususnya cucak hijau.
Beberapa pantangan buat cucak hijau, lanjut Silas, selain tidak boleh dirontokkan dengan sengaja juga sangkar tidak boleh diganti-ganti. Kalau sangkar yang sudah biasa dipakai tiba-tiba diubah, maka burung tersebut akan langsung macet. Hal yang juga mesti diperhatikan bagi pemain cucak hijau, untuk mempertahankan perfoma, jangan memelihara hanya satu ekor cucak hijau.
Cucak hijau, kata Silas punya karakter yang unik. la butuh gandengan selama di rumah. “Sebaiknya pelihara 2-3 ekor,” ungkap Silas. Cucak hijau yang jarang digandeng akan terbiasa tertidur di siang hari dan menambah kemalasannya.
Namun, lanjut pria yang tinggal di Sanglah Denpasar ini, cucak hijau di dalam rumah mesti selalu dalam kondisi dikerodong. Tidak baik dua atau lebih cucak hijau dibiarkan terbuka sepanjang hari. Hal ini akan menumpulkan sifat tarungnya. Jika dalam kondisi dikerodong dan sesekali dibuka sesuai waktu saat lomba, maka semangat tarungnya akan tumbuh.
Sementara untuk makanan, cucak hijau tidak perlu ditakar. Terlebih lagi menjelang lomba, cucak hijau butuh ekstrafod jangkrik sebanyak-banyaknya. Semakin banyak mau makan maka akan semakin bagus penampilannya di lapangan. Terkadang kesulitan untuk memberikan makanan karena sesuatu sebab. Karena itu, perawatan harian akan menentukan kelahapannya ketika menjelang lomba. “Cucak hijau mesti dimandikan dulu baru dijemur dan tidak dianjurkan sebaliknya,” tutur Silas.
Pilih bakalan
Sementara itu seorang pengulak burung di Bali, Naryo, memberi tips cara membeli cucak hijau untuk para penghobi lomba. “Beli burung setengah jadi atau beli di latberan,” papar Naryo.
Burung setengah jadi, biasanya sudah teruji aman jika digandeng dengan burung lain. Berbeda dengan bakalan yang membutuhkan proses pendewasaan dan pelatihan turun ke lomba.
“Toh begitu, jika di pasar ada bakalan yang bagus saya juga ambil,” papar Naryo.
Memilih bakalan cucak hijau, menurut Naryo perlu ditekankan kepada dua hal, yakni mental gandeng dan mau ngentrok. Biasanya warna hijau pupus atau hijau muda lebih memilki karakter tarung dibandingkan dengan cucak hijau berwarna hijau tua.
Soal lagu bisa dengan mudah diisi. Hal yang penting adalah bagaimana agar cucak hijau mau digandeng dengan musuhnya. Cucak hijau seperti ini biasanya punya karakter tersendiri dan bisa dicermati ketika digandeng di pasar.
Sepintas, bakalan yang bagus akan memperlihatkan karakternya ketika digandeng termasuk juga ngentroknya walaupun hanya sesaat. “Tidak semua cucak hijau punya mental gandeng,” papar Naryo.
Begitu juga dengan bentuk tubuh cucak hijau, menrut Naryo tidaklah menentukan. Sebab, dari pengamatannya, banyak cucak hijau bertubuh kecil bisa tampil di lapangan. Sebaliknya cucak hijau yang bertubuh besar malah terkadang kurang mau tarung.
Sementara itu berdasar pantauan Agrobur, harga bakalan cucak hijau di Bali jauh lebih murah dibandingkan di Jawa. Di pasar burung Bali, harga bakalan cucak hijau berkisar 500 ribuan, sebaliknya di Jawa sekitar 700 ribuan. Namun untuk setengah jadi, di Bali bisa menembus 700 ribuan.
Meski lebih murah, tidak sedikit pemain atau pengulak Bali membeli bakalan ke Jawa. Bahkan dibandingkan membeli bakalan, akan lebih praktis memilih setengah jadi di latber-latber di Jawa dengan harga berkisar 900 ribuan.
Sumber : http://gogoleak.wordpress.com/
Terbukti dari jumlah peserta yang nyaris selalu penuh dari lomba ke lomba, bahkan setingkat latber sekalipun. Sebagai gambaran lagi, di Owen Award yang even baru akan digelar pada 3 Oktober yang akan datang, hingga berita ini ditulis, jenis cucak hijau semua kelas sudah habis terpesan!
Salah satu “kelemahan” dari cucak hijau yang harus dipahami betul di antaranya adalah bulu mudah rontok. Kalau kaget, misalnya saat masih tidur dibangunkan paksa, bulu bisa jatuh. Bila itu terjadi menjelang lomba, biasanya burung juga lantas tak mau kerja.
Sejumlah burung yang awalnya langganan juara, prestasinya kemudian bias terus merosot secara permanen. Kalau sudah begini dan pemilik menyerah, biasanya lantas dilego dengan harga murah. Contohnya adalah cucak hijau Jamrud, yang langganan juara antara tahun 2007-2008, namun kemudian tidak stabil, lebih banyak tak kerjanya setiap kali dilombakan.
Burung kemudian berpindah tangan ke Marsono, yang tinggal di kawasan Jombor, Jogja. Setelah coba dipelajari, Marsono kemudian menyadari bahwa sang jagoan rupanya jenuh berada di tempat yang sama untuk waktu yang lama, sehingga perlu dipindah ke lokasi atau kamar baru agar mendapatkan suasana yang baru.
Betul juga, di tempat yang baru, sang jagoan menjadi lebih mudah gacor dan gairah untuk bertarungnya muncul lagi.
Ada juga jagoan yang dari sejak dibeli hingga kini tampil cukup stabil, misalnya Presiden-nya Handi Hoho. Namun, belakangan ini Presiden juga mulai masuk rontok bulu sehingga sampai lebaran berakhir, bisa dipastikan Presiden mulai absen dari lomba, kemungkinan sampai bakda lebaran, seperti Owen Award, barulah mulai dicoba lagi untuk bertarung dalam suasana yang baru.
Sementara itu, menurut Mr Gandang yang mengorbitkan Alpacino dan kini juga Alcapone, salah satu resep jitu menjaga stabilitas cucak hijau adalah dengan terus menjaga setiap hari agar birahinya tidak berlebihan.
Kalau birahi berlebihan, sifat tarungnya berlebihan, burung bisa mengejar musuh, lagu bisa putus-putus, atau suara dan power tak keluar, hanya gayanya saja yang tampak dari jauh. “Beberapa waktu lalu saat konsentrasi terpecah karena kita semua lagi demen nonton Piala Dunia misalnya, Alcapone juga sempat beberapa waktu kurang nampil. Namun sekarang setelah saya konsentrasi lagi dalam merawat dan memantau burung, sudah mau nampil lagi.”
Dwi yang sehari-hari merawat Presiden mengungkapkan, perawatan burung itu sebenarnya biasa saja. Jangkrik misalnya, diberikan pagi dan sore masing-masing lima ekor.
Pisang diberikan terus-menerus setiap hari. Jemur dilakukan pagi setiap dua jam. Mulai Jumat, ditambah ular hongkong. Mandi setiap pagi diberikan pada cepuk, dibebaskan untuk mandi sepuasnya.
“Pada kasus Presiden, burung ini memang figther sekali, panas. Jadi malah harus sering dilombakan. Seminggu atau paling lambat dua pekan sekali harus tarung, kalau sapai telat hingga 3 pekan, biasanya malah ‘suloyo’ kurang nampil,” kata Dwi.
Sementara itu untuk eksfood, bila cuaca mendung cukup dengan 5-10 biji ulat hongkong tetapi bila cuaca panas hanya membutuhkan 5 biji ulat hongkong. Pengontrolan tetap dilakukan, pada burung yang sangat agresif maka harus diberikan buah papaya untuk meredam panas dari ekstra fooding yang berlebihan, cukup hanya kita melihat 10 menit kondisi burung yang akan digantangkan di lapang, bila kurang agresif tinggal menambah fooding yang diperlukan.
Ditempel master
Cucak hijau adalah burung yang pelupa. Untuk memastikan lagu mainan cucak hijau tidak hilang, maka direkomendasikan untuk selalu menempel dengan master, baik selama di kamar sewaktu istirahat, saat dijemur, hingga saat dianginkan.
Presiden misalnya, ditempel master tak cukup satu ekor, tetapi banyak master. Cucak jenggot dan kapas tembak saja empat ekor sendiri, belum jenis yang Iain. Kalau tak mau repot, juga bisa memanfaatkan jasa pemaster elektronik.
Ciri burung prospek
Cucak hijau memiliki sejumlah varian. Cucak hijau asal sumatera biosa dilihat dari body yang berukuran lebih kecil, warna hijaunya juga lebih muda. Sedangkan cucak hijau asal Jawa Timur seperti daerah Banyuwangi, bodi burung lebih besar dan panjang, warna hijaunya lebih tua.
Untuk memperbandingkan burung bakal yang prospek atau tidak, bukan ditentukan berdasar asal habitat tetapi melihat posturnya.
Burung prospek umumnya ditandai oleh bagian atas kepalanya jeprak. Jika bertemu lawan, sayapnya segera bergetar atau ngentrok. Bila ngentroknya hanya setengah, maka burung tersebut punya kebiasan membongkar lagu tetapi bila ngentroknya full biasanya burung hanya memiliki volume yang keras.
Dodi BM pemandu bakat dari Purwokerto yang mengorbitkan cucak hijau Extra Joss, mempunyai kiat-kiat khusus dalam memilih bakalan cucak hijau untuk kontes. Warna bulu, menurutnya, harus yang hijau muda, postur jangan terlalu besar. Pilihlah burung yang mempunyai postur panjang. Bulu kepala usahakan cari yang agak tebal, karena burung dengan bulu kepala tebal biasanya akan dominan saat dilombakan karena burung mudah menjambul.
Jaga kestabilan
Menampilkan burung, di mana saja, ternyata memang tidak bias dipukul rata. Masing-masing memiliki karakter sesuai kondisioning yang dilakukan pada burung itu sejak awal. Yang jelas, penangan perlu ekstra hati-hati terutama saat menjaga kondisi di masa birahi.
Banyak jawara cucak hijau yang prestasinya timbul tenggelam karena tidak bisa menjaga kestabilannya saat burung dalam kondisi birahi. Namun ini memang tidak berlaku untuk Monster, jawara cucak hijau kepunyaan Hartoyo dari Jakarta.
Dalam kondisi apa pun prestasinya tetap terdongkrak. Tercatat puluhan kali gelar juara yang dipetik sang gaco di beragam even penting.
“Saya sendiri sampai lupa sudah berapa kali juaranya,” ungkap sang pemilik yang kala mentransfernya dari H Irfan Tangerang.
Lantas, bagaimana kiat sang perawat menjaga kestabilannya hingga terus terjaga dengan performa yang sempurna? Padahal menurut Yudi, perawatnya, penanganan kesehariannya sangat sederhana.
Tidak perlu menggunakan kandang umbar, eksfood juga cukup jangkrik 5-5 ekor setiap harinya ditambah 2 ekor ulat bambu di siang harinya. Untuk kebutuhan buah diberikan pisang kepok diselingi apel merah. Kecuaii hari Senin, diberi papaya. “Untuk menurunkan birahinya agar jangan terlalu tinggi,” kata sang perawat.
Keseharian burung ditempel parkit, dengan suara cerecetan panjang. Ini disesuaikan dengan lagu dasarnya yang memang nyerecet panjang. Beres mandi, burung dijemur cukup 2-3 jam.
Untuk setting lapangan juga tidak perlu repot. Cukup ditambah eksfood jangkrik 5 ekor jangkrik, total jadi 15 ekor berikut ditambah sedikit kroto. Sebelum digantang burung di obok tangan, digoda agar terpancing birahinya naik. Setelah itu langsung digantang. Begitu ketemu lawan, burung langsung nge-figh, dengan materi lagu yang super komplet mulai dari isian srindit, tembakan celilin hingga lagu dasar parkit didukung volumenya yang tembus semakin mempertajam tonjolannya di lapangan.
Bahkan, kondisi lapangan tidak mempengaruhi sang jawara dalam aksinya ketika ketemu lawan. Baik lapangan terbuka maupun bertenda, Monster tetap on fire ketika dikepung lawan. Justru tipe lapangan bertenda, menurut pemiliknya, yang paling disukainya.
Yang penting, kondisi burung dijaga dengan tidak menurunkannya setiap minggu, cukup selang-seling, dua pekan sakali. Itupun hanya di even-even penting.
Lain halnya dengan cara perawatan Monster, lain pula cara yang dilakukan Rusdy Bintaro. Ya, bicara cucak hijau blok barat, tidak lepas dari nama Rusdy Bintaro. Dari tangannya banyak burung cucak hijau mencorong di tangga juara, sebut saja seperti Mezzo milik Raymond Bachtiar yang hingga saat ini prestasinya masih di peringkat atas. Ada juga nama lain seperti Obama, Geger, Green Peace, Bandit, Prahara, dan yang sekarang sedang diorbitkannya adalah Kharisma.
Bagaimana kiat Rusdy, mencetak beberapa calon gaconya hingga bisa moncer di tangga juara? Di kediamannya saat ini sdi kawasan Bintaro sedikitnya ada 6 ekor cucak hijau orbitannya dalam satu rumah petak khusus burung. “Yang penting, jangan saling melihat satu sama lainnya, baik saat mandi maupun dijemur,” jelasnya.
Bahkan untuk menjaga kondisi burung agar jangan sampai terkena masa birahi akibat pengaruh burung lain, dia juga pantang cucak hijau saling melihat dengan burung lainnya, baik itu sejenis maupun burung isian. Jangankan burung sejenis, burung gereja liar saja jangan sampai mengganggu sehingga membuatnya jadi birahi.
Begitu dikeluarkan pagi burung langsung masuk bak mandi. Satu persatu burung dimandikan. Tanpa saling melihat. Beres mandi, burung di jemur dengan penempatan berjauhan. Untuk penjemuran dia kerap memafaatkan rumah tetangganya untuk numpang nitip jemur, agar saling berjauhan satu sama lain tidak saling melihat.
Masa penjemuran juga tidak terlalu lama, paling banter sampai pukul 10 pagi. Sedangkan untuk kebutuhan eksfood jangkrik disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing burung. Karena satu sama lain memiliki karakter berbeda. Ada yang satu hari jangkriknya diberikan lebih dari 10 ekor tetapi ada yang kurang dari itu.
Begitu juga pemberian ulat maupun krotonya ada yang diberi ulat hongkong juga ada yang hanya diberikan sedikit kroto. Yang penting kebutuhan buahnya tetap terpenuhi sebagai pakan utama selain voer.
Perbedaan penanganan ini juga dalam hal kandang umbar. Ada yang mau diumbar bahkan ada yang diumbar tapi justru kerja lapangannya kurang maksimal. “Tergantung karakter dan kebiasaannya,” kata Rusdy.
Khusus kandang umbarnya ini memang antik, sesuai jenis cucak hijau yang memiliki kebiasaan terbang vertical ke atas, kandang pun dibuat lebih tinggi. Ukuran lebar cukup 1,5 meter x panjang 2 meter x tinggi 2,3 meter. Posisi tangkringan di tempatkan di bawah dan atas. Penempatan umbaran relatif.
“Posisi umbaran sengaja dibuat terbang dari bawah ke atas atau sebaliknya, jenis cucak hijau kan berbeda dengan murai atau kacer yang terbang mendatang,” jelasnya lagi.
Tapi untuk cucak hijau yang baru mulai belajar diumbar harus melalui tahapan, dengan cara menempatkan posisi tangkringan diatur tidak langsung atas bawah. Intinya, mengorbitkan cucak hijau jawara menurut Rusdy adalah dimulai dari kualitas burung itu sendiri. Terutama materi lagu maupun kualitas volumenya.
Setelah itu, rawatan harian hingga perawatan H-1 menjelang lomba juga perlu perhatian sesuai karakter burung. Setelah itu juga setting lapangan hingga setting menggantang burung di lapangan. “Untuk ini masing-masing burung berbeda, ada yang harus diobok-obok dulu sebelum di gantang dan lainnya,” ungkapnya.
Hindari rontok total
Apa yang terjadi jika cucak hijau dengan sengaja dirontokkan oleh pemiliknya. Maka yang terjadi kemudian cucak hijau stress dan rusak. Ya, cucak hijau yang dirontokkan dengan sengaja biasanya sulit sekali ditampilkan seperti sedia kala. Bisa membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bias pulih.
Anehnya cucak hijau yang bagus di lapangan biasanya cucak hijau yang dalam kondisi sedikit rontok. Kondisi ini sebagai pertanda bahwa cucak hijau dalam kondisi top performa. “Cucak hijau yang sedang fit akan ditandai dengan rontok bulu sedikit-sedikit,” tutur Silas, pemandu bakat burung khususnya cucak hijau.
Beberapa pantangan buat cucak hijau, lanjut Silas, selain tidak boleh dirontokkan dengan sengaja juga sangkar tidak boleh diganti-ganti. Kalau sangkar yang sudah biasa dipakai tiba-tiba diubah, maka burung tersebut akan langsung macet. Hal yang juga mesti diperhatikan bagi pemain cucak hijau, untuk mempertahankan perfoma, jangan memelihara hanya satu ekor cucak hijau.
Cucak hijau, kata Silas punya karakter yang unik. la butuh gandengan selama di rumah. “Sebaiknya pelihara 2-3 ekor,” ungkap Silas. Cucak hijau yang jarang digandeng akan terbiasa tertidur di siang hari dan menambah kemalasannya.
Namun, lanjut pria yang tinggal di Sanglah Denpasar ini, cucak hijau di dalam rumah mesti selalu dalam kondisi dikerodong. Tidak baik dua atau lebih cucak hijau dibiarkan terbuka sepanjang hari. Hal ini akan menumpulkan sifat tarungnya. Jika dalam kondisi dikerodong dan sesekali dibuka sesuai waktu saat lomba, maka semangat tarungnya akan tumbuh.
Sementara untuk makanan, cucak hijau tidak perlu ditakar. Terlebih lagi menjelang lomba, cucak hijau butuh ekstrafod jangkrik sebanyak-banyaknya. Semakin banyak mau makan maka akan semakin bagus penampilannya di lapangan. Terkadang kesulitan untuk memberikan makanan karena sesuatu sebab. Karena itu, perawatan harian akan menentukan kelahapannya ketika menjelang lomba. “Cucak hijau mesti dimandikan dulu baru dijemur dan tidak dianjurkan sebaliknya,” tutur Silas.
Pilih bakalan
Sementara itu seorang pengulak burung di Bali, Naryo, memberi tips cara membeli cucak hijau untuk para penghobi lomba. “Beli burung setengah jadi atau beli di latberan,” papar Naryo.
Burung setengah jadi, biasanya sudah teruji aman jika digandeng dengan burung lain. Berbeda dengan bakalan yang membutuhkan proses pendewasaan dan pelatihan turun ke lomba.
“Toh begitu, jika di pasar ada bakalan yang bagus saya juga ambil,” papar Naryo.
Memilih bakalan cucak hijau, menurut Naryo perlu ditekankan kepada dua hal, yakni mental gandeng dan mau ngentrok. Biasanya warna hijau pupus atau hijau muda lebih memilki karakter tarung dibandingkan dengan cucak hijau berwarna hijau tua.
Soal lagu bisa dengan mudah diisi. Hal yang penting adalah bagaimana agar cucak hijau mau digandeng dengan musuhnya. Cucak hijau seperti ini biasanya punya karakter tersendiri dan bisa dicermati ketika digandeng di pasar.
Sepintas, bakalan yang bagus akan memperlihatkan karakternya ketika digandeng termasuk juga ngentroknya walaupun hanya sesaat. “Tidak semua cucak hijau punya mental gandeng,” papar Naryo.
Begitu juga dengan bentuk tubuh cucak hijau, menrut Naryo tidaklah menentukan. Sebab, dari pengamatannya, banyak cucak hijau bertubuh kecil bisa tampil di lapangan. Sebaliknya cucak hijau yang bertubuh besar malah terkadang kurang mau tarung.
Sementara itu berdasar pantauan Agrobur, harga bakalan cucak hijau di Bali jauh lebih murah dibandingkan di Jawa. Di pasar burung Bali, harga bakalan cucak hijau berkisar 500 ribuan, sebaliknya di Jawa sekitar 700 ribuan. Namun untuk setengah jadi, di Bali bisa menembus 700 ribuan.
Meski lebih murah, tidak sedikit pemain atau pengulak Bali membeli bakalan ke Jawa. Bahkan dibandingkan membeli bakalan, akan lebih praktis memilih setengah jadi di latber-latber di Jawa dengan harga berkisar 900 ribuan.
Sumber : http://gogoleak.wordpress.com/
Senin, 03 September 2012
Memelihara dan Merawat Burung Cucak Rawa
Cucak rawa adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal umum sebagai cucakrawa (dalam bahasa Jawa dilafazkan sebagai [cucakrowo]), cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).
Kebiasaan dan Penyebaran
Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas. Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl., namun kini sudah sangat jarang akibat perburuan.
Konservasi
Merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, karena kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya karena perburuan yang ramai sejak tahun '80an. Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan.
Deskripsi Bentuk
Berukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup telinga jingga jerami, punggung coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning. Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.
Deskripsi Suara
Keras, jelas, bertalun, turun naik sembarangan, tetapi berirama baku, sahut-menyahut atau dalam koor.
Kebiasaan
Mengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat.
Pemilihan Cucak rawa
Secara umum memilih burung adalah sama apakah dari muda hutan atau anakan. sebab dipasaran keduanya selalu ada. Keduanya ada untung dan ruginya tersendiri, biasanya kalo dari muda hutan relatif lebih sulit di jinakan tetapi terkadang memiliki suara yang asli bawaan dari lingkungan di habitatnya, sedangkan kalo dari piyik biasanya lebih mudah jinak tetapi terkadang tidak memiliki suara khas yang ada kalo kita tidak melakukan pemasteran yang baik. Tetapi sebaiknya pemilihan bakalan yang baik adalah bakalan yang di dapat dari hutan yang memang masih liar dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus serta memiliki kecenderungan yang roppel, tentu di barengi dengan perawatan yang baik, sabar serta telaten.
Untuk ciri fisik memang bisa dijadikan patokan tetapi ini juga tidak mutlak bisa digunakan sebab kalo melihat ciri fisik tentunya harus membandingkan dengan yang lainnya, dan yang terpenting apakah ada pembanding yang super pada saat kita memilih bakalan dan sebagai sedikit ilustrasi maka ciri fisik yang bagus adalah :
* Bentuk kepala agak bulat dan besar, dahi menonjol.
* Paruh, panjang, tebal dan kuat.
* Lubang hidung tidak lebar, terlihat kecil karena tertutup atau terlindung bulu hidung.
* Leher panjang dan pangkal leher agak mengembang.
* Dada bidang, punggung agak bongkok.
* Tulang paha kiri dan kanan agak merapat.
* Jari kaki kuat dan panjang, cengkraman sempurna.
* Badan berukuran besar dan panjang.
* Bulu sayap panjang, bulu dada terlihat lembut dan tampak mengkilap.
* Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin runcing dan mengecil.
Ada suatu bentuk kecenderungan bahwasannya untuk melihat harapan kualitas suara yang bagus kita deteksi dari suara krek...krek...krek... yang rapat tetapi berirama dan bulat. Dan kalo ada CR yang sangat liar sementara penjual mengatakan suaranya roppel kelihatannya itu sangat tipis kemungkinan kebenarannya.
Perawatan Cucak rawa Untuk lomba
Perawatan CR untuk lomba menurut saya cukup simpel. Menurut sepuh CR disini katanya kita harus memahami apa kesenangan CR kita. Kalau saya EF nya cukup 3 ekor jangkrik setiap sore, mandi cukup 2 hari sekali tiap sore jam 2.30 langsung jemur di tiang kerekan sampai jam 4-5 sore. kroto besar (calon ratu) 10 ekor tiap hari sabtu. 3 hari sebelum lomba usahakan sudah full kerodong dibuka jika hanya diberi makan dan minum. sore sehari sebelum lomba dimandikan cukup keliatan basah sedikit terus diberi jangkrik sebanyak-banyaknya sampai CR tidak mau makan jangkrik lagi dan ktroto besar 10 setelah dianginkan terus kerodong lagi. pagi pas sebelum lomba berikan 3 ekor jangkrik dan jangan dimandikan sampai selesai lomba.usahan CR sehari-hari tidak ketemu muka dengan CR lain kecuali pada saat lomba. CR usahakan tidak terlalu jinak, karena kalau jinak betul CR akan turun kelantai kandang bila melihat kita seperti minta makan (manja). Disini jika CR ring mentalnya agak kurang jika dibanding CR muda hutan. ada teman yang bawa CR ring juara katanya di jawa ternyata pas ikut lomba mentalnya down ketemu yang tangkapan hutan.
Perawatan Cucak rawa Untuk Harian
Memilih sangkar, CR adalah burung yang gesit jadi sebaiknya ditempatkan pada sangkar yang besar agar CR mendapatkan kenyamanan dan keleluasaan dalam bergerak, usahakan menggunakan sangkar segi 4 dengan ukuran 50x50x70.
Pakan, berikan minum dan pakan buatan secukupnya untuk dapat dihabiskan dalam 1 hari, jadi tiap hari kita harus ganti pakan. Berikan buah2 an, sebaiknya diberikan buah apel dan untuk selingan kita bisa menberikan pisang kepok, hal ini juga di usahakan harus habis dalam 1 hari saja. Kemudian kalo dirasa cuaca panas buah dapat diganti dengan pepaya sebab pepaya memiliki kandungan air yang cukup banyak. Beri EF berupa jangkrik, ulat bambu, ulat hongkong atau kroto, tergantung mana yang mudah didapat. Yang lebih bagus lagi adalah ulat pisang ( Entung "jawa") dihabitat aslinya entung adalah makanan kesukaan CR. untuk ulat hongkong perlu diberikan tapi jangan terlalu banyak (3 ekor cukup), kebanyakan ulat hongkong akan dapat mengakibatkan pengerasan terhadap tembolok yang akhirnya menyebabkan pengurangan nafsu makan, berak encer dan berwarna putih.
Mandi adalah kegemaran CR, jadi sebisa mungkin dalam 1 hari CR mandi 2 kali, pagi sebelum jam 8 dan untuk sore di usahakan sekitar jam 2 s/d 3. Setelah mandi lakukan penjemuran dengan di tambahkan EF berupa serangga. Pengerudungan, dilakukan setelah melakukan penjemuran dan malam hari.
Melatih Suara
Langkah berikut yang perlu di lakukan adalah dengan melatih suara, melatih suara biasanya dilakukan dengan dipandu oleh CR yang lain, CR pemandu biasanya adalah CR yang dapat berbunyi sepontan kalo mendapat siulan dari orang lain atau dengan godaan2 tertentu, dalam melatih suara sebaiknya jauhkan dari burung pemandu agar tidak saling melihat
Sumber : http://canariejene.blogspot.com/
Kebiasaan dan Penyebaran
Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas. Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl., namun kini sudah sangat jarang akibat perburuan.
Konservasi
Merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, karena kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya karena perburuan yang ramai sejak tahun '80an. Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan.
Deskripsi Bentuk
Berukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup telinga jingga jerami, punggung coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning. Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.
Deskripsi Suara
Keras, jelas, bertalun, turun naik sembarangan, tetapi berirama baku, sahut-menyahut atau dalam koor.
Kebiasaan
Mengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat.
Pemilihan Cucak rawa
Secara umum memilih burung adalah sama apakah dari muda hutan atau anakan. sebab dipasaran keduanya selalu ada. Keduanya ada untung dan ruginya tersendiri, biasanya kalo dari muda hutan relatif lebih sulit di jinakan tetapi terkadang memiliki suara yang asli bawaan dari lingkungan di habitatnya, sedangkan kalo dari piyik biasanya lebih mudah jinak tetapi terkadang tidak memiliki suara khas yang ada kalo kita tidak melakukan pemasteran yang baik. Tetapi sebaiknya pemilihan bakalan yang baik adalah bakalan yang di dapat dari hutan yang memang masih liar dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus serta memiliki kecenderungan yang roppel, tentu di barengi dengan perawatan yang baik, sabar serta telaten.
Untuk ciri fisik memang bisa dijadikan patokan tetapi ini juga tidak mutlak bisa digunakan sebab kalo melihat ciri fisik tentunya harus membandingkan dengan yang lainnya, dan yang terpenting apakah ada pembanding yang super pada saat kita memilih bakalan dan sebagai sedikit ilustrasi maka ciri fisik yang bagus adalah :
* Bentuk kepala agak bulat dan besar, dahi menonjol.
* Paruh, panjang, tebal dan kuat.
* Lubang hidung tidak lebar, terlihat kecil karena tertutup atau terlindung bulu hidung.
* Leher panjang dan pangkal leher agak mengembang.
* Dada bidang, punggung agak bongkok.
* Tulang paha kiri dan kanan agak merapat.
* Jari kaki kuat dan panjang, cengkraman sempurna.
* Badan berukuran besar dan panjang.
* Bulu sayap panjang, bulu dada terlihat lembut dan tampak mengkilap.
* Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin runcing dan mengecil.
Ada suatu bentuk kecenderungan bahwasannya untuk melihat harapan kualitas suara yang bagus kita deteksi dari suara krek...krek...krek... yang rapat tetapi berirama dan bulat. Dan kalo ada CR yang sangat liar sementara penjual mengatakan suaranya roppel kelihatannya itu sangat tipis kemungkinan kebenarannya.
Perawatan Cucak rawa Untuk lomba
Perawatan CR untuk lomba menurut saya cukup simpel. Menurut sepuh CR disini katanya kita harus memahami apa kesenangan CR kita. Kalau saya EF nya cukup 3 ekor jangkrik setiap sore, mandi cukup 2 hari sekali tiap sore jam 2.30 langsung jemur di tiang kerekan sampai jam 4-5 sore. kroto besar (calon ratu) 10 ekor tiap hari sabtu. 3 hari sebelum lomba usahakan sudah full kerodong dibuka jika hanya diberi makan dan minum. sore sehari sebelum lomba dimandikan cukup keliatan basah sedikit terus diberi jangkrik sebanyak-banyaknya sampai CR tidak mau makan jangkrik lagi dan ktroto besar 10 setelah dianginkan terus kerodong lagi. pagi pas sebelum lomba berikan 3 ekor jangkrik dan jangan dimandikan sampai selesai lomba.usahan CR sehari-hari tidak ketemu muka dengan CR lain kecuali pada saat lomba. CR usahakan tidak terlalu jinak, karena kalau jinak betul CR akan turun kelantai kandang bila melihat kita seperti minta makan (manja). Disini jika CR ring mentalnya agak kurang jika dibanding CR muda hutan. ada teman yang bawa CR ring juara katanya di jawa ternyata pas ikut lomba mentalnya down ketemu yang tangkapan hutan.
Perawatan Cucak rawa Untuk Harian
Memilih sangkar, CR adalah burung yang gesit jadi sebaiknya ditempatkan pada sangkar yang besar agar CR mendapatkan kenyamanan dan keleluasaan dalam bergerak, usahakan menggunakan sangkar segi 4 dengan ukuran 50x50x70.
Pakan, berikan minum dan pakan buatan secukupnya untuk dapat dihabiskan dalam 1 hari, jadi tiap hari kita harus ganti pakan. Berikan buah2 an, sebaiknya diberikan buah apel dan untuk selingan kita bisa menberikan pisang kepok, hal ini juga di usahakan harus habis dalam 1 hari saja. Kemudian kalo dirasa cuaca panas buah dapat diganti dengan pepaya sebab pepaya memiliki kandungan air yang cukup banyak. Beri EF berupa jangkrik, ulat bambu, ulat hongkong atau kroto, tergantung mana yang mudah didapat. Yang lebih bagus lagi adalah ulat pisang ( Entung "jawa") dihabitat aslinya entung adalah makanan kesukaan CR. untuk ulat hongkong perlu diberikan tapi jangan terlalu banyak (3 ekor cukup), kebanyakan ulat hongkong akan dapat mengakibatkan pengerasan terhadap tembolok yang akhirnya menyebabkan pengurangan nafsu makan, berak encer dan berwarna putih.
Mandi adalah kegemaran CR, jadi sebisa mungkin dalam 1 hari CR mandi 2 kali, pagi sebelum jam 8 dan untuk sore di usahakan sekitar jam 2 s/d 3. Setelah mandi lakukan penjemuran dengan di tambahkan EF berupa serangga. Pengerudungan, dilakukan setelah melakukan penjemuran dan malam hari.
Melatih Suara
Langkah berikut yang perlu di lakukan adalah dengan melatih suara, melatih suara biasanya dilakukan dengan dipandu oleh CR yang lain, CR pemandu biasanya adalah CR yang dapat berbunyi sepontan kalo mendapat siulan dari orang lain atau dengan godaan2 tertentu, dalam melatih suara sebaiknya jauhkan dari burung pemandu agar tidak saling melihat
Sumber : http://canariejene.blogspot.com/
Langganan:
Postingan (Atom)